Sukses

Siap-Siap, Ini 4 Fenomena Astronomi Mei 2024

Tak hanya itu, langit bumi pada Mei 2024 juga akan dihiasi hujan meteor Eta Aquarids.

Liputan6.com, Jakarta - Sederet fenomena langit yang diperkirakan terjadi pada bulan Mei 2024. Fenomena astronomi Mei 2024 yang akan terjadi di antaranya hujan meteor hingga flower moon.

Tak hanya itu, langit bumi pada Mei 2024 juga akan dihiasi hujan meteor Eta Aquarids. Dikutip dari laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Rabu (01/05/2024), berikut fenomena astronomi pada Mei 2024.

1. Hujan Meteor Eta Aquarids

Fenomena antariksa ini merupakan salah satu dari dua hujan meteor yang dihasilkan dari puing-puing komet Halley. Eta Aquarids merupakan hujan meteor yang berada di atas rata-rata.

Hujan meteor ini mampu menghasilkan hingga 60 meteor per jam pada puncaknya. Sebagian besar aktivitasnya terlihat di Belahan Bumi Selatan.

Sementara di Belahan Bumi Utara lajunya bisa mencapai sekitar 30 meteor per jam. Menurut situs NASA pada Rabu (01/05/2024), meteor Eta Aquarids dikenal karena kecepatannya, dengan kecepatan meteor yang bergerak sekitar 148.000 mph (66 km/s) ke atmosfer Bumi.

Hujan meteor ini dapat bergerak dengan cepat yang berlangsung selama beberapa detik hingga menit. Hujan meteor Eta Aquarids aktif antara 15 April hingga 27 Mei dan puncaknya diprakirakan akan terjadi pada 5-6 Mei 2024.

Hujan meteor Eta Aquarids paling baik dilihat dari belahan bumi selatan atau dekat garis khatulistiwa.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Elongansi Barat Merkurius

2. Elongansi Barat Merkurius

Planet Merkurius akan mencapai elongasi barat terbesar yaitu 26,4 derajat dari matahari pada 9 Mei. Fenomena ini adalah waktu terbaik untuk melihat Merkurius karena planet ini akan berada pada titik tertingginya di atas cakrawala pada pagi hari.

Sudut ekliptika yang rendah membuat planet terdalam ini berada cukup rendah di ufuk timur, sehingga lebih menguntungkan bagi pengamat di Belahan bumi Selatan. Merkurius akan tampak lebih terang dan berkekuatan 0 pada tanggal 19 Mei, saat ia berada pada ketinggian 4° 30 menit sebelum matahari terbit.

Setelah itu, planet ini terus bersinar terang tapi mempertahankan ketinggian yang sama setiap pagi saat diamati pada waktu yang sama sebelum Matahari terbit. Merkurius mencapai magnitudo -0,5 pada tanggal 28 Mei.

Ketika itu, pengamat mungkin akan melihatnya sekilas pada ketinggian 3° 30 menit sebelum matahari terbit.

 

3 dari 3 halaman

Fase Bulan Baru

3. Fase Bulan Baru

Fase bulan baru pada 8 Mei akan memberikan langit malam yang gelap. Hal ini memudahkan para pengamat langit melihat beberapa objek astronomi yang menakjubkan pekan ini.

Fase bulan baru adalah kondisi saat seluruh permukaan bulan yang menghadap ke Bumi tidak memantulkan cahaya matahari. Pada fase ini bulan akan berada di sisi bumi yang sama dengan matahari dan tidak akan terlihat di langit malam.

Fenomena ini adalah waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati objek-objek redup seperti galaksi dan gugus bintang karena tidak ada cahaya bulan yang mengganggu.

4. Flower Moon

Fenomena astronomi pada Mei 2024 selanjutnya adalah flower moon atau bulan bunga. Bulan akan berada di sisi berlawanan dengan bumi dan wajahnya akan diterangi sepenuhnya oleh matahari pada 23 Mei.

Bulan purnama Mei ini dikenal sebagai Bulan Bunga (Flower Moon). Istilah tersebut berasal dari bunga-bunga yang bermekaran di Amerika Utara pada saat itu.

Beberapa orang, seperti suku Ojibwe, menyebutnya dengan sebutan yang serupa. Bulan ini juga disebut Waawaaskone Giizis atau bulan bunga. Suku Cree menyebutnya bulan katak karena bulan Mei adalah bulan di mana katak cenderung aktif.

(Tifani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.