Sukses

Penumpang Wanita Bingung dan Kesal Petugas Bandara Inggris Sita Lipstik Miliknya Seharga Rp1,7 Juta

Ia mengaku tak habis pikir jika lipstik padat itu tidak diperkenankan dibawa masuk ke pesawat oleh petugas Bandara Heathrow.

Liputan6.com, Jakarta - Bandara di beberapa negara biasanya punya sejumlah aturan mengenai barang-barang yang tidak boleh dibawa masuk ke dalam pesawat. Misalnya saja botol minuman yang isinya penuh kerap tidak boleh dibawa masuk dan harus diserahkan pada petugas bandara saat menjalani pemneriksaan. Tapi seorang penumpang wanita merasa kaget sekaligus karena ia tidak boleh memnbawa lipstik ke dalam pesawat.

Dilansir dari Mirror, 21 November 2023, Ia pun menuding petugas keamanan bandara telah ‘merampok’ dirinya karena ia dipaksa menyerahkan lipstik senilai 90 pounds atau sekitar Rp1,7 juta.  Wanita bernama Shadia Black itu belum lama ini melakoni perjalanan pulang dari London, Inggris ke negaranya, Swiss hanya dengan membawa tas tangan.

Ia tiba-tiba dihentikan oleh staf bandara di Terminal 2 Bandara Heathrow.  Mahasiswi fakultas hukum tersebut mengklaim bahwa petugas bandara ingin membawa parfum Estée Lauder dan gel pembersih wajah seharga 250 pounds atau total seharga Rp4,8 juta untuk perjalanannya.

Setelah mereka memutuskan untuk tidak melakukannya, para penjaga malah menyita tiga buah lipstik yang belum dipakai. Shadia sangat kesal sekaligus bingung dan marah. Ia mengaku tak habis pikir jika lipstik padat itu tidak diperkenankan dibawa masuk ke pesawat.

Meski pemindai baru memungkinkan penumpang membawa dua liter cairan di tas tangan mereka, pemindai ini hanya dipasang di Bandara London City di Inggris, yang berarti sebagian besar pelancong terjebak dalam batas 100 ml.

"Mereka mengambil tas saya ke samping dan memeriksa semuanya dan mengambil parfum dan gel pencuci muka. Mereka mulai memasukkan semua lipstik saya ke dalam tas (bening). Mereka bilang itu cair," terang Shadia.

"Itu adalah penyalahgunaan posisi. Mereka tidak membuangnya. Mereka hanya mengesampingkannya. Aturan tetap aturan. Saya tidak suka cara staf menangani sesuatu," sambungnya.  Shadia yang merasa frustrasi memutuskan terpaksa meninggalkan lipstik itu kepada staf karena takut ketinggalan pesawat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tanggapan Pihak Bandara Heathrow

 

"Bayangkan jika mereka terus mengambil barang-barang yang mereka ingin simpan untuk diri mereka sendiri. Mereka sepertinya ingin menyimpan barang-barang ini untuk diri mereka sendiri. Ini adalah perampokan," kata Shadia masih dengan nada jengkel. Ia pun menceritakan kembali pengalamannya tersebut di akun TikTok miliknya, @shadiablack.

Sementara itu, juru bicara Bandara Heathrow mengatakan, pihaknya dilatih untuk dengan cepat dan aman memastikan tas jinjing hanya berisi barang-barang yang diizinkan untuk dibawa ke pesawat.

"Kami meminta maaf jika terjadi kesalahan. Jika ada penumpang yang mempunyai masukan dari perjalanan mereka melalui Heathrow, kami akan selalu menyarankan untuk menghubungi kami secara langsung sehingga kami dapat menyelidikinya," jelas sang juru bicara.

Di tahun lalu, bandara di Inggris mengumumkan akan menghapus aturan undang-undang yang melarang penumpang membawa cairan lebih dari 100 ml di tas jinjing pada 2024 mendatang. Sebelumnya, aturan tersebut telah diberlakukan selama 16 tahun terhitung dari 2006.

Aturan merupakan langkah yang diambil untuk mencegah serangan teroris, kantong cairan harus diletakkan di nampan bersama dengan laptop atau benda elektronik lainnya. Hal ini karena saat itu bandara mengetahui rencana teror untuk menjatuhkan tujuh pesawat dengan menggunakan bahan peledak yang disamarkan sebagai minuman ringan.

Dikutip dari Channel News Asia pada 25 November 2022, kebijakan tersebut masih ditinjau dan pengumuman resmi diharapkan akan dilaksanakan dalam beberapa minggu mendatang, sebelum 25 Desember. Aturan dilarang membawa cairan akan dilakukan setelah target pemasangan pemindaian keamanan yang lebih canggih.

 

3 dari 4 halaman

Rencana Aturan di Bandara Inggris

 

Rencana aturan ini akan diterapkan di seluruh bandara di Inggris. Pada pertengahan 2024, bandara-bandara besar di negara tersebut diperkirakan akan menggunakan pemindai keamanan Computerized Tomography (CT) canggih, alat yang mirip dengan penggunaan CT Scan pada rumah sakit.

Dirancang untuk membantu operator memeriksa tas secara menyeluruh, pemindai CT akan menghasilkan pemindaian 3D beresolusi tinggi dari tas yang dibawa oleh penumpang. Adanya teknologi pemindaian baru ini diharapkan dapat membantu staf bandara dengan mudah memeriksa isi tas dan memutar gambar untuk diperiksa dan memberikan kenyamanan pagi penumpang. Hal ini juga dinilai lebih efisien karena lebih menghemat waktu.

Alat Pemindai CT yang akan dihadirkan ini menghasilkan pemindaian 3D beresolusi tinggi dari tas penumpang, sehingga memungkinkan operator untuk memeriksa tas dari setiap sudut. Mesin sebelumnya, hanya menghasilkan gambar 2D dari sebuah koper.

Menurut surat kabar tersebut, Departemen Transportasi (DfT) telah memberi tahu bandara utama Inggris bahwa teknologi penyaringan yang lama harus diganti sepenuhnya pada musim panas 2024. Batas waktu semua bandara utama Inggris untuk memiliki teknologi tersebut awalnya Desember 2022 tetapi ditunda karena pandemi.

4 dari 4 halaman

Batas Cairan 100 ml Mungkin Tidak Berlaku Lagi

 

Pada 2019 lalu, uji coba untuk pemindai CT ini pernah diumumkan oleh perdana menteri Inggris saat itu, Boris Johnson. "Teknologi 3D baru dikatakan menggunakan sistem pencitraan paling canggih yang tersedia untuk memberi gambar bagasi kabin yang lebih baik," kata Johnson pada 2019.

Saat itu, Johnson juga mengungkapkan setelah diberlakukan, batas cairan 100ml mungkin tidak berlaku lagi dan penumpang dapat mengambil cairan, seperti sebotol air, melalui keamanan. Sekretaris transportasi Inggris, Grant Shapps mengatakan peralatan penyaringan baru akan meningkatkan keamanan dan membuat pengalaman lebih lancar dan mengurangi stres bagi penumpang.

Penghilangan aturan batas cairan 100 ml ini dihapus setelah teknologi baru diluncurkan di Bandara Shannon di Irlandia pada Maret 2022. "Air, makanan bayi, obat-obatan dan minuman lainnya, kaleng aerosol dan perlengkapan mandi seperti pasta gigi, krim cukur, gel rambut, lipgloss, dan krim dikecualikan dari batasan ukuran," kata pihak bandara.

Bandara Shannon juga mengatakan langkah tersebut dinilai efektif karena telah mengurangi separuh waktu yang dihabiskan penumpang saat melakukan pemeriksaan keamanan. Saat ini, peralatan pemeriksaan bagasi 3D yang baru sedang diuji di bandara Heathrow dan Gatwick, London, Inggris. John Holland Kaye, kepala eksekutif Bandara Heathrow menyebutkan akan diluncurkan secara perlahan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini