Sukses

Tur Malam Istana Gyeongbok Korea Bakal Kembali Dibuka Mulai Mei 2024, Cek Jadwalnya

Tur malam di Istana Gyeongbok, Korea Selatan, hanya berlangsung terbatas dalam setahun.

Liputan6.com, Jakarta - Program tur malam hari di Istana Gyeongbok, Korea Selatan, akan kembali digelar pada bulan depan. Itu merupakan kesempatan bagi pengunjung untuk merasakan suasana malam hari di istana yang berada di pusat kota Seoul.

Mengutip Yonhap, Senin, 22 April 2024, Administrasi Warisan Budaya (CHA) mengatakan akan membuka tur malam musim semi tahunan di istana pada 8 Mei--2 Juni 2024. Setiap musim semi dan musim gugur, istana kerajaan utama era Joseon (1392-1910) membuka gerbangnya pada malam hari untuk waktu terbatas.

Dengan begitu, pengunjung dapat menikmati keindahan istana yang diterangi cahaya rembulan. Biasanya, istana tersebut ditutup untuk umum pada malam hari.

Menurut CHA, program serupa berhasil menarik sekitar 274 ribu pengunjung pada tahun lalu. Tur malam yang akan datang berlangsung mulai jam 7 malam hingga jam 09.30 malam. Tur itu tidak tersedia setiap Senin, Selasa, dan selama periode 17--19 Mei 2024.

Pembelian tiket terakhir adalah pada pukul 20.30, waktu setempat. Seluruh pengunjung diminta membeli tiket secara online, kecuali turis asing.

Istana Gyeongbok dibangun pada 1395, dan sering disebut sebagai Istana Utara karena terletak paling utara jika dibandingkan istana tetangga Changdeokgung (Istana Timur) dan Gyeonghuigung (Istana Barat). Istana Gyeongbok bisa dibilang yang paling indah, dan tetap yang terbesar dari total lima istana.

Tempat itu pernah ludes terbakar selama Perang Imjin (1592--1598). Namun, semua bangunan istana kemudian dipugar di bawah kepemimpinan Heungseondaewongun pada masa pemerintahan Raja Gojong (1852--1919) di Korea Selatan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dukungan Dana dari Gucci

Pada 2022, Gucci mengumumkan perjanjian sponsor dengan CHA selama tiga tahun. Perjanjian itu dirancang untuk melestarikan Istana Gyeongbok. Presiden dan CEO Gucci Marco Bizzarri telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan Choi Eung Chon, kepala CHA, dikutip dari Korea Times, Selasa, 15 November 2022.

Gucci menyatakan bahwa kedua belah pihak sepakat bekerja sama dalam proyek restorasi masa depan istana kerajaan era Joseon yang bersejarah. "Kecantikan berfungsi sebagai sumber inspirasi yang berkelanjutan untuk Gucci, tapi juga membutuhkan perawatan dan usaha yang konstan," kata Bizzarri. "Kerja sama merek dengan CHA akan membantu menjaga warisan artistik yang kaya dari situs bersejarah ini."

Selain kesepakatan untuk mensponsori proyek restorasi, Gucci mendapat kesempatan menggelar peragaan busananya di tempat itu pada Mei 2023. Show itu semestinya digelar pada awal November 2022 tetapi dibatalkan karena berlangsung hampir bersamaan setelah tragedi Itaewon pada Oktober 2022 yang merenggut 156 nyawa dalam kerumunan maut sehari sebelumnya. 

"Setelah berbicara dengan Administrasi Warisan Budaya (Korea Selatan), kami memutuskan membatalkan peragaan busana yang dijadwalkan akan diadakan di Istana Gyeongbok pada 1 November 2022," kata Gucci, lapor Korea Joongang Daily.

3 dari 4 halaman

Jadi Korban Vandalisme

Dalam kesempatan berbeda, Istana Gyeongbok dilaporkan menjadi korban vandalisme. Dinding istana itu dicoret grafiti dua kali pada Desember 2023. Dinding istana tersebut kini telah dipulihkan dan diresmikan ke publik, Kamis, 4 Januari 2024.

Dikutip dari The Korea Times, Kamis, 11 Januari 2024, CHA mengumumkan niatnya untuk meminta kompensasi atas biaya yang dikeluarkan dalam memulihkan kekayaan budaya milik negara dari para pelaku. Jumlah yang diperkirakan setidaknya sekitar 100 juta won (setara Rp1,2 miliar).

Badan tersebut juga mengungkapkan langkah-langkah yang diperkuat untuk mencegah kerusakan di masa depan terhadap situs warisan nasional. Bagian dari istana bersejarah abad ke-14 dirusak dengan cat semprot pada dua waktu terpisah pada 16 dan 17 Desember 2023.

Kerusakan total terjadi di kedua sisi Yeongchumun, gerbang barat istana, serta tembok dekat Istana Nasional Museum Korea, membentang sepanjang 36,2 meter. Tiga tersangka berhasil ditangkap dari kejadian ini.

Jika terbukti bersalah, mereka bisa terancam hukuman minimal tiga tahun penjara, sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Warisan Budaya. Dalam konferensi pers pada Kamis, 4 Januari 2024, pejabat CHA melaporkan bahwa restorasi kira-kira 80 persen selesai.

4 dari 4 halaman

Biaya Restorasi Bakal Dibebankan pada Pelaku Vandalisme

CHA menyebut bahwa tahap awal perawatan berfokus pada menghilangkan "semprotan kontaminan." Untuk operasi delapan hari yang dilakukan pada 16 hingga 28 Desember 2023, biaya sewa peralatan khusus seperti pembersih laser, mesin cuci uap, dan mesin peledakan, serta barang habis pakai lainnya seperti alat pelindung diri dan tabung, berjumlah lebih dari 21 juta won (setara Rp247 juta).

Jika digabungkan dengan biaya tenaga kerja yang belum ditentukan untuk 234 ahli konservasi dan pegawai pemerintah yang terlibat dalam proyek ini, perkiraan total biaya untuk memulihkan istana yang berlokasi di 161 Sajik-ro, Jongno-gu, Seoul, Korea Selatan ini, diperkirakan akan mencapai setidaknya 100 juta won, menurut Go Jung-ju, direktur Kantor Manajemen Istana Gyeongbokgung.

CHA bermaksud menuntut ganti rugi dari para tersangka setelah total biaya restorasi ditentukan. Sementara itu, setelah insiden Desember 2023, survei yang dilakukan negara terhadap empat istana besar, serta Kuil Jongmyo dan makam kerajaan dari Kerajaan Joseon pada 1392-1910 mengungkapkan banyak coretan dan ukiran lain yang tertinggal selama bertahun-tahun pada kolom dan dinding bangunan.

"CHA akan menindak tegas ketika menghadapi tindakan vandalisme jahat yang serupa dengan yang terjadi di Istana Gyeongbok. Kami juga akan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang lebih baik terhadap kerusakan situs warisan, selain meningkatkan kesadaran masyarakat melalui promosi dan pendidikan," kata kepala badan tersebut Choi Eung-chon.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini