Penyelundupan Satwa Dilindungi Terjadi di Soetta Tiap Bulan

80 Tahun Menghilang, Ular Langka dari Enggano Ditemukan Kembali — Spesies ular yang satu ini sangat langka sehingga dikira telah punah

Liputan6.com, Jakarta - Angkasa Pura II selaku otoritas Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, akan memperketat pengawasan dan meningkatkan koordinasi dengan Balai Besar Karantina Hewan Bandara Soekarno-Hatta.

Hal ini terkait dengan terungkapnya sindikat perdagangan satwa langka oleh jajaran Subdit Sumdaling Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya pada awal November 2015 lalu.

Sindikat ini diketahui lebih dari sekali menyelundupkan satwa apendiks I (dilindungi) melalui kargo karantina.

"Kami akan meningkatkan pengawasan dan berkoordinasi dengan pihak karantina supaya tidak terjadi lagi upaya-upaya penyelundup satwa seperti yang kemarin ditangkap polisi," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (19/11/2015).

Budi mengatakan, selama ini pihaknya juga menemukan upaya penyelundupan hewan, seperti kera dan ular. Namun upaya tersebut berhasil digagalkan berkat sistem pengamanan bandara. Sedikitnya, ada 1 kasus dalam 1 bulan yang ditangani pihak bandara.

"Kami juga sering menggagalkan upaya penyelundupan tapi tidak kami ekspose saja. Seperti penyelundupan kera, ular. Itu sering terjadi. Sedikitnya satu bulan satu kasus yang kami temukan," tutur Budi.

"Saya juga merasa prihatin bahwa adanya oknum PNS (dokter hewan) yang menyalahgunakan jabatannya. Itu akan kami investigasi dan kami bicarakan dengan stakeholder terkait," imbuh dia.

Dia menuturkan, Angkasa Pura II akan bersinergi dalam hal sistem keamanan demi menjaga kelestarian satwa langka di Indonesia.

"Kami akan bersinergi lebih proaktif, dan preventif lagi dengan stakeholder untuk memberantas penyelundupan satwa," tandas Budi. (Ndy/Mut)