Sukses

Istana: Keluarga Jokowi ke Turki-Jerman Tidak Bebani Uang Negara

Pratikno menjelaskan kehadiran keluarga Jokowi di pesawat kepresidenan juga tak mempengaruhi kapasitas kursi.

 

Liputan6.com, Jakarta - Keikutsertaan keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam kunjungan ke Turki dan Jerman tengah menjadi sorotan. Presiden dinilai menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno memastikan, keikutsertaan keluarga Presiden sama sekali tidak merugikan negara. Sebab, semua biaya ditanggung oleh pribadi Presiden.

"Membebani anggaran negara? Sama sekali tidak ada," ujar Pratikno di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu 9 Juli 2017.

Pratikno menjelaskan kehadiran keluarga Jokowi di pesawat kepresidenan juga tak mempengaruhi kapasitas kursi, untuk delegasi maupun anggota Paspampres.

Presiden, kata Pratikno, juga memiliki komplemen kamar khusus di dalam pesawat. Komplemen itu memang disediakan untuk Presiden beserta keluarga.

"Jadi kalau ada tambahan kamar di luar kompartemen kamarnya Presiden, ya itu menjadi tanggung jawab pribadi Pak Presiden," Pratikno menegaskan.

Tak hanya soal pesawat, menurut Pratikno, komitmen serupa juga ditunjukkan Jokowi ketika keluarga membutuhkan penginapan. Sejak awal, Presiden menegaskan menggunakan uang pribadi untuk fasilitas keluarga.

"Beliau selalu mengatakan sejak awal kalau ada tambahan kamar untuk keluarga, seandainya itu terjadi, itu menjadi beban pribadi," kata dia.

Pratikno mengatakan, Jokowi sebenarnya berhak mendapat fasilitas lebih dari yang didapat saat ini. Tapi, komitmen efisiensi membuat Presiden tidak masalah mendapat fasilitas minimalis.

"Saya ingin mengatakan itu komitmen kami luar biasa, komitmen para Presiden luar biasa mengenai hal-hal seperti ini. Kontrol serius, efisien agar tujuan tetap tercapai, target tetap tercapai, efektivitas tetap tinggi tetapi dengan cara yang efisien," Pratikno menandaskan.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.