Sukses

Amien Rais Tak Ada di Rumah, Giman Kecewa Urung Ajak Jalan Kaki

Giman, sang relawan Jokowi, sebenarnya ingin menunggu Amien Rais agar bisa menemani jalan kaki hingga ke Ibukota.

Liputan6.com, Sleman - Giman penjual kue putu di Malang, Jawa Timur yang menjemput Amien Rais ikut bersamanya jalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta terpaksa harus gigit jari. Sebab, saat ingin mengajak Ketua Dewan Penasihat DPP Partai Amanat Nasional itu untuk jalan kaki bersama dirinya, tokoh yang dijuluki Lokomotif Reformasi itu tidak ada di rumahnya, kawasan Sawitsari, Condongcatur, Kecamatan Depok yang terletak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebelumnya, Giman sudah berjalan kaki dari Malang dengan tujuan Jakarta dan singgah ke Yogya untuk menunaikan nazarnya. Singgah sebentar di Kota Gudeg, ia berencana mengajak dan menjemput Amien Rais untuk sama-sama menjalankan nazar yang sama dengan jalan kaki ke Jakarta jika Joko Widodo atau Jokowi terpilih menjadi presiden.

Namun ia tidak mendapati tokoh reformis tersebut di kediamannya dengan alasan sedang berada di Jakarta. "Kecewa karena Pak Amien nggak ada, kata pak satpamnya. Ya udah nggak bisa ditemeni," ujar Giman di warung jus depan kediaman Amien Rais di kawasan Sawitsari, Condongcatur, Sleman, Senin (29/9/2014).

Giman sebenarnya ingin menunggu Amien Rais agar bisa menemaninya sampai di Ibukota. Namun setelah mendapat informasi dari petugas keamanan rumah Amien Rais yaitu Suparyadi bahwa Amien sedang di Jakarta maka ia mengurungkan niatnya.

"Sebenarnya pengin nunggu tapi ya gimana lagi saya juga harus jalan lagi ke Jakarta. Tadi kata satpamnya Pak Amin baru di Jakarta," ujar dia. Giman yang datang ke rumah mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah tersebut sekitar pukul 12.20 WIB, akhirnya akan kembali melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Ia ditemani anggota Barisan Relawan Jokowi Presiden.

Ia akan melanjutkan perjalanan pada esok hari. "Istirahat dulu besok baru jalan lagi," ucap Giman. Dia menargetkan sampai di Ibukota untuk menemui Jokowi sebelum capres terpilih itu dilantik. Ia akan menyampaikan pesan dari masyarakat yang dikumpulkannya selama perjalanan dari Malang hingga ke Jakarta. "Ya penginnya sampai sana (Jakarta) tanggal 18 atau 19 Oktober 2014," ujar Giman.

Alasan Giman hendak mengajak Amien Rais karena pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) itu pernah bernazar akan berjalan kaki dari Yogya ke Jakarta.

Nazar itu disampaikan Amien saat pilpres Juli 2014, di mana dia mendukung Prabowo Subianto menjadi calon presiden. Sikap Amien ini jelas berbeda dengan sikapnya pada 1998. Saat itu Amien mengatakan akan menyeret Prabowo ke Mahkamah Militer karena dinilai mengetahui dan bertanggung jawab atas penculikan aktivis pada 1998.

Saat pilpres Juli lalu, Amien membantah pernah mengatakan hal itu. Dia pun menantang penudingnya untuk memperlihatkan kliping koran, rekaman radio, atau televisi yang memuat pernyataannya yang menyudutkan Prabowo. Kalau terbukti ada, ia bernazar akan jalan kaki bolak-balik Yogyakarta-Jakarta.

Setelah ditelusuri, ternyata beberapa harian nasional memuat ucapan Amien tersebut. Harian Republika edisi 26 Agustus 1998, bahkan menjadikannya sebagai halaman muka.

Menurut Giman, ia tiba di Yogyakarta pukul 07.00 WIB. "Mau saya ajak jalan Amien Rais. Rencananya akan mengajak Pak Amien Rais jalan kaki ke Jakarta. Menagih janji dia kan pernah bilang mau jalan kaki jika Jokowi jadi Presiden," ujar Giman di DPRD Kota Yogya, Senin (29/09/2014).

Giman menceritakan, dia berjalan kaki dari Malang pada Minggu 21 September 2014, pukul 10.00 WIB. Giman berjanji jika sampai di rumah Amien, dia akan mengajak Amien ikut jalan. Kalau mantan ketua MPR itu tidak mau menemui atau tidak ada di rumah, Giman akan melanjutkan jalan kaki ke Jakarta.

Giman hanya berharap agar Amien Rais dapat menempati janjinya. "Belum tahu alamatnya ni, nunggu temen-temen untuk ngantar ke rumah Amien Rais. Ya jalan kaki ke sana. Jika nggak ada, ya balik lagi besoknya baru berangkat ke Jakarta," ujar dia.

Dalam perjalanannya, warga asli Wonogiri yang sekarang tinggal di Gadang Sukun Malang ini membawa buku berisi pesan dari masyarakat yang dikunjunginya untuk Jokowi. Selain membawa pesan untuk Jokowi, dia juga sudah menyiapkan pesan khusus untuk Jokowi jika nanti bertemu dengan Presiden periode 2014-2019 itu.

"Membawa buku berisi saran dari warga di sepanjang jalan. Tapi saya nanti punya pesan khusus untuk beliau agar seluruh anak-anak dapat sekolah semua," ujar Giman.

Aksi jalan kaki ini adalah kedua kalinya bagi Giman setelah aksi pertama yang dilakukan pada 15-21 Juni 2014, saat Jokowi lolos capres.

Giman menceritakan, selama perjalanan dia beristirahat di beberapa tempat seperti di pos polisi dan pinggir jalan. Dia hanya membawa 5 potong baju dan satu celana. "Kemarin lewat Malang, Pare, Kertosono, Nganjuk,  Madiun,  Ngawi, Sragen, Solo dan Jogja," ujar pria kelahiran 1976 ini .

Untuk biaya makan, relawan Jokowi itu mendapat sumbangan dari warga yang ditemuinya di sepanjang perjalanan. Giman hanya membawa bekal Rp 1 juta dari Malang.



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini