Sukses

Disebut Pusat Grosir Pakaian Terbesar di ASEAN, Benarkah Pasar Tanah Abang Kini Sepi Pengunjung?

Pasar Tanah Abang hampir selalu ramai setiap hari, bahkan saking ramainya kerap menimbulkan kemacetan di sekitar kawasan tersebut. Namun baru-baru ini viral di media sosial, sejumlah pedagang mengeluh kondisi Pasar Tanah Abang kini semakin sepi pengunjung.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat hampir selalu ramai setiap hari, bahkan saking ramainya kerap menimbulkan kemacetan di sekitar kawasan tersebut. Namun baru-baru ini viral di media sosial, sejumlah pedagang mengeluh kondisi Pasar Tanah Abang kini semakin sepi pengunjung sehingga berdampak pada menurunya penjualan di toko mereka.

Dalam beberapa video yang dibagikan akun TikTok @boutiq_jakarta, kondisi pasar yang disebut sebagai pusat grosir pakaian terbesar di ASEAN itu tampak sepi pengunjung. Saking sepinya beberapa toko bahkan terlihat tutup. "Saya laku 1 pcs pun sangat-sangat bersyukur,” tulis keterangan sebuah unggahan, pada Kamis (7/9/2023).

Selain itu, pemilik akun TikTok @shintyabenz juga mengeluh perihal kondisi Pasar Tanah Abang yang semakin sepi. Bahkan mereka mengaku sejak pagi hingga sore tidak ada barang yang terjual.

"Kami jualan dari pagi sampe sore tapi nggak ada yang beli. Toko sepi banget, yang lewat pun cuma satu, dua orang doang,” terang pemilik akun.  Situasi itu cukup mengejutkan dan sejumlah orang bahkan ada yang meragukan kebenaran video tersebut karena tidak percaya Pasar Tanah Abang atau sering disebut Tenabang bisa begitu sepi.

Menurut beberapa pemlik kios, Pasar Tanah Abang kini memang makin sepi pembeli, meskipun masih ramai orang yang berlalu lalang di sana.  Beberapa kios di sekitar pasar juga tampak tutup, sementara pedagang yang buka hanya terlihat duduk di depan tokonya karena tidak ada pengunjung yang singgah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengaruh Pandemi dan Tren Belanja Online

Meskipun begitu, mereka tetap berusaha menawarkan barang dagangan kepada setiap orang yang melewati toko mereka. "Ya, namanya jualan begini. Kadang ramai, kadang juga tidak. Sekarang memang jadi jauh lebih sepi, karena banyak orang lebih senang belanja online," ungkap Rizal, salah seorang pedagang di sana, dilansir dari Merdeka.com, 2 September 2023.

Pandemi Covid-19 yang pernah melanda dan meningkatnya tren belanja online menjadi seperti momok yang menakutkan bagi para pedagang seperti Rizal. Tidak banyak hal yang dapat dia lakukan, selain terus berikhtiar, berharap ada perkembangan pada usahanya.

Rizal juga mengungkapkan pernah berpindah haluan untuk berjualan secara online. Alih-alih mendapat untung, dia justru mengalami kerugian karena persaingan yang cukup sengit dan pedagang yang kerap kali membanting harga. Meskipun tokonya tak lagi ramai seperti dulu, berjualan di pasar masih memberi untung dan membuat Rizal tetap meneruskan usaha milik pamannya yang kini dia kelola.

Bagi pedagang pakaian itu, berjualan secara langsung memiliki esensi tersendiri karena pembeli dapat melihat dan mencoba produk yang dibelinya, sehingga mengurangi kemungkinan pembeli akan merasa kecewa karena produk yang tidak sesuai.

3 dari 4 halaman

Belanja Langsung ke Tanah Abang

Sedangkan salah seorang pengunjung Pasar Tanah Abang bernama Ani mengungkapkan masih senang berbelanja secara langsung meskipun saat ini sudah lebih banyak orang yang memilih untuk berbelanja via online. "Senang saja kalau belanja langsung. Bisa sambil jalan-jalan dan tawar menawar. Tidak ada ongkir juga," ujar Ani.

Walau tampak sepi, kebersihan dan kerapihan lokasi di sepanjang Tanah Abang patut diacungi jempol. Fasilitasnya terawat dan masih nyaman digunakan. "Kita (pedagang) juga memberi biaya kebersihan pada pengelola. Tidak ada patokan, tapi kita juga berterima kasih karena pengelola merawat pasar jadi tempat yang nyaman. Jadi kita saling bantu," terang Rizal.

Hal serupa juga terlihat di Central Tanah Abang (CTA). Meskipun tampak lengang dan beberapa kios tutup, para pedagang tetap membuka kios setiap harinya.

Beberapa bulan lalu, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya melakukan pendataan pedagang serta kios-kios di Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat. Pendataan dilakukan jelang revitalisasi pasar usai viral jadi tempat nyabu dan premanisme.

4 dari 4 halaman

Revitalisasi Pasar Tanah Abang Blok G

"Saat ini kami tengah melakukan pendataan para pedagang dan tempat usaha yang merupakan bagian dari proses revitalisasi tersebut," terang Manajer Hubungan Masyarakat Perumda Pasar Jaya Agus Lamun kepada wartawan, Kamis, 13 Juli 2023, dikutip dari kanal News Liputan6.com.

Agus mengklaim pihaknya bakal mempercepat revitalisasi, mengingat kondisi Pasar Tanah Abang Blok G sudah sangat memptihatinkan. Revitalisasi, kata dia bakal mengembalikan fungsi Pasar Tanah Abang Blok G sebagai salah satu pusat perbelanjaan. "Diharapkan nantinya ke depan pasar menjadi lebih baik, baik dari aktivitas pengunjung maupun kondisi fisiknya," kata Agus.

Selain itu, revitalisasi juga dilakukan guna meminimalisir tindakan kriminal, seperti yang baru-baru ini viral. Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyerahkan proses revitalisasi Pasar Tanah Abang Blok G kepada Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya. Diketahui, Pasar Tanah Abang Blok G tengah viral diduga jadi tempat nyabu dan aksi premanisme.

Secara singkat, Heru mengatakan pembenahan kios-kios pedagang yang kosong di Blok G itu menjadi kewenangan Pasar Jaya."Iya (revitalisasi) pasar, kita lihat nanti PD Pasar Jaya," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 10 Juli 2023.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini