Sukses

Hadiri Rakor di NTB, Mentan Amran Genjot Produksi Lewat Pompanisasi

Menurut Mentan Amran, pompanisasi harus segera dilakukan karena menjadi bagian dari langkah strategis yang dilakukan pemerintah, dalam mengantisipasi el nino yang dampaknya membuat produksi padi nasional mengalami penurunan.

Liputan6.com, Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) didorong untuk segera memasang pompanisasi di lahan pertaniannya secara masif. Demikian permintaan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman karena langkah tersebut merupakan bagian dari langkah strategis yang dilakukan pemerintah, dalam mengantisipasi el nino yang dampaknya membuat produksi padi nasional mengalami penurunan.

"Kekeringan El Nino ini sudah overlap dan kita harus waspada. Karena itu kita harus memasang pompa semaksimal mungkin agar pesawahan bisa teraliri sehingga kita bisa mempercepat masa tanam," ujar Mentan Amran usai menghadiri rapat koordinasi peningkatan produksi padi Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (2/5).

Mentan Amran mengatakan sejauh ini ada lebih dari 4000 pompa yang disiapkan untuk NTB. Namun, ribuan pompa tersebut masih bisa ditambah hingga menjadi 6000 pompa apabila air di sungai-sungai yang ada terus basah alias tidak kering.

 

"Untuk NTB 4000 pompa, tapi kalau mau ditambah nanti kami tambah jadi 6000 pompa. Kenapa? Karena September, Oktober dan November ini adalah yang paling kritis. Ini yang perlu kita buatkan solusi cepatnya melalui pompa," katanya.

Mentan Amran menambahkan pemerintah saat ini sudah menambah alokasi pupuk subsidi menjadi 2 kali lipat alias bertambah secara 100%. Karena itu, mau tidak mau produksi nasional harus meningkat untuk mencapai Indonesia swasembada dan menjadi lumbung pangan dunia.

"Pupuk sudah meningkat 100% dari yang 4,5 juta menjadi 9,5 juta. Insyaallah produksi meningkat dan kita bisa mencapai swasembada dalam beberapa tahun yang akan datang," katanya.

Di kesempatan yang sama, Pj. Gubernur NTB, Lalu Gita mengatakan bahwa pihaknya siap melaksanakan semua arahan Mentan Amran, baik pompanisasi maupun manajemen air seperti panen hujan di sektor hulu untuk memenuhi bendungan. Cara ini diharapkan dapat memberi akses air bagi petani meski kemarau. 

"Tadi Pak Menteri sampai pada water management, yaitu panen hujan di sektor hulu, untuk memenuhi bendungan-bendungan diluar musim hujan, kalau bendungan penuh, maka air bisa disalurkan ke daerah - daerah tadah hujan melalui saluran irigasi," jelasnya.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.