Sukses

Fukushima Jepang Gempa Magnitudo 6, Getarannya Terasa hingga Ibu Kota Tokyo Tapi Tak Ada Peringatan Tsunami

Sejauh ini belum ada laporan mengenai kerusakan atau korban jiwa setelah gempa bumi Jepang terkini, yang pusatnya memiliki kedalaman 40 km dan juga terasa di Ibu Kota Tokyo.

Liputan6.com, Fukushima - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6 dilaporkan melanda wilayah Fukushima di timur laut Jepang pada Kamis (4 April 2024), kata Badan Meteorologi Jepang seperti dikutip dari Channel News Asia.

Badan tersebut menyebut tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.

Sejauh ini belum ada laporan mengenai kerusakan atau korban jiwa setelah gempa, yang pusatnya memiliki kedalaman 40 km dan juga terasa di Ibu Kota Tokyo.

TEPCO, operator pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, mengatakan "tidak ada kelainan" yang terdeteksi di pembangkit listrik yang terkena dampak atau di lokasi lain di wilayah tersebut.

Jepang, salah satu negara yang paling aktif secara tektonik di dunia, memiliki standar bangunan yang ketat yang dirancang untuk memastikan struktur bangunan dapat tahan terhadap gempa bumi paling kuat sekalipun.

Negara kepulauan ini, yang merupakan rumah bagi sekitar 125 juta orang, mengalami sekitar 1.500 guncangan setiap tahunnya, yang sebagian besar terjadi dalam skala ringan.

Survei Geologi Amerika Serikat menyebutkan kekuatan gempa hari Kamis (4/4) itu sebesar M 6,1, dengan kedalaman 40,1 km.

Gempa Jepang ini terjadi sehari setelah setidaknya sembilan orang tewas dan lebih dari 1.000 orang terluka akibat gempa bumi dahsyat di Taiwan.

Gempa Taiwan yang awalnya dilaporkan bermagnitudo 7,4 dan terjadi pada hari Rabu (3/4), merusak puluhan bangunan di Taiwan dan memicu peringatan tsunami hingga Jepang dan Filipina.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jepang Pernah Diguncang Gempa Magnitudo 9

Gempa bumi terbesar di Jepang yang pernah tercatat adalah guncangan bawah laut berkekuatan 9,0 skala Richter pada bulan Maret 2011 di lepas pantai timur laut Jepang, yang memicu tsunami yang menyebabkan sekitar 18.500 orang tewas atau hilang.

Bencana tahun 2011 itu juga menyebabkan tiga reaktor di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima hancur, menyebabkan bencana terburuk pasca perang di Jepang dan kecelakaan nuklir paling serius sejak Chernobyl.

Total biaya diperkirakan mencapai 16,9 triliun yen (US$112 miliar), belum termasuk dekomisioning fasilitas Fukushima yang berbahaya, yang diperkirakan memakan waktu puluhan tahun.

3 dari 3 halaman

Gempa Jepang Pemicu Tsunami Tewaskan 6 Orang

Sebelumnya, setidaknya 94 orang tewas dalam gempa bumi besar yang melanda Jepang tengah pada Hari Tahun Baru 1 Januari 2024, memicu gelombang tsunami setinggi lebih dari satu meter, merusak rumah-rumah dan memicu kebakaran besar yang menimbulkan kehancuran dalam semalam, kata pihak berwenang pada Selasa (2/1/2024).

Mengutip The Straits Times, skala kerusakan akibat gempa hari Senin (1/1) dilaporkan masih terus bertambah, dengan cuplikan berita yang menunjukkan bangunan-bangunan yang roboh, perahu-perahu yang tenggelam di pelabuhan, rumah-rumah hangus yang tak terhitung jumlahnya, dan penduduk setempat tanpa aliran listrik dalam suhu yang sangat dingin di malam hari.

Survei Geologi AS (USGS) mengatakan gempa Jepang yang melanda Prefektur Ishikawa di pulau utama Honshu berkekuatan magnitudo 7,5. Sementara pihak berwenang Jepang memperkirakan gempa tersebut berkekuatan 7,6 --sebelumnya disebut 7,4-- dan mengatakan gempa tersebut adalah salah satu dari lebih dari 90 gempa yang mengguncang wilayah tersebut pada pukul 01.00 Selasa (16.00 GMT Senin).

Gelombang setinggi setidaknya 1,2 meter (empat kaki) juga dilaporkan telah melanda pelabuhan Wajima pada hari Senin, dan serangkaian tsunami kecil dilaporkan di tempat lain, namun peringatan akan gelombang yang jauh lebih besar terbukti tidak berdasar.

Tayangan berita dari udara menunjukkan kapal-kapal tenggelam di pelabuhan perikanan Suzu, dan setidaknya satu kapal terdampar di pantai, serta kehancuran akibat kebakaran besar di Wajima.

"Sekitar 32.700 rumah tangga di wilayah tersebut masih mengalami pemadaman listrik pada hari Selasa," kata penyedia energi setempat.

Puluhan ribu orang telah diperintahkan untuk mengungsi, menurut badan penanggulangan kebakaran dan bencana, yang dikutip oleh Kyodo. Sekitar 1.000 orang tinggal di pangkalan militer, kata kementerian pertahanan Jepang.

"Saya menginstruksikan (petugas darurat) untuk mencapai daerah tersebut sesegera mungkin dengan menggunakan segala cara yang tersedia," kata Perdana Menteri Fumio Kishida pada Senin (1/1) malam setelah pertemuan tanggap bencana.

"Saat ini cuaca sangat dingin. Saya mengeluarkan instruksi untuk mengirimkan pasokan yang diperlukan seperti air, makanan, selimut, minyak pemanas, bensin, bahan bakar minyak, dengan menggunakan pesawat atau kapal," kata Kishida kepada wartawan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.