Sukses

Pangeran William Mendadak Absen dari Peringatan Kematian Ayah Baptisnya, Ada Kaitannya dengan Kate Middleton?

Pangeran William awalnya akan menghadiri upacara peringatan kematian ayah baptisnya, Raja Constantine II dari Yunani, di Istana Windsor. Apa ada kaitannya dengan kondisi Kate Middleton?

Liputan6.com, Jakarta - Pangeran William mendadak membatalkan rencana menghadiri upacara peringatan kematian ayah baptisnya, Raja Konstantinus dari Yunani. Seorang sumber menyebutkan masalah pribadi dikemukakan sebagai alasan absennya William dari upacara tersebut.

Mengutip CNN, Rabu (28/2/2024), Pangeran William awalnya dijadwalkan menghadiri upacara peringatan di Istana Windsor pada Selasa, 27 Februari 2024. Tetapi, ia membatalkannya di menit-menit terakhir. 

Walau tidak dijelaskan detail, pihak istana menyatakan bahwa kondisi kesehatan istrinya, Kate Middleton, pasca-operasi perut pada Januari 2024 'terus membaik'. Sumber itu juga menyatakan bahwa William telah memberitahu keluarganya soal ketidakhadirannya dalam acara kerajaan tersebut.

Kate telah menghilang dari perhatian publik karena masih memulihkan diri di rumah dan diperkirakan tidak akan kembali menjalankan tugas kerajaan sampai setelah Paskah. Raja Charles III juga absen dari kebaktian tersebut karena ia melanjutkan pengobatannya untuk penyakit kanker yang dirahasiakan.

Raja berusia 75 tahun itu baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia menitikkan air mata karena banyaknya pesan dukungan yang ia terima sejak diagnosis kankernya. Sumber kerajaan lainnya mengatakan kepada CNN bahwa tidak ada hubungan antara masalah pribadi Pangeran Wales dan kesehatan Raja.

Newsweek melansir, Pangeran Andrew dilaporkan memimpin para anggota kerajaan menuju Kapel St. George di Windsor, tempat peringatan itu digelar. Andrew tertangkap tersenyum lebar saat ia berjalan memasuki kapel bersama mantan istrinya Sarah Ferguson dan putri sulung mereka Putri Beatrice.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Raja Yunani Terakhir yang Digulingkan Militer

CNN melaporkan, Konstantinus II dari Yunani, sepupu kedua Raja Charles III, meninggal pada Januari tahun lalu pada usia 82 tahun. Charles dan Konstantinus mempunyai hubungan dekat, dengan raja Inggris menyebut sepupunya sebagai ayah baptis putra sulungnya, William.

Setelah kudeta militer pada 1967, Konstantinus dan keluarganya melarikan diri ke Roma, Italia. Rezim militer lalu menunjuk seorang bupati untuk menggantikannya.

Monarki Yunani dihapuskan pada 1 Juni 1973, ketika rezim militer memproklamasikan negara tersebut sebagai republik – sebuah keputusan yang didukung oleh referendum berikutnya. Konstantinus menerima penghapusan tersebut setelah referendum lain dilakukan oleh pemerintah sipil terpilih pada 1974.

Inggris juga berkerabat dengan keluarga Kerajaan Yunani lewat garis keturunan Pangeran Philip, kakek Pangeran William.  Mengutip Guardian, Jumat, 9 April 2021, ayah Philip, Pangeran Andrew dari Yunani, adalah putra keempat George I dari Hellenes --sebelumnya Pangeran Wilhelm dari Denmark-- yang terpilih sebagai raja Yunani mengikuti protokol yang ditandatangani pada 1863 oleh Inggris, Prancis, dan Rusia. Ia meninggal karena ditembak peluru. 

Saudara laki-laki Andrew, Raja Constantine I, digulingkan junta militer setelah kekalahan telak Yunani oleh Turki dalam perang Asia Kecil pada 1922. Andrew didakwa dengan pengkhianatan, dipenjara, dan dijatuhi hukuman mati sebelum melarikan diri bersama keluarganya untuk hidup dalam keadaan yang jauh kekurangan di Paris.

3 dari 4 halaman

Halangi Upaya Pangeran Harry Kembali Jadi Anggota Senior Kerajaan

Dalam kesempatan terpisah, Pangeran William dilaporkan menghalangi segala peluang Pangeran Harry kembali jalani tugas kerajaan dalam upaya putus asa melindungi istrinya, Kate Middleton, menurut seorang pakar kerajaan. Pangeran Wales katanya telah menegaskan pada adik laki-lakinya bahwa ia tidak lagi diperbolehkan jadi bangsawan Inggris yang bekerja.

"Pangeran William punya konflik pribadinya sendiri," pakar dan komentator kerajaan Helena Chard mengatakan pada Fox News, dikutip dari NY Post, Jumat, 23 Februari 2024. "Ia mengenal adiknya dengan baik dan tentu saja tidak akan membiarkannya kembali ke keluarga karena ia tidak memercayainya."

Minggu lalu, Duke of Sussex membahas diagnosis kanker Raja Charles III dalam sebuah wawancara dengan Good Morning America. Saat itu, Harry mengisyaratkan bahwa masalah kesehatan ayahnya dapat "menyatukan kembali" ia dan keluarganya.

Namun, sentimennya dilaporkan tidak dibalas William yang menjadikan proses pemulihan istrinya pascaoperasi perut sebagai prioritas. "Pangeran William juga sangat melindungi (istrinya) Catherine, Putri Wales, dan tidak akan membiarkan apapun mengganggu pemulihannya," tambah Chard.

4 dari 4 halaman

Tak Lagi Berbicara dengan Harry

Dilaporkan bahwa kedua bersaudara itu tidak lagi berbicara, dan tidak bertemu satu sama lain selama perjalanan 24 jam Harry ke kampung halamannya, awal bulan ini. "Ada satu kendala besar yang menghadang Harry, dan itu adalah Pangeran William," kata pakar kerajaan Kinsey Schofield pada outlet tersebut.

"Harry tidak akan diizinkan kembali dalam kapasitas apapun jika Pangeran William mempunyai pengaruh terhadap situasi tersebut," imbuhnya. "William memahami bahwa Harry dan Meghan Markle tidak mempertimbangkan konsekuensi perbuatan mereka dengan baik dan tidak dapat dipercaya."

Pangeran William dan Raja Charles III disebut memiliki pendirian yang sama mengenai kemungkinan kembalinya Pangeran Harry ke kerajaan. Pekan lalu, sumber yang dekat dengan raja mengatakan Charles dengan tegas berpendapat bahwa Harry tidak dapat kembali sebagai bangsawan Inggris yang bekerja.

"Apakah raja dan Harry sudah berbicara? Ya. Apakah ini berarti kembali bergabung (jalani tugas kerajaan), meski hanya untuk sementara? Tidak," kata seorang sumber pada Daily Mail. Orang dalam lain menambahkan, "Raja tidak berencana melepaskan sejumlah besar tugas pada anggota keluarga lain saat ia menjalani perawatan."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.