Liputan6.com, Jakarta - L'Oreal Indonesia bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) dan Universitas Indonesia (UI) kembali menggelar program Hair and Skin Research Grant 2024. Program filantropi ini bertujuan memajukan bidang penelitian dan inovasi kulit dan rambut di Indonesia.
Di tahun ke-4 program ini, ide-ide penelitian dermatolog di antaranya berfokus pada pemanfaatan berbagai bahan alami lokal untuk menjawab berbagai permasalahan kesehatan rambut dan kulit masyarakat Indonesia. Penelitian para pemenang menyoroti penggunaan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) untuk mempelajari kerontokan rambut.
Baca Juga
Juga, menghadirkan solusi natural rambut berketombe, solusi kulit wajah yang kering selama ibadah haji, menginvestigasi kebotakan dan dermatitis atopik, serta meneliti faktor risiko kanker dan tumor pada kulit. "Dampak positif dunia kecantikan tidak terbatas pada penampilan dan kepercayaan diri konsumen, tapi mampu membawa dampak sosial ekonomi yang besar," kata Junaid Murtaza, President Director of L’Oreal Indonesia di acara Hair & Skin Research Grant 2024 Winner Announcement, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 28 November 2024.
Advertisement
Salah satu tim mengangkat tema "Penilaian Prediktif Indeks Melanin dan Indeks Eritema sebagai Faktor Risiko untuk Tumor dan Kanker Kulit." Spesialis kulit, dr. Irmadita Citrashanty, SpDVE, yang merupakan pimpinan tim, mengungkap bahwa tren laporan kasus kanker kulit terus meningkat seiring perubahan iklim.
Paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari dapat menyebabkan kerusakan sel pada kulit, yang berpotensi menimbulkan kanker kulit. Meski banyak warga Indonesia memiliki melanin tinggi yang membuat mereka tidak lebih rentan terkena kanker kulit, sampai sekarang, belum ada penelitian yang dapat memastikan keterkaitan tersebut.
Â
Kasus Kanker Kulit dan Paparan Sinar UV
Karena itu, penting untuk melakukan pencegahan maksimal. Dr. Irmadita juga menekankan bahwa kanker kulit tidak hanya terjadi pada lansia.
"Kasus kanker itu biasanya memang terjadi lebih banyak pada usia tua, 40 tahun ke atas, tapi pada usia lebih muda juga bisa terjadi, karena faktor genetik, seperti Xeroderma pigmentosa," terangnya. Kondisi langka ini diwariskan dalam keluarga, menyebabkan kulit dan jaringan yang menutupi mata jadi sangat sensitif terhadap sinar UV.
"Dalam kasus itu, biasanya kanker kulit bisa terjadi lebih muda, bahkan di usia 10 tahun, 12 tahun, sudah bisa terjadi," ia menyambung. Demi menurunkan risiko kanker kulit, masyarakat disarankan menggunakan tabir surya yang tepat. "Paparan sinar matahari paling berbahaya antara pukul satu sampai tiga sore, sehingga masyarakat perlu memantau indeks UV," jelas dr. Irmadita.
Menggunakan tabir surya dengan SPF yang sesuai dan melakukan reapply setiap dua hingga tiga jam pun sangat penting. Secara lebih lengkap, berikut lima tim pemenang Hair and Skin Research Grant 2024 dengan proposal penelitian mereka:
Advertisement
Pemenang Hair and Skin Research Grant 2024
Â
Tim A:Â Pengembangan Deteksi dan Pemantauan Psoriasis Kulit Kepala dan Kerontokan Rambut Menggunakan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dan Internet of Things (IoT)
Anggota:
a. Prof. Dr. dr. Lili Legiawati, Sp.D.V.E., Subsp. D.K.E., FINSDV, FAADV
b. Nurdina Widanti. S.T., M.T
c. Elly Septia Yulianti, S.T., M.T.
d. Muhammad Artha Jabatsudewa Maras, M.T
Â
Tim B:Â Pemanfaatan Minyak Kelapa Tradisional Aceh sebagai Bahan Aktif untuk Sampo Anti-Ketombe: Sebuah Uji Klinis
Anggota:
a. Dr. dr. Nanda Earlia, Sp. D.V.E., Subsp. D.A.I, FINSDV, FAADV
b. dr. Arie Hidayati M.Ked (DV), Sp.D.V.E, FINSDV
c. dr. Elfa Wirdani Fitri, M.Kes, Sp.D.V.E., FINSDV
d. dr. Mikyal Bulqiah
e. dr. Wizurai Wisesa
Â
Tim C:Â Face Mist Nanoemulsi dari Campuran Minyak Kulit Kayu Mesoyi (Cryptocarya massoia) dan Minyak Bunga Cempaka (Magnolia champaca) sebagai Pelindung Kulit bagi Jemaah Haji.
Anggota:
a. dr. Prida Ayudianti, Sp.DVE, FINSDV, FAADV
b. Dr. apt. Burhan Ma’arif Z.A, M. Farm.
c. apt. Novia Maulina, M. Farm
d. apt. Mayu Rahmayanti, M. Sc.
Â
Â
Â
Lanjutan Daftar Pemenang
Tim D: Investigasi Biomarker Inflamasi yang Terkait antara Alopesia Areata dan Diatesis Atopik
Anggota:
a. dr.Tuntas Rayinda, M.Sc., Sp.D.V.E, Ph.D
b. Prof. Dr. med.dr. Retno Danarti, Sp.D.V.E, Subsp.D.A.
c. dr. Sri Awalia Febriana, M.Kes., Sp.D.V.E, Subsp.D.A.I., Ph.D
d. dr. Hafis Widakdo Sugiarto
e. dr. Annisa Maharani
Â
Tim E:Â Penilaian Prediktif Indeks Melanin dan Indeks Eritema sebagai Faktor Risiko untuk Tumor dan Kanker Kulit: Sebuah Studi Kasus-Kontrol
Anggota:
a. dr. Irmadita Citrashanty, Sp.D.V.E., Subsp. O.B.K
b. dr. Maylita Sari, Sp.D.V.E., Subsp. O.B.K
c. dr. Bagus Haryokusumaputra, Sp.D.V.E., Subsp. O.B.K
Sejak pertama kali digelar pada 2021, Hair & Skin Research Grant telah memberi dana hibah penelitian senilai hampir Rp1 miliar pada 13 penelitan dari total 52 dermatolog terpilih di Indonesia. Penelitian dari pemenang Hair & Skin Research Grant diklaim telah membawa manfaat di dunia kesehatan dermatologi, venereologi, dan estetika, khususnya kulit dan rambut.
Pada penyelenggaraan tahun ini, total pendanaan penelitian ditingkatkan dari tahun sebelumnya. Totalnya jadi Rp475 juta untuk lima tim pemenang.
Â
Advertisement