Sukses

Pengacara: Kalau Rizieq Shihab Makar, Jakarta Sudah Hancur

Rizieq rencananya akan diperiksa bersama jubir FPI Munarman dan Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir pada Rabu, 1 Februari 2017.

Liputan6.com, Jakarta Pemimpin FPI Rizieq Shihab bakal diperiksa penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya sebagai saksi kasus dugaan makar. Rizieq rencananya akan diperiksa bersama jubir FPI Munarman dan Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir pada Rabu, 1 Februari 2017.

Pemeriksaan tiga tokoh GNPF MUI ini dilakukan lantaran mereka dianggap terlibat dalam pertemuan bersama sejumlah tersangka makar. Karena itu, keterangan Rizieq, Munarman, dan Bachtiar diperlukan guna menemukan benang merah dalam perkara dugaan makar ini.

Pengacara GNPF MUI, Kapitra Ampera, mengatakan, tiga kliennya akan memenuhi panggilan penyidik pada Rabu mendatang.

"Kami mengalir saja, tak ada persiapan. Nanti mereka akan menerangkan apa saja yang diketahui, dengar dan ketahui. Secara langsung atau tidak, akan kami beberkan," ujar Kapitra saat dihubungi, Jakarta, Senin (30/1/2017).

Kapitra menuturkan, Rizieq nanti akan menjelaskan apa saja yang dibahas dalam pertemuan bersama beberapa tersangka makar. Namun dia memastikan, kliennya itu tak terlibat pembicaraan makar sebagaimana disangkakan polisi kepada sejumlah aktivis dan tokoh nasional yang ditangkap pada 2 Desember 2016.

"Pertemuan itu kan banyak sekali, kan dia (Rizieq) sering diundang dalam acara diskusi. Kan enggak ada hubungan dengan makar," ucap dia.

Polisi menetapkan staus terrsangka kepada beberapa aktivis dan tokoh nasional itu dengan pasal makar karena telah memiliki bukti permulaan yang kuat. Para tersangka disebut berencana memanfaatkan massa aksi 212 yang dikomandoi GNPF MUI untuk berbuat makar.

Massa aksi super damai 212 di Monas, Jakarta Pusat, itu rencananya akan diarahkan untuk menduduki Gedung DPR-MPR dan menggulingkan pemerintahan yang sah. Namun rencana itu digagalkan dengan menangkap 11 aktivis dan tokoh nasional pagi jelang aksi 212 dimulai.

"Kalau Habib (Rizieq) komandokan, selesai itu. Ini realitasnya. Kalau 212 itu kalau rencana makar oleh Rizieq, sudah selesai republik itu. Hancur itu Jakarta kalau Rizieq komandokan (untuk makar). Itu bukti (Rizieq) tak ada hubungan dengan tersangka-tersangka itu," jelas Kapitra.

Kapitra tak mempermasalahkan tudingan polisi bahwa massa aksi 212 akan dimanfaatkan untuk makar. Yang pasti, kata dia, tudingan tersebut tak terbukti. Aksi super damai 212 pun berjalan tertib dan lancar.

"Itu urusan mereka. Tapi kan tak ada apa-apa. Bagaimana mereka bisa memanfaatkan kalau memang tak ada apa-apa," kata Kapitra.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.