Sukses

Setelah Gempa Berujung Peringatan Tsunami dan Insiden Pesawat Terbakar, Jepang Laporkan Kebakaran di Pusat Perbelanjaan

Usai gempa berujung peringatan tsunami pada 1 Januari 2024, disusul pesawat Japan Airlines terbakar di landasan pacu Bandara Haneda Tokyo keesokan harinya, 2 Januari 2024, Negeri Sakura melaporkan kebakaran sebuah pusat perbelanjaan, kemarin, Rabu, 3 Januari 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Sekali lagi Jepang jadi headline karena peristiwa tidak mengenakkan. Usai gempa berujung peringatan tsunami pada 1 Januari 2024, disusul pesawat Japan Airlines terbakar di landasan pacu Bandara Haneda Tokyo keesokan harinya, 2 Januari 2024, Negeri Sakura melaporkan kebakaran sebuah pusat perbelanjaan, kemarin, Rabu, 3 Januari 2024.

Mengutip News on Japan, Kamis (4/1/2024), kebakaran terjadi di salah satu distrik perbelanjaan tertua di Kitakyushu. Insiden itu telah menghancurkan pusat perbelanjaan bersejarah Uomachi Gintengai. Kebakaran dilaporkan terjadi sekitar pukul 15.10, waktu setempat, dan tampaknya berasal dari sebuah toko di food court Torimachi dekat Stasiun JR Kokura.

Kobaran api kemudian menyebar ke beberapa bangunan. Kono Ichiro yang menyaksikan kebakaran tersebut mengatakan, "Awalnya hanya dua rumah yang terbakar dan saya pikir apinya akan padam, tapi sepertinya seluruh Torimachi Shokudo-gai terbakar," lapor Xinhua.

Menurut polisi, menurut laporan NHK, sejauh ini belum ada laporan korban luka, namun mereka telah meminta warga sekitar mengungsi sementara. Hingga pukul 22.00, waktu setempat, sekitar enam setengah jam setelah kebakaran, petugas pemadam kebakaran masih berupaya memadamkan api.

Uomachi Gintengai adalah pusat perbelanjaan tertutup pertama di Jepang yang didirikan pada 1951. Pasar Tanga, yang terletak di dekatnya, mengalami dua kebakaran besar, tahun lalu.

Di sisi lain, transkrip komunikasi antara pengatur lalu lintas udara dan dua pesawat yang bertabrakan dan terbakar di Bandara Haneda Tokyo tampaknya menunjukkan bahwa hanya penerbangan Japan Airlines (JAL) yang diberi izin untuk menggunakan landasan tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Transkrip Percakapan Pilot 2 Pesawat

Mengutip ABC News, transkrip tersebut, yang dirilis Kementerian Transportasi Jepang, berlangsung sekitar 4 menit dan 25 detik sebelum kecelakaan terjadi. Dari sana, tampaknya tidak ada persetujuan lepas landas yang diberikan pada pesawat Penjaga Pantai yang hancur dalam tabrakan tersebut.

Berdasarkan transkrip, pengatur lalu lintas udara Tokyo memberikan izin pesawat JAL untuk mendarat. "JAL516 RUNWAY 34 diizinkan untuk mendarat," katanya. Pilot Japan Airlines mengulangi, "Diizinkan untuk mendaratkan RUNWAY 34R.

Pesawat Penjaga Pantai (JA722A) kemudian menghubungi menara kendali dan diminta menuju holding point C5. Ia merespons dalam 20 detik, mengonfirmasi instruksi, "Taksi ke titik tunggu C5. Terima kasih."

Di situlah komunikasi berakhir. Dua menit kemudian, ada jeda tiga detik, yang rupanya menandakan waktu terjadinya tabrakan. JAL Airbus A350 terbang dari Bandara Shin Chitose dekat kota utara Sapporo. Pesawat kedua, Bombardier Dash-8, bersiap berangkat ke Niigata untuk mengirimkan pasokan bantuan ke daerah terdampak gempa dahsyat pada 1 Januari 2024.

3 dari 4 halaman

Pengakuan Maskapai Penerbangan

Managing Executive Officer JAL Tadayuki Tsutsumi mengatakan saat konferensi pers bahwa A350 melakukan "entri dan pendaratan normal" di landasan. Ia menyebut, pilot pesawat mengatakan ia tidak mengenali Bombardier tersebut.

Eksekutif JAL lain, Noriyuki Aoki, mengatakan, penerbangan tersebut telah mendapat izin mendarat. Transkrip tersebut tampaknya menunjukkan pesawat Penjaga Pantai hanya diberi izin melakukan taksi. Namun, NHK melaporkan bahwa kapten pesawat yang lebih kecil, satu-satunya anggota awak Penjaga Pantai yang selamat, menyatakan bahwa ia diberi izin lepas landas.

Badan Transportasi Keselamatan Jepang (JTSB) sedang menyelidiki kecelakaan tersebut, dengan partisipasi lembaga-lembaga asal Prancis, tempat jet Airbus dibuat, dan Inggris, tempat dua mesin Rolls-Royce diproduksi. Penyelidik berencana mewawancarai pilot dan petugas pengatur lalu lintas udara untuk mengetahui bagaimana kedua pesawat secara bersamaan bisa berada di landasan.

Sehari setelah tabrakan, enam ahli dari JTSB memeriksa puing-puing pesawat tersebut. Dewan Penyelidik Takuya Fujiwara mengatakan timnya menemukan data penerbangan dan perekam suara dari Bombardier untuk dianalisis.

4 dari 4 halaman

Upaya Menyelamatkan Warga Terdampak Gempa

Sementara itu, tim penyelamat berlomba menyelamatkan warga yang terperangkap di reruntuhan bangunan akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,5 yang memicu beberapa gempa susulan dan menewaskan puluhan orang, lapor CNN.

Gempa tersebut mengguncang Semenanjung Noto di prefektur tengah Ishikawa pada Senin sore, meruntuhkan bangunan, serta memicu kebakaran dan peringatan tsunami hingga ke Rusia timur. Setidaknya 57 orang tewas akibat gempa tersebut, menurut NHK, mengutip pernyataan pejabat prefektur Ishikawa.

Badan Meteorologi Jepang mencabut semua peringatan tsunami di sepanjang sebagian pantai barat negara itu pada Selasa. Namun, lebih dari 24 jam setelah gempa terjadi, akses ke bagian utara Semenanjung Noto yang terpencil jadi terbatas.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan, setelah pertemuan darurat bencana pada Selasa, jalan yang hancur telah memutus akses ke daerah tersebut. "Demi mengamankan jalur ke sana, kami harus mengerahkan seluruh sarana transportasi," katanya.

Kishida menyambung, "Tidak hanya transportasi darat, tapi juga transportasi udara dan laut. Kami telah berupaya memindahkan barang, perbekalan, dan personel ke sana sejak tadi malam."

Meski tingkat kerusakan akibat gempa pada 1 Januari 2024 masih belum dapat ditentukan, namun itu diprediksi masih jauh dari tingkat kerusakan yang ditimbulkan gempa berkekuatan magnitudo 9,0 pada 2011, yang memicu tsunami dan menyebabkan krisis nuklir di pembangkit listrik Fukushima, bencana yang masih dirasakan sampai hari ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini