Sukses

Ajang Lari Sambil Berdonasi untuk Sarana Air Bersih Warga NTT, Peserta Dijanjikan Rute Indah

Dalam program Jelajah Timur, para pelari diberi pilihan jarak, yakni sejauh 108 km dan 58 km, dari Soe hingga Kupang, Nusa Tenggara Timur, untuk menggalang dana yang akan digunakan dalam pembangunan sarana air bersih.

Liputan6.com, Jakarta - Jelajah Timur ‘Run For Equality’ adalah program lari amal yang sudah dilakukan setiap tahun mulai dari 2019. Program amal yang diprakarsai Yayasan Plan International Indonesia tersebut akan dilaksanakan pada 28--29 Oktober 2023.

Ajang lari amal itu pada tahun ini kembali menyoroti masalah stunting dan kekurangan air bersih yang melanda hampir 50 persen wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Lewat program tersebut, ratusan pelari diajak untuk menggalang dana yang selanjutnya akan digunakan untuk membangun infrastruktur air bersih di NTT.

"Untuk mencegah  adik-adik kita, generasi muda, dan anak-anak dari stunting," ungkap Dini Widyastuti yang merupakan Executive Director Plan Indonesia, di program The Weekly Brief Sandi Uno yang disiarkan melalui kanal Youtube Kemenparekraf, Senin, 23 Oktober 2023.

Tahun ini merupakan tahun kelima program tersebut dilaksanakan dan sudah berdampak baik di wilayah tersebut. "Sudah 12 desa yang kami bangun sarana air bersihnya, dan saat ini mencapai hampir 1300  penerima manfaatnya," jelas Dini. Selain berdampak pada kesehatan penduduk, Dini menyebut program itu juga berdampak pada bidang agrikultur dan ekowisata. 

Kuota pelari yang akan berlari langsung dari Sore hingga Kupang, NTT, dibatasi maksimal 70 orang setiap tahun. Terdapat dua kategori yang bisa dipilih, yakni full course dengan jarak 108 km, dan half course sejauh 55 km, dengan cut off time hingga 20 jam.

"Menariknya adalah karena ini daerah-daerah yang jarang dikunjungi, jadi ketika teman-teman berlari kita juga menunjukan keindahan alam, yang itu biasanya off the beaten track banget," tambahnya.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Digelar Pula Secara Virtual

Selain berlari langsung di NTT, program ini juga dilaksanakan dengan konsep virtual. Plan Indonesia saat ini sudah bekerja sama dengan hampir seluruh komunitas lari di Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke. 

"Nanti akan bergerak bersama-sama di tanggal yang sama di jam yang sama, walaupun akan ada perbedaan jam di Indonesia Timur dan Indonesia Tengah.  Untuk bersama-sama bergerak di campaign yang sama, yaitu run for equality,  Jelajah Timur," kata Ramli Al Rasyid, Founder dan Managing Director Virtuathlon Indonesia. Ia sudah turut membantu program penggalangan dana itu selama empat tahun terakhir.

Walaupun jarak yang akan ditempuh berbeda antara peserta on site dan virtual, Ramli menjelaskan setiap pelari akan diajak berdonasi. Mereka akan mengumpulkan dana secara komunal dari masyarakat sekitar dan anggota komunitas. 

Ia juga mengungkapkan ada tambahan acara dalam pelaksanaan program Jelajah Timur tahun ini. "Kalau sebelumnya hanya offline, full course dan half course di on site, dan kemudian hybrid di 30 provinsi atau 30 kota, tahun ini, kita akan melaksanakan fun run di Kupang," jelasnya.

3 dari 4 halaman

Pelari Diajak Temui Warga Calon Penerima Donasi

 

Masyarakat Kupang juga akan diundang dalam program tersebut. Para pelari full course dan half course akan disambut oleh anak-anak dan masyarakat setempat di garis finish.

Dalam kesempatan tersebut, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati yang juga Pelari Jelajah Timur full course mengungkapkan para pelari mendapatkan berbagai fasilitas yang memadai.

"Setiap 5 km ada water station yang sifatnya mobile yang juga terdapat di check point kira-kira setiap 20 kilometer, dan dipastikan pelari lari dengan aman dan selamat, dan tentunya juga tetap nyaman," jelas Dita.

Sebelum berlari, Plan Indonesia akan mengajak para pelari untuk melihat kondisi desa yang nantinya akan diberi donasi. Mereka juga dipertemukan dengan masyarakat dan anak-anak setempat yang memang sangat membutuhkan air bersih.

"Jadi lebih terasa dan lebih ril buat kami. Kami bertemu dengan masyarakat setempat dan anak kecil yang memang mereka sangat butuh air bersih, perangkat desanya, tokoh masyarakatnya, jadi selalu kita diajak ke sana," tuturnya.

4 dari 4 halaman

Dukungan dari Pemerintah

 

"Kita pernah diajak ke sumber airnya, dan itu harus turun ke jurang. Tidak terbayang masyarakat sehari-hari harus mencari air dengan sangat sulit," sambung Dita.

Dukungan untuk program penggalangan dana tersebut juga datang dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Ni Komang Ayu Astiti yang merupakan Plt. Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf/Baparekraf mengapresiasi program Jelajah Timur. Ia berharap program tersebut dapat membantu menyelesaikan permasalahan air bersih dan kesehatan di NTT.

"Kami dariKkemenparekraf mendukung dalam bentuk promosi melalui media. Mudah-mudahan program ini dan penggalangan dana juga bisa dilakukan di daerah-daerah lain untuk menjawab isu-isu yang ada di masing-masing daerah,” ungkap Ni Komang Ayu.

Untuk berpartisipasi, masyarakat juga bisa berdonasi melalui Kita Bisa Jelajah Timur ataupun transfer ke rekening Plan Indonesia. Informasi lebih lanjut juga bisa dilihat pada akun Instagram Jelajah Timur yaitu @Jel.tim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini