Sukses

Banyaknya Pungli Jadi Alasan Utama Wisatawan Enggan Pergi ke Tempat Wisata

Para penggerak wisata maupun pemerintah daerah diharapkan tidak memberikan ruang maupun mentolerir segala bentuk pungutan liar (pungli) di tempat-tempat wisata.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan pungutan liar (pungli) kasus di sejumlah tempat wisata sedang marak belakangan ini dan jadi sorotan di media sosial. Situasi itu membuat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno angkat suara, termasuk soal aksi pungli di kawasan Curug Ciburial, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Ini tentunya harus ditindak dengan tegas, karena kita sudah berkoordinasi dengan pema setempat dan juga sudah ada kelompok sadar wisata, pokdarwis. Kita juga berharap pemerintah dan pengelola wisata bisa bekerja sama untuk mengatasi masalah pungli ini," kata Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid di Jakarta, Senin (6/5/2024).

"Di Curug Ciburial ini ada desa wisata yang cukup banyak dikunjungi. Kita ingin tempat-tenpat wisata di Indonesia terbebas dari masalah pungli termasuk di desa wisata bukan hanya di Curug Ciburial dan Pantai Bira saja tapi juga di daerah-daerah dan desa wisata lainnya," lanjutnya.

Pria yang biasa disapa Sandi ini menambahkan, agar para penggerak wisata maupun pemerintah daerah tidak memberikan ruang mauoun mentolerir segala bentuk pungutan liar di tempat-tempat wisata.

Ia khawatir masalah pungli ini bisa berdampak pada minat masyarakat mengunjungi destinasi wisata lokal. Tak hanya merugikan pengunjung, kasus pungli menurut Sandi bisa merugikan pelaku parekraf dalam negeri termasuk pelaku UMKM dan masyarakat setempat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tempat Wisata yang Nyaman

"Pungli ini jadi salah satu alasan utama para wisatawan enggan datang ke tempat-tempat wisata, karena semua orang ingin berwisata agar mendapatkan pengalaman berkesan dan tempatnya yang indah dan menawan. Kalau ada pungli itu bisa merusak reputasi destinasi wisata itu sendiri," terangnya.

Tak hanya memberikan sanksi kepada pelaku pungli, lanjut Sandi, tapi juga memberikan edukasi kepada para pengelola maupun masyarakat sekitar agar biaa mendatangkan wisatawan yang berkualitas dan tempat wisata yang nyaman. Sandi juga mengungkapkan bahwa putranya, Sulaeman, belakangan ini suka berwisata ke berbagai curug di Sentul tapi tidak pernah bercerita apakah dia terkena pungli juga.

"Saya juga belum tahu apakah Sulaeman dipalak juga pas pergi ke sana. Yang jelas pelaku pungli di Curug Ciburian sudah ditangkap dan meminta maaf. Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang lagi," tuturnya.

Beberapa hari lalu, sebuah video viral yang dibagikan akun Instagram @prasastihikmah, terekam seorang pria menagih uang Rp40 ribu per mobil. Ketika ditanya ada tiket masuk atau enggak, ia menjawab tidak ada, seraya menambahkan, "Pos satu yang punya akses jalannya, kalau pos dua yang punya wisata. Yang berhak di sini saya, bukan orang wisata."

 

3 dari 4 halaman

Pungli di Jalanan Umum

Ia juga mengatakan bahwa bila diberhentikan harus berhenti, karena ia "malu sama yang lain." Setelah diberikan uang, ia mengatakan, "Lain kali jangan begitu," sambil berjalan menjauhi mobil. Hikmah mengaku heran, karena itu bukan kali pertama ia menyambangi destinasi air terjun tersebut.

Dalam video yang diunggah pada 1 Mei 2024 itu ia menulis, "Ini jalanan umum, tapi selalu duit. Katanya gegara lewatin jalannya dia, padahal jalanan umum ini. Ini orangnya marah karena kita ga berenti malah mobil digedor-gedor, dikejar." Sementara itu, di keterangan unggahan, ia mengungkap, "Haduh ini kudu nge tag nya kemana sih kalo begini?"

"Gimana mau maju pariwisata bogor kalo banyak yang begini ya huhu padahal aku secinta itu ama curug di sentul. Ijin tag bapak @sandiuno 🙏," sambungnya menandai akun Instagram Menparekraf Sandiaga Uno.

Melalui pesan di Instagram, Hikmah menjelaskan pada Lifestyle Liputan6.com, Kamis, 2 Mei 2024, "Saya sudah tiga kali ke (Curug) Ciburial, dan selalu disetopin (kendaraannya). Bilangnya itu jalanan umum, punya tanah bapaknya. Mau enggak mau harus bayar."

 

4 dari 4 halaman

Pelaku Pungli Meminta Maaf

Mendapati perlakuan itu, ia dan rombongan pun melaporkannya pada pengelola wisata Curug Ciburial. "Pengelola (Cirug) Ciburial bilang enggak usah diladenin itu orang enggak jelas, enggak tahu fungsi sama tujuannya apa," ia bercerita.

Hikmah menyambung, "Saudara-saudaranya juga belain sih itu bukan pungli. Bapaknya maksa banget berhentiin mobil, kalo enggak berenti, dikejar, diketok-ketok keras (mobilnya)."

Di rekaman itu, pria di dalam video viral tersebut terdengar meminta maaf. "Saya tidak akan mengulang pungutan liar itu," sebut pria tersebut sambil membenarkan bahwa ia adalah orang di video yang ramai jadi perbincangan.

Hikmah berharap, "Semoga pungli betul-betul hilang, karena saya kan kalo liburan sehari gitu senang ke curug sekitaran Sukamakmur Bogor sana. Cape juga dimintain uang (Rp)10 ribu, (Rp)10 ribu, lama-lama gede juga. Wisata sana bagus banget. Sayang (kalau) orang enggak mau ke sana karena pungli." Ia mengatakan bahwa masalah tersebut sudah selesai dan berharap tidak akan terulang lagi. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.