Sukses

Asal-usul Wisata Edukasi di Kampung Coklat Blitar

Wisata Kampung Coklat di Desa Plosorejo sempat kebakaran, namun aktivitas tetap normal dan menerima kunjungan lantaran hanya 5 persen dari keseluruhan area yang terbakar.

Liputan6.com, Jakarta - Wisata Kampung Coklat di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, mengalami kebakaran pada Rabu, (26/4/2023) sekitar jam 01.30 WiB. Beruntungnya satu jam kemudian api berhasil dipadamkan dan kini masih dilakukan proses pendinginan di lokasi yang terbakar. 

Mengutip kanal Surabaya, Liputan6.com, Rabu (26/4/2023), pemilik Wisata Kampung Coklat Blitar, Kholid Mustofa mengatakan, titik kebakaran mulanya terlihat di area sekolah memasak dengan luasan 10x10 meter. Tetapi, kebakaran merembet hingga sekitar 25 meter luasnya, sekitar 5 persen dari luas wisata Kampung Coklat Blitar.

"Mungkin 5 persen dari luasan di Kampung Coklat. Itu area produksi, 5 persen dari luasan yang ada. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, luka tidak ada. Bangunan saja, kerugiannya sekitar Rp500 juta," sebutnya.

Di luar dari pemberitaan wisata Kampung Coklat Blitar yang kebakaran, warga di luar Blitar belum banyak yang mengenal tentang tempat wisata satu ini. Kampung Coklat merupakan produsen olahan cokelat asli nusantara dan destinasi wisata yang mengedepankan edukasi mengenai proses pembuatan cokelat. 

Kini Kholid mengolah hasil panen menjadi produk cokelat yang siap dipasarkan hingga mancanegara. Terletak di Bumi Bung Karno, Jawa Timur dengan akses yang mudah dijangkau. 

Mengenai asal-usulnya, seperti dikutip dari laman resmina, Rabu (26/4/2023), Wisata Kampung Coklat berawal dari kegagalan sang pemilik saat beternak ayam. Wabah flu burung yang melanda Indonesia seketika membuat usahanya tutup.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Asal-usul Kampung Coklat

Kholid pun berpikir untuk merintis usaha baru. Akhirnya Kholid memilih untuk merawat 120 pohon kakao milik keluarga yang ditanam tahun 2000 di lahan seluas 750 m. Sejak itu Kholid juga mulai fokus menjalankan usaha barunya dan mulai berpikir untuk membuka lapangan pekerjaan.

Biji kakao yang dipanen Kholid laku dijual seharga Rp9.000 per kg. Untuk mendapatkan harga sebesar itu, ia harus menjual ke tengkulak di Sumberpucung, Malang.

Tak sampai di situ, Kholid berpikir kembali agar bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal dari bisnis biji kakao. Untuk menambah pengalaman sekaligus keterampilan, pada tahun 2005 Kholid memutuskan untuk magang di PTPN XII Penataran, Nglegok, Blitar, Jawa Timur. 

Di tahun yang sama Kholid juga belajar di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Jember, Jawa Timur. Kholid mulai mendalami teknik budi daya kakao dengan benar. 

Setelah belajar di Jember, Kholid kembali ke Blitar dan membuat bibit kakao sebanyak 7.500 pohon yang nantinya diharapkan jadi salah satu cara untuk mensosialisasikan kakao pada masyarakat. Singkat cerita bersama kelompok tani akhirnya pada 2007 ia dipercaya memasok biji kakao di pabrik pengolahan cokelat sebesar 3,2 ton per bulan dengan harga Rp16.000 per kg hingga berkembang menjadi 300 ton per bulan.

3 dari 4 halaman

Rekreasi ke Kampung Coklat Blitar

Jika mengulik lebih jauh media sosial Instagramnya, Wisata Kampung Coklat juga memiliki banyak area rekreasi untuk tamu yang berkunjung. Tempat ini menawarkan sejumlah wahana seru yang bisa dinikmati bersama keluarga, terlebih di saat momen libur lebaran seperti saat ini.

Salah satunya yakni dengan memilih paket Edukasi dan Observasi untuk belajar tentang tumbuhan Kakao (Coklat) di rumah pembibitan. Paket ini cocok untuj yang ingin belajar tentang tumbuhan kakao, mulai dari pembibitan hingga pengolahan hasil panennya menjadi coklat lezat dan siap untuk dipasarkan.

Selain menawarkan paket edukasi, beragam wahana seperti sepeda listrik, kereta lokomotif, kolam pemancingan, kolam renang, coklat creative, terapi ikan, hingga istana balon juga bisa Anda nikmati.Tak hanya itu saja, bagi para pecinta coklat Anda juga bisa menikmati aneka kuliner berbahan dasar coklat seperti basi goreng coklat, dawet coklat, mie coklat, hingga minuman coklat. Di tempat wisata ini juga disediakan pusat oleh-oleh coklat, tentunya dengan harga yang terjangkau.

4 dari 4 halaman

Paket Edukasi Belajar Tumbuhan Kakao

Paket Edukasi dan Observasi untuk Belajar tentang tumbuhan Kakau. Paket Edukasi dan Observasi untuk belajar tentang tumbuhan Kakau. Untuk Anda yang ingin belajar tentang tumbuhan kakao. Mulai dari pembibitan hingga pengolahan hasil panennya menjadi coklat yang lezat dan siap untuk dipasarkan.

Kampung Coklat Blitar menawarkan paket edukasi dan observasi dengan fasilitas yang lengkap. Tertera di website, paket edukasi untuk PAUD dan TK harganya mulai dari Rp30.000,- per orang termasuk tiket masuk, guide, field trip, menanam biji kakao, pecah buah kakao, menghias cokelat, Snack, Opak Gambir, Minuman Coklat, serta Sertifikat. 

Kampung Coklat juga telah bersertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sejak 2020 sebagai destinasi wisata yang bersih dan sehat menjadikan liburan lebih aman dan nyaman. Harga tiket masuknya Rp20.000/orang, terhitung mulai usia 2 tahun yang menerima kunjungan rombongan dengan pembelian 50 tiket terdapat gratis 5 tiket berlaku kelipatan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini