Sukses

Kapal Selam Wisata ke Bangkai Titanic Hilang di Dasar Laut, Hanya Punya Cadangan Oksigen Kurang dari 70 Jam

Kapal selam wisata ke bangkai Titanic yang menghilang di perairan Newfoundland pada hari Minggu pagi itu hanya memiliki sisa waktu bantuan hidup (life support) berupa dukungan oksigen selama 96 jam, menurut Pihak Penjaga Pantai AS ketika pencarian berlanjut setelah hari pertama.

Liputan6.com, Jakarta - Operasi pencarian besar-besaran tengah berlangsung untuk menyelamatkan kapal selam yang mengangkut sekelompok turis berwisata ke bangkai kapal Titanic di Samudra Atlantik pada Minggu, 18 Juni 2023.  Pihak Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa kontak dengan kapal selam kecil tersebut terputus sekitar satu jam 45 menit setelah penyelaman. 

Kapal selam wisata Titanic yang menghilang di perairan Newfoundland pada Minggu pagi itu hanya memiliki sisa waktu bantuan hidup (life support) berupa dukungan oksigen selama 96 jam, menurut Pihak Penjaga Pantai AS ketika pencarian berlanjut setelah hari pertama. 

Dikutip dari New York Post pada Selasa, 20 Juni 2023, penjaga pantai mengatakan pada Senin bahwa operator kapal selam tersebut, OceanGate Expeditions, memberi tahu mereka bahwa kapal yang hilang itu dapat menyediakan pasokan oksigen bagi lima penumpangnya selama sekitar empat hari sebelum akhirnya habis. 

"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk menemukan kapal selam dan menyelamatkan penumpang yang berada di dalamnya," kata Laksamana Muda John Mauger kepada para wartawan. 

Ia menambahkan, "Dalam hal waktu, kami memahami bahwa ada 96 jam kemampuan penanganan darurat dari operator, dan kami memperkirakan ada sekitar 70 hingga 96 jam penuh yang tersedia pada saat ini." Mauger, Komandan Distrik Pertama dan pemimpin misi pencarian dan penyelamatan, mengatakan bahwa AS sedang berkoordinasi dengan Kanada dalam operasi ini. 

OceanGate Expeditions, sebuah perusahaan swasta yang menyediakan tur ke situs reruntuhan Titanic dengan harga hingga USD 250.000 (Rp3,7 miliar), mengonfirmasi bahwa kapal selam Titan mereka hilang dengan anggota kru di sekitar 370 mil (595 km) dari pantai Newfoundland. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pendeteksi Kapal Selam Telah Dikerahkan

Mauger mengatakan bahwa lokasi Titanic, sekitar 12.500 kaki (3.81 km) di dasar Samudra Atlantik, terbukti menjadi daerah pencarian yang sulit. Beberapa kapal dan pesawat dari Amerika Serikat dan Kanada telah dikerahkan ke area tersebut untuk mencari kapal selam, dengan menimbang kemungkinan kapal selam tersebut berhasil kembali dari kedalaman laut, namun kehilangan sarana komunikasi dengan kapal permukaan yang menemaninya.

Sebuah pesawat tambahan dari Penjaga Pantai New York sedang bersiap untuk dikerahkan untuk bergabung dalam pencarian pada Senin malam, menurut keterangan pihak berwajib.  Mauger menambahkan bahwa Penjaga Pantai Kanada telah mengirimkan beberapa sonoboya (sonar buoy), alat yang mampu mendeteksi kapal selam bahkan di dasar laut.

"Saat ini kami fokus pada mencari lokasi kapal," kata Mauger, sambil menambahkan bahwa kapal-kapal komersial dan kapal selam ikut bergabung dalam pencarian.

"Kami berbelasungkawa terhadap keluarga dan anggota kru di dalam kapal selam," sambungnya.

Penjaga Pantai Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa kapal penelitian Polar Prince telah kehilangan kontak dengan kapal yang hilang bernama Titan itu setelah sekitar satu jam 45 menit setelah berlayar di bawah laut dalam pencarian Titanic.

3 dari 4 halaman

Penjelajah Dunia Hamish Harding Jadi Salah Satu Penumpang

Perusahaan tersebut mencatat bahwa karena lokasinya di tengah Samudra Atlantik. Mereka mengandalkan satelit Starlink milik Elon Musk untuk komunikasi mereka di laut.

Meskipun pihak berwenang tidak mau membeberkan tentang identitas penumpang, keluarga penjelajah terkenal dunia, Hamish Harding, mengonfirmasi bahwa dia ada di dalam kapal selam saat menghilang. Pria berusia 58 tahun asal Inggris yang kaya raya itu telah menyombongkan bahwa ia  berkesempatan melihat Titanic dalam beberapa hari sebelum perjalanan tersebut.

Dia mengatakan bahwa karena musim dingin terburuk di Newfoundland dalam 40 tahun, misi yang diikutinya kemungkinan akan menjadi misi berawak pertama dan satu-satunya ke Titanic selama 2023. "Jendela cuaca baru saja terbuka dan kami akan mencoba menyelam besok," tulisnya.

Harding juga mengatakan bahwa salah satu yang bergabung dengannya dalam misi tersebut adalah penyelam veteran Angkatan Laut Prancis, P.H. Nargeolet, yang telah memimpin ekspedisi sebelumnya berwisata ke Titanic. Hingga saat ini, belum dapat dikonfirmasi apakah Nargeolet termasuk di antara mereka yang hilang.

4 dari 4 halaman

Waktu Menuju Bangkai Kapal Titanic Memakan Waktu 8 Jam

Perjalanan menuju bangkai kapal Titanic dimulai dari St John's di Newfoundland. Setiap penyelaman penuh, termasuk turun dan naik ke bangkai kapal Titanic, dilaporkan memakan waktu sekitar delapan jam.

OceanGate menggambarkan perjalanan wisata dengan kapal selam serat karbonnya sebagai kesempatan untuk keluar dari rutinitas sehari-hari dan menemukan sesuatu yang benar-benar luar biasa. Menurut situs web-nya, dua ekspedisi lainnya direncanakan berlangsung pada Juni 2024.

Menurut laporan Global Liputan6.com, situs web OceanGate mencantumkan bahwa mereka memiliki tiga kapal selam. Namun, hanya Titan yang mampu menyelam untuk mencapai bangkai kapal Titanic. Kapal berbobot 10.432 kilogram, yang diklaim dapat mencapai kedalaman hingga 3.962 meter, memiliki 96 jam dukungan hidup yang tersedia untuk lima awak.

Titanic, yang merupakan kapal terbesar pada masanya, menabrak gunung es dalam pelayaran perdananya dari Southampton ke New York pada tahun 1912. Dari 2.200 penumpang dan awak kapal, lebih dari 1.500 meninggal. Puing-puingnya telah dieksplorasi secara ekstensif sejak ditemukan pada 1985.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini