Sukses

UI Dapat Pendanaan Inovasi Rp 4,8 M dari Kemenristek Dikti

Wakil Rektor 3 bidang riset dan inovasi Rosari Saleh menyambut positif pendanaan inovasi dari Kemenristek Dikti tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Universitas Indonesia (UI) mendapatkan pendanaan inovasi dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristek Dikti). Pendanaan inovasi tersebut didapatkan melalui skema Pendanaan Inovasi Perguruan Tinggi di Industri dan Inovasi Industri dari Kemeristek Dikti.

Secara total, Kemenristek Dikti memberikan pendanaan inovasi sebesar Rp 171 miliar kepada perguruan tinggi dan industri yang saling berkolaborasi mendorong hilirisasi inovasi produk massal.

Pendanaan inovasi tersebut diberikan melalui seleksi ketat dari tim pakar dan akademisi. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH), UI mendapatkan hibah insentif melalui Direktorat Inovasi dan Inkubator Bisnis (DIIB) melalui dua tim.

Dalam penandatanganan perjanjian kerja sama pendanaan yang dilakukan oleh Dirjen Penguatan Inovasi Jumain Appe di Jakarta, Senin 20 Maret, UI mendapatkan total dana Rp 4,8 miliar yang dialokasikan untuk dua tim.

Wakil Rektor 3 bidang riset dan inovasi Rosari Saleh menyambut positif pendanaan inovasi dari Kemenristek Dikti tersebut.

"Pendanaan adalah satu mata rantai yang tak bisa dipisahkan untuk memutar roda riset dan inovasi perguruan tinggi. Kami terbantu dengan adanya pendanaan semacam ini,” kata Rosari, melalui pesan tertulis, Kamis 23 Maret 2017.

Melalui tim yang diusulkan oleh Ismail Hadisoebroto, UI mengajukan Pendirian Pusat produksi sel punca dan produk metabolit nasional. Sementara itu tim yang diusulkan oleh ketua Beti Ernawati akan mengoptimalkan alat diagnosa cepat NS-1 terhadap demam berdarah dengue.

Pendirian pusat produksi sel punca yang diusulkan UI menjadi yang pertama di Indonesia. Pendirian pusat produksi ini akan meningkatkan riset, pengembangan sel punca sekaligus memperbesar produksi sel punca di dalam negeri.

Pengelola dana inovasi dari DIIB Taufik Wisnu Priambodo menyambut baik kepercayaan yang diberikan Kemenristek Dikti.

"Pendirian pusat produksi sel punca yang dipelopori Universitas Indonesia sangat terbantu dengan adanya pendanaan ini. Pendirian pusat sel punca akan memperbesar berbagai terapi translasi dengan memanfaatkan sel punca tersebut," kata Taufik.

UI berharap pendirian pusat sel punca serta alat diagnosa cepat terhadap penyakit demam berdarah dengue berharap bisa menjadi inovasi sekaligus menjawab kebutuhan industri. Pengembangan inovasi ini diharapkan sejalan dengan apa yang diperlukan oleh dunia industri pada saat ini.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini