Sukses

Patung Buddha Berwajah Gus Dur Ditutup

Patung Buddha berwajah Gus Dur di Studio Mendut Magelang, Jawa Tengah, yang kontroversial akhirnya ditutup dengan ranting-ranting kayu.

Liputan6.com, Magelang: Patung Buddha berwajah mantan Presiden Abdurrahman Wahid di Studio Mendut Magelang, Jawa Tengah, yang kontroversial akhirnya ditutup dengan ranting-ranting kayu, Jumat (12/2). Di depan patung juga dipasang tulisan antara lain "Patung ditutup untuk umum".

Patung untuk memperingati 40 hari wafatnya Gus Dur hasil karya pematung Cipto Purnomo itu ternyata membuat Dewan Pengurus Pusat Theravada Indonesia melayangkan protes terhadap karya seniman Magelang itu. Patung itu dianggap melecehkan simbol agama Buddha.

Budayawan yang juga pemilik Stodio Mendut, Sutanto mengatakan, tak ada maksud seniman melecehkan Buddha. Karya itu untuk menggambarkan Gus Dur yang pluralis, tidak membeda-bedakan agama, etnis maupun bangsa.

Pengasuh Pondok Pesantren Tegalrejo, Yusuf Chudlori menyatakan tidak ada maksud Cipto melecehkan pada agama tertentu. "Sejak awal saya sudah mengatakan patung itu sebagai karya seni sebagai ungkapan cinta terhadap Gus Dur, karena Gus Dur tidak pernah melecehkan agama lain.

Ia mengatakan, Gus Dur itu bukan hanya milik satu kelompok, tetapi milik seluruh bangsa. Ia berharap, kepada pihak yang merasa tersinggung dengan hasil karya tersebut untuk bisa memahami dan kalau memang dianggap melecehkan seniman harus minta maaf.

Selain patung Budha berwajah Gus Dur yang diberi judul "Sinar Hati Gus Dur", dua patung lain di Studio Mendut yakni "Gunung Gus Dur" karya Ismanto dan "Presiden di Sarang Penyamun" karya Samsudin juga ikut ditutup dengan kain.(JUM/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.