Sukses

Wisatawan Asing Ramai-ramai Tinggalkan Koper di Hotel Jepang, Ada Apa?

Jepang alami lonjakan turis pasca-COVID. Banyak permasalahan baru bermunculan, termasuk para wisatawan asing yang sengaja meninggalkan koper mereka di hotel.

Liputan6.com, Jakarta - Jepang terus mencetak rekor kunjungan wisata sejak dibukanya kembali perjalanan masuk pada Oktober 2022. Dikutip dari unseen japan, Selasa, 21 Mei 2024, pada Maret 2024, jumlah pelancong ke Jepang dalam satu bulan melampaui 3 juta pengunjung.

Dengan lonjakan tersebut, muncul serangkaian masalah terkait overtourism. Hal ini termasuk wisatawan yang masuk tanpa izin ke jalanan privat yang membebani sistem bus dan taksi lokal yang kini beroperasi melebihi kapasitas.

Masalah yang jarang dibicarakan adalah barang-barang yang ditinggalkan wisatawan. Akhir tahun lalu, sebuah laporan dari TV Asahi mengungkapkan bahwa wisatawan meninggalkan lebih banyak barang di kamar hotel dibandingkan sebelumnya.

Sebagian besar barang adalah barang yang mudah terlupakan seperti pengisi daya ponsel dan kabel pengisi daya. Dalam kasus ini, ketika suatu barang tampak seperti terlupakan, sebagian besar penginapan akan menyimpannya di tumpukan barang hilang dan disimpan selama tiga bulan, menunggu tamu untuk mengambilnya.

Namun, hotel melaporkan bahwa para tamu juga meninggalkan barang-barang yang rusak. Apa yang paling banyak? Koper rusak.

Sebuah hotel di Roppongi, Tokyo, mengatakan bahwa tidak jarang para wisatawan meninggalkan koper mereka yang rusak tanpa memberi tahu stafnya. Membuang atau meninggalkan barang rusak di hotel dikenakan biaya sekitar 2.000 yen atau Rp200 ribu per item di Jepang.

Salah satu manajer mengatakan hotel tersebut mencoba mengirim email kepada pelanggan tentang dendanya. Namun, sebagian besar tamu mengabaikannya begitu saja.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hotel Sampai 'Gunakan Kembali' Koper yang Tertinggal

Tren barang yang ditinggalkan ternyata bisa menjadi kabar baik bagi salah satu jenis usaha. Perusahaan yang punya spesialisasi dalam mengirimkan barang-barang tertinggal ke luar negeri, mengatakan bahwa mereka telah melihat lonjakan permintaan dari hotel untuk mengembalikan barang kepada para tamu. Salah satu perusahaan mengatakan mereka dapat menangani 1.500 permintaan seperti itu setiap bulannya.

Setidaknya satu hotel telah menemukan cara yang tepat untuk menangani koper-koper yang ditinggalkan tanpa harus pusing membuangnya. Hotel Niwa di Chiyoda, Tokyo, memiliki rumah kaca tempat mereka menanam tanaman herbal dan sayuran yang digunakan di restoran hotel. Di antara pot dan media tanam yang mereka gunakan adalah koper-koper pelanggan yang tertinggal atau sengaja ditinggalkan.

Hotel ini mendapatkan ide tersebut ketika mulai menanam makanan dengan menggunakan pupuk alami yang berasal dari dapur seperti, kulit telur, dan menggunakan ampas kopi sebagai kompos. Saat mencari tanaman untuk digunakan, mata manajer umum tertuju pada banyak koleksi koper rusak yang ditinggalkan dan belum sempat dibuang oleh pihak hotel.

3 dari 4 halaman

Cara Menghindari Hal Ini

Sekarang mereka menanam terong, tomat, dan sayuran lainnya di dalam koper yang sudah dimodifikasi. Manajer mengatakan bahannya yang ringan dan membuatnya mudah untuk dipindahkan.

Hotel Niwa, yang telah beroperasi sejak 2009, mengatakan mereka melihat pelanggan meninggalkan satu atau dua koper setiap bulannya. Menggunakannya sebagai media tanam malah jadi hal yang menguntungkan bagi mereka.

Keseluruhan proyek rumah kaca telah begitu sukses sehingga hotel tersebut memulai peternakan lebah yang memberikan pasokan madu segar kepada koki untuk kreasi kuliner mereka.

Ketika kamu berlibur ke Jepang dan melupakan barang di sana, mungkin beberapa orang akan mengikhlaskannya. Namun, langkah seperti apa yang harus diambil jika tidak sengaja meninggalkan barang di Jepang?

Dalam kebanyakan kasus, cukup mudah untuk mengambilnya kembali. Kamu biasanya dapat menghubungi hotel secara langsung atau mengirim email kepada mereka. Apabila barang yang tertinggal berada di dalam taksi, yang perlu dilakukan adalah menghubungi perusahaan taksi yang ditumpangi.

Bila tidak yakin di mana barangmu tertinggal dan itu adalah benda berharga, cara satu-satunya adalah dengan melapor ke polisi. Kabar baiknya, di Jepang, barang-barang mahal, bahkan uang tunai selalu diserahkan kepada polisi dan dikembalikan kepada pemilik yang sah.

4 dari 4 halaman

Celana Dalam jadi Hal yang Paling Sering Tertinggal di Bandara

Bagaimana jika kopermu rusak ketika sedang berlibur? Beri tahu anggota staf hotel dan bayar biaya untuk membantu membuangnya. Karena meninggalkannya tanpa berkata apa-apa adalah tindakan yang dianggap tidak sopan.

Dilansir dari laman berita perjalanan, Travel + Leisure Asia, berdasarkan Laporan Penemuan Bagasi yang Tidak Diklaim pada 2023 yang diterbitkan oleh Unclaimed Baggage, sekitar dua juta barang tertinggal di bandara tahun lalu dan tidak diklaim. Menurut laporan tersebut, barang nomor satu yang ditemukan di bagasi tertinggal adalah "celana dalam". diikuti oleh sepatu, tablet dan e-reader, baju kaus, dan buku, yang menempati posisi lima besar. Blus, celana denim, headphone, gaun, dan ponsel melengkapi sepuluh besar.

Meskipun barang-barang tersebut merupakan barang yang lumrah, laporan itu juga mengungkapkan bahwa ada orang-orang yang meninggalkan barang-barang yang cukup "liar". Barang-barang termahal yang ditinggalkan adalah cincin emas 14 karat dan berlian seharga Rp600 juta, Birkin 25 Bag Rose Azalee Swift Tote seharga Rp371 juta, sepasang sepatu Louis Vuitton Nike Air Force 1 Mids senilai Rp192 juta, dan sebuah gaun sutra dari Givenchy senilai Rp158 juta.

Adapun hal-hal yang "paling menarik" yang pernah ditemukan adalah dua ekor ular hidup, kotak boneka voodoo, dua buah tas Hermes Birkin, dan tiang lompat setinggi 4 meter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.