Sukses

Cek Identitas, Jenazah Terduga Teroris di Poso Diautopsi

Buat memastikan terduga teroris yang tewas di Poso itu masuk DPO atau buronan, polisi menunggu hasil autopsi.

Liputan6.com, Palu - Jenazah terduga teroris yang tewas saat baku tembak dengan tim gabungan Densus 88 Antiteror dan Brimob di Kabupaten Parigi Moutong yang berbatasan dengan Poso, dibawa dengan ambulans ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda di Palu, Sulawesi Tengah. Dengan kawalan ketat satu regu Brimob bersenjata lengkap, ambulans akhirnya tiba malam tadi pukul 21.50 Wita.

Kapolda Sulteng Brigjen Pol Idham Aziz mengatakan, jenazah tersebut dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara guna menjalani proses autopsi.

"Sesuai protap yang ada jenazah harus diautopsi. Setelah ada hasilnya, baru kita cocokkan dengan sipil bersenjata yang telah ditetapkan sebagai DPO (daftar pencarian orang atau DPO)," kata Idham yang dihubungi dari Palu saat berada di Polres Parigi Moutong, Sabtu (4/4/2015) dini hari.

Terduga teroris tewas dalam baku tembak di pegunungan Salumpangi, Desa Sakinah Jaya, Kecamatan Parigi Utara itu diperkirakan pria berinisial MK alias BK yang telah ditetapkan sebagai DPO kasus terorisme Poso. Dugaan itu diperkuat berdasarkan foto wajah BK yang terpampang dalam poster DPO Polda Sulteng sama dengan jenazah sipil bersenjata tersebut.

"Untuk pembenarannya tunggu hasil autopsi dulu. Yang pasti satu orang yang tewas itu merupakan kelompok dari Santoso dan Daeng Koro," tandas Idham.

Sebelumnya, tim gabungan Densus 88 dan Brimob terlibat baku tembak dengan kelompok sipil bersenjata yang berjumlah 12 orang di pegunungan Salumpangi, Desa Sakinah Jaya, Kecamatan Parigi Utara, sekitar pukul 16.00 Wita.

Dalam baku tembak kurang lebih satu jam itu, satu anggota sipil bersenjata tewas setelah terkena tembakan di bagian dada. Hingga berita ini diturunkan, penyisiran Densus dan Brimob dihentikan. Penyisiran lanjutan akan digelar kembali pada Sabtu pagi nanti.

Adapun usai baku tembak dengan terduga teroris, barang bukti yang ditemukan berupa dua pucuk senjata api jenis rakitan dan organik M-16. Selain itu ditemukan ratusan selongsong amunisi dan serpihan bahan peledak. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.