Sukses

Hati-Hati di Italia, Restoran Tagih Biaya Rp300 Ribuan untuk Potong Kue Ulang Tahun

Insiden biaya tambahan tak terduga menyebar di berbagai restoran di Italia. Yang terbaru adalah biaya potong kue ulang tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah restoran di Italia tampaknya semakin kreatif menagih pelanggan mereka dengan biaya tambahan yang tak terduga. Sebuah kejadian terbaru melibatkan sebuah restoran di Palermo, Sisilia, yang menagih sebuah keluarga sebesar 20 euro atau yang setara dengan Rp334 ribu hanya untuk memotong kue ulang tahun yang mereka bawa sendiri.

Menurut laporan dari Daily Mail pada 14 Agustus 2023, restoran tersebut menagih 1 euro (Rp16 ribu) untuk setiap tamu di pesta ulang tahun tersebut sebagai biaya pemotongan kue, meskipun keluarga tersebut sudah menghabiskan total Rp2 juta untuk makan malam mereka. Tagihan tersebut dengan detail mencantumkan sebagai '20 X Servizio Torta' atau 'Layanan Kue 20 X'.

Apa yang mengejutkan adalah bahwa ini bukanlah insiden pertama dari negara tersebut. Baru-baru ini, sebuah restoran lain di Italia menjadi bahan perbincangan hangat ketika menagih pelanggan Rp33 ribu untuk menyediakan piring kosong. Tujuannya adalah agar anak perempuan dari salah satu pelanggan dapat mencicipi pasta yang dipesan oleh ibunya.

Reaksi terhadap biaya tambahan tersebut sangatlah negatif, dengan banyak warga Italia yang menganggap tindakan tersebut sebagai bentuk eksploitasi terhadap turis dan pelanggan setia. Kritik tajam bahkan datang dari pejabat pemerintah setempat yang merasa biaya tambahan tersebut tidak masuk akal.

Sementara, pemilik restoran yang menagih biaya piring, Ida Germano, berpendapat sebaliknya. Menurutnya, penambahan piring berarti ada tambahan pekerjaan dalam hal pencucian dan persiapan, sehingga biaya tambahan itu dibenarkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dikenakan Biaya Rp30 Ribuan karena Minta Sandwich Dibelah Dua

Meskipun begitu, banyak yang merasa bahwa praktik tersebut menciptakan citra negatif bagi industri pariwisata Italia dan berpotensi menghalangi pelancong untuk kembali mengunjungi negara tersebut di masa depan. Di sisi lain, turis di Italia ini mengungkapkan kekecewaannya di internet setelah dikenakan biaya tambahan tak terduga sebesar 2 euro atau setara dengan Rp33 ribu di sebuah restoran mewah di Danau Como, hanya karena sandwichnya dibagi menjadi dua bagian.

Melansir New York Post pada Rabu, 9 Agustus 2023, pria tersebut, yang datang dari daerah sekitar Milan, memesan sandwich vegetarian berisi kentang goreng di Bar Pace di Gera Lario, di bagian utara danau. Setelah menikmati sandwich bebas daging tersebut bersama temannya, ia terkejut saat melihat adanya biaya tambahan pada tagihannya.

Meskipun ia membayar tanpa protes, ia memberikan ulasan negatif untuk restoran tersebut di TripAdvisor, sebuah situs web dan aplikasi perjalanan yang menyediakan informasi serta ulasan konten terkait dengan pariwisata. "Ini nyata, sungguh mengejutkan," tulis pria tersebut dengan melampirkan foto kuitansi di TripAdvisor.

Struk tersebut menampilkan harga sandwich sebesar Rp120 ribu, Coca-Cola Rp58 ribu, air mineral Rp25 ribu, dan espresso Rp20 ribu. Ada juga biaya tambahan dengan label "diviso da meta", yang berarti "dipotong menjadi dua", dengan harga Rp33 ribu.

3 dari 4 halaman

Tanggapan Pemilik Restoran

Pemilik restoran membenarkan biaya tambahan tersebut. "Ada biaya untuk permintaan khusus," ungkap Cristina Biacchi kepada La Repubblica, media cetak Italia.

"Kami harus menyediakan dua piring, bukan hanya satu, sehingga waktu pencucian menjadi dua kali lebih banyak, ditambah dengan dua alas piring. Ini bukan hanya sandwich biasa, ada kentang goreng di dalamnya. Memotongnya menjadi dua memerlukan upaya tambahan," pungkas Biacchi.

Dia menambahkan bahwa pelanggan tidak memprotes atau mempertanyakan tagihan saat itu. Dia mengatakan bahwa jika ada yang menyuarakan ketidaksetujuan, dia akan membatalkan biaya tambahan tersebut.

Di kota-kota besar dan destinasi turis terkenal di Amerika, misalnya, terdapat kebiasaan membebankan biaya berbagi atau biaya piring tambahan kepada mereka yang ingin berhemat atau memiliki porsi makan yang kecil, ini bertujuan untuk menyeimbangkan pendapatan rata-rata per meja.

Bahkan, ada beberapa restoran di kota New York yang sepenuhnya melarang kebiasaan berbagi porsi. Sejak berita mengenai biaya tambahan tak terduga ini menyebar luas, TripAdvisor merasa perlu menonaktifkan fitur ulasan untuk restoran tersebut, mengingat banyak ulasan negatif yang masuk dari warganet yang geram.

"Sehubungan dengan insiden yang baru-baru ini menjadi sorotan media dan berdampak pada banyaknya ulasan yang tidak mencerminkan pengalaman nyata, kami telah menunda sementara penerimaan ulasan baru untuk restoran ini," demikian pernyataan dari situs tersebut. 

4 dari 4 halaman

Kedai Makan Mahal

Sementara itu, di tanah air sendiri, makan di daerah wisata biasanya lebih mahal daripada di tempat lain. Namun terkadang, harga-harga yang dipatok sangat tak masuk akal bagi para pengunjung. Salah satunya terjadi di Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Dalam unggahan di akun X @ngegasteruss, yang dulunya Twitter pada 1 Juni 2021 tersebut, terlihat nota pembayaran dari sebuah kedai makan di Jalan Raya Puncak, Bogor. Total yang harus dibayarkan adalah Rp206 ribu.

Kita juga bisa melihat sejumlah harga yang cukup mahal, bahkan hasil perhitungan yang janggal. Dituliskan dalam nota harga dua porsi Indomie telur yang satuannya Rp18 ribu, tapi setelah ditotal menjadi Rp54 ribu, padahal, seharusnya hanya Rp36 ribu.

Selanjutnya, ada nasi harga Rp10 ribu per porsi, teh manis hangat Rp10 ribu, jagung bakar Rp17 ribu, roti bakar cokelat keju Rp25 ribu, dan telur setengah matang Rp25 ribu.

Harga di nota tersebut membuat banyak warganet terkejut. Saat itu, sang pemilik akun yang sepertinya seorang wanita mengaku terburu-buru sehingga tidak mengecek nota dan langsung membayar. Setelah diamati kembali dengan teliti, ia baru sadar ada yang janggal. Sayangnya, posisi mobilnya sudah sampai Cipayung yang cukup jauh dari kedai makan tersebut.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.