Sukses

Telepon dan SMS untuk Jokowi Nyasar ke Warga Jadi Terpopuler

Warga Gorontalo Herman Abidun kagetnya bukan kepalang saat menerima SMS nyasar untuk Presiden Jokowi. Berita ini menjadi terpopuler.

Liputan6.com, Jakarta - Handphone warga Gorontalo Herman Abidun terus menerima ribuan pesan singkat dan telepon dari masyarakat. Mereka menyampaikan keluhan yang ditujukan untuk Presiden Jokowi. Hal ini pun membuatnya heran. Namun setelah ditelusuri, nomor handphone miliknya itu pernah diumumkan media online yang disangka nomor handphone milik Presiden Jokowi.

Berita itu menjadi kabar terpopuler di hati sahabat Liputan6.com. Selain itu, ada berita terpopuler lainnya tentang kabar Raden Nuh Triomacan2000 yang ditangkap polisi.

Berikut 5 kabar terpopuler yang dihimpun Senin (3/11/2014):

1. Kagetnya Herman Terima SMS Nyasar untuk Jokowi

Presiden Jokowi ingin dekat dengan rakyat, karenanya Jokowi membagikan nomor hand phone-nya kepada masyarakat umum saat menyambangi masyarakat di lereng Gunung Sinabung.

Namun nomor yang diumumkan di sebuah media online ternyata bukan nomor sang presiden, tapi nomor Herman Abiddun, warga Gorontalo yang telepon selulernya sekarang sering error.

Menurut  Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, ada kesalahan publikasi nomor handphoe Jokowi. Nomor Jokowi yang disebarkan beberapa waktu lalu adalah 08122600960. Sementara nomor yang dimuat di sebuah media massa, 081296007000.

Selengkapnya ada di sini dan ini.

2. Menteri Susi Disambangi Tomy Winata

Pengusaha nasional Tomy Winata menyambangi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di rumah Susi di Pangandaran, Sukabumi, Jabar, Sabtu 1 November 2014. Tomy menyatakan pertemuan tersebut sebagai silaturahim antarsesama sahabat.

"Apa salahnya sahabat datang ke rumah sahabatnya untuk silaturahmi dan ucapkan selamat," kata Tomy di Jakarta, Sabtu 1 November 2014.

Menurut Tomy, ia mendampingi Solichin GP berkunjung dan bersilaturahim dengan Menteri Susi yang juga sahabat lama.

Selengkapnya silakan baca di sini.

3. Raden Nuh Triomacan2000 Ditangkap

Raden Nuh, pria yang diduga pemilik dan pengelola akun Twitter @Triomacan2000 dan @TM2000Back ditangkap polisi dari jajaran Subdit Cyber Krimsus Polda Metro Jaya. Dia diduga sebagai otak pelaku pemerasan terhadap beberapa pejabat PT Telkom.

Pengamat dan peneliti Fadjroel Rachman meminta 2 Wakil Ketua DPR dari Koalisi Merah Putih (KMP) untuk menjenguk Raden Nuh. Keduanya yakni politisi Partai Gerindra Fadli Zon dan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah.

"Silakan @fadlizon menjenguk dan save RN triomacam juga ditunggu sumbangan Rp 35 juta juga. Ayo save RN triomacan, tukang peraskhan?," kata Fajroel dalam akun Twitter-nya,  @fadjroeL, Minggu (2/11/2014).

Selengkapnya ada di sini.

4. Gaji Menteri Susi untuk Nelayan Sepuh

Dalam blusukannya ke Pangandaran, Jawa Barat, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berdialog dengan nelayan Priangan Timur.

Saat mengunjungi koperasi nelayan di Pangandaran, Susi berjanji akan menyerahkan gajinya sebagai menteri untuk asuransi bagi nelayan yang sudah sepuh. Sebagai Menteri, Susi yang juga seorang pengusaha hasil laut dan maskapai penerbangan ini mendapat gaji Rp 19 juta.

Selengkapnya bisa ikuti di sini.

5. Oknum TNI Tembak Polisi

Keributan antara oknum anggota TNI dan Polri kembali terjadi. Minggu (2/11/2014) dini hari, oknum anggota TNI Korem 102 Panju Panjung terlibat keributan hingga terjadi penembakan dengan oknum anggota Polda Kalimantan Tengah di depan tempat hiburan malam di Palangkaraya.

Saat keributan antara oknum anggota polisi dan pelayan terjadi, seorang anggota TNI datang dan berusaha melerai. Namun tindakan tersebut justru menimbulkan kesalahpahaman baru antara oknum anggota polisi dan TNI.

Melihat oknum TNI mengeluarkan senjata api, sejumlah oknum polisi lari menghindar. Namun oknum TNI tersebut terus mengejar sambil mengeluarkan tembakan sebanyak 3 kali. Salah satunya mengenai paha kiri Briptu Sumeh.

Selengkapnya bisa baca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini