Sukses

Pengalaman Jemaah Haji Cuci Baju Saat di Makkah, Bawa Tali hingga Detergen dari Indonesia

Berbagai pengalaman jemaah haji saat melaksanakan ibadah ke Tanah Suci selalu menarik disimak. Salah satunya yang dibagikan oleh warganet di media sosial TikTok mengenai pengalaman cuci baju di Makkah.

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai pengalaman jemaah haji saat melaksanakan ibadah ke Tanah Suci selalu menarik disimak. Salah satunya yang dibagikan oleh warganet di media sosial TikTok mengenai pengalaman cuci baju di Makkah.

Video terbagi dalam tiga segmen itu mengungkap bahwa saat pergi haji masih ada kegiatan mencuci baju yang dilakukan di hotel tempat jemaah menginap. Video yang dibagikan oleh akun @dindaansaid tersebut bermula dari pertanyaan seorang warganet tentang haji reguler apakah ada tempat mencuci baju. 

"Sampai hotel di Makkah langsung mencuci. Aku kloter awal yang sampai ke hotel ini," ujar pembuat video, dikutip Sabtu, 10 Juni 2023.

Hotelnya sendiri terdiri atas 11 lantai dan bagian untuk mencuci baju terdapat di lantai paling atas. Salah satu tips yang dibagikan olehnya adalah membawa tali tambang dan gantungan baju untuk menjemur baju. 

"Mesin cuci masih kotor karena pandemi kemarin nggak ada yang haji," sambung pembuat konten.

Ia juga mengatakan kalau di Madina hotel tempatnya menginap tidak menyediakan fasilitas mesin cuci. Sehingga begitu tiba di Makkah ia langsung mencuci baju kotornya selama beberapa hari.

Selain membawa tali tambang, disarankan pula untuk membawa detergen dari Indonesia sebab di Arab Saudi detergen yang dijual tak memiliki busa. Kalau pun ada detergen merek Indonesia harganya akan tiga kali lipat lebih mahal sehingga sebaiknya membawa sendiri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Baju Kering dalam 30 Menit

Hal yang menarik adalah ibu-ibu yang mencuci dan menjemur bajunya di siang bolong ternyata hanya perlu menunggu 30 menit saja. Selain itu saking silaunya, pembuat konten mengaku memakai harus kacamata untuk menghalau teriknya matahari.

"Jangan jemur baju terlalu lama, karena baju rawan hilang atau tertukar dengan jemaah haji lain," ungkapnya dalam video.

Selain itu kalau sedang tidak antre, maka jemaah yang mau mencuci bisa memakai sekaligus tiga mesin cuci agar cepat selesai. Selain ibu-ibu, banyak bapak-bapak yang ikut mencuci baju karena pergi tidak dengan istri.

Warganet pun berkomentar terkait unggahan kegiatan mencuci baju di Makkah. "Alhamdulilah haji tahun 2015, mesin cuci dimasukkan ke dalam kamar mandi dalam kamar jadi nggak usah ke atas untuk cuci baju, kamar mandinya luas," cerita warganet.

Ada pula warganet yang bertanya apakah semua hotel di Makkah menyediakan mesin cuci. Lalu dibalas pembuat konten, "2022 sepertinya sudah disediakan kak."

3 dari 4 halaman

Jemaah Haji Bisa Dengar Khutbah dengan Terjemahan

Selain hal unik mencuci baju sendiri, jemaah haji juga biasa menyibukkan diri mendengarkan khutbah. Seperti Jumat di seluruh Masjid Arab Saudi, termasuk di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menggunakan bahasa Arab.

Namun hal itu membuat sebagian jemaah haji dari berbagai negara non-Arab, termasuk Indonesia tidak memahami isi yang disampaikan dalam khutbah. Mengutip dari kanal Islami Liputan6.com, 9 Juni 2023, ternyata khutbah Jumat di Masjid Nabawi bisa didengarkan dengan bahasa melayu.

Hal ini tentu sangat membantu jemaah haji Indonesia agar bisa menyerap pesan-pesan yang disampaikan Khatib Jumat di Masjid Nabi SAW. Abu Yusuf Ja'far Muhammad, seorang mukimin di Madinah ini menuturkan bahwa khutbah di Masjid Nabawi bisa didengarkan dalam sejumlah bahasa. Terjemahan khutbah Jumat itu bisa dinikmati melalui saluran radio dan portal online.

"Ada (terjemahannya). Memakai radio atau klik portal medianya," ujar Yusuf kepada tim Media Center Haji (MCH) PPIH Arab Saudi di Madinah. 

4 dari 4 halaman

Akses Sebelum Khutbah Berlangsung

Lulusan Universitas Al-Azhar Cairo dan Universitas Islam Madinah (UIM) itu menambahkan bahwa, jemaah yang berada di Masjid Nabawi dan mau mendengarkan khutbah Jumat dengan Bahasa Melayu/Indonesia bisa mengaksesnya melalui Radio FM 99.00 MHz atau Mixlr di https://harammelayu.mixlr.com/events/2216399.

"Ada pula link portal online yang langsung diklik saat khutbah Jumat akan dilangsungkan di Nabawi," sebut Yusuf.

Lewat portal online https://manaratalharamain.gov.sa/ jemaah hanya perlu menyiapkan headset dan ponsel yang memiliki aplikasi radio serta kuota internet. Langkah selanjutnya, sambungkan headset ke handphone sebelum khatib naik mimbar.

Terakhir, putar gelombang radio yang sudah ditentukan atau masuk melalui link di atas. Jika sudah melakukan tahap-tahap di atas, kata Yusuf, jemaah haji dapat mendengarkan penyampaian khutbah dalam bahasa Indonesia.

Tapi layanan tersebut hanya dapat diakses sesaat sebelum waktu khutbah di Masjid Nabawi berlangsung. "Aktif pas Jumat saja, di jam khutbah," ungkap Yusuf memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.