Sukses

6 Rekomendasi Tempat Wisata Libur Lebaran Idul Fitri di Banten dan Sekitarnya, Bukan Hanya Pantai Anyer

Provinsi Banten menjadi destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi selama liburan Lebaran. Berikut adalah enam rekomendasi destinasi wisata yang bisa Anda kunjungi di Banten dan sekitarnya, yang dirangkum oleh Liputan6.com.

Liputan6.com, Jakarta - Libur Lebaran merupakan momen yang sangat dinanti oleh banyak orang untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan melepas penat dari rutinitas sehari-hari. Selama libur Lebaran, banyak orang memilih untuk berwisata ke berbagai tempat yang menarik dan beragam. 

Provinsi Banten dapat menjadi opsi destinasi wisata untuk dikunjungi selama liburan Lebaran. Provinsi paling barat Pulau Jawa ini memiliki banyak tempat wisata yang menawarkan keindahan alam, tempat sejarah dan budaya, serta kuliner yang lezat dan unik. Pesonanya sudah terbukti lewat angka kunjungan wisatawan domestik ke Pantai Anyer, salah satu destinasi terpopuler di Banten, yang melonjak drastis.

Akibat membludaknya wisatawan, polisi sampai harus menutup dan memutarbalikkan kendaraan yang akan masuk ke obyek wisata itu. Penutupan dilakukan sejak Senin, 24 April 2023, pukul 12.00 WIB.

"Seperti dilihat sendiri ada putar balik, karena kami lihat mulai pukul 12.00 wib Pantai Anyer sudah mulai penuh, sehingga orang yang mau ke Anyer kami stop dulu, kami putar balik dulu," ujar Kapolres Cilegon, AKBP Eko Tjahyo Untoro, dikutip dari akun resmi Instagram @polres_cilegon, Senin, 24 April 2023, pukul 14.23 WIB, dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com.

Tentu, Banten memiliki banyak tempat wisata selain Anyer yang bisa dikunjungi. Berikut adalah enam rekomendasi destinasi wisata yang bisa Anda kunjungi di Banten dan sekitarnya  yang dirangkum oleh Liputan6.com pada Selasa, 25 April 2023, dari berbagai sumber.

1. Pantai Tanjung Lesung

Tanjung Lesung, sebuah pantai terintegrasi yang terletak di ujung barat Jawa, Kabupaten Pandeglang, Banten, berjarak sekitar 95 km dari Kota Serang. Dinamakan Tanjung Lesung karena bentuknya yang mirip dengan lesung, wadah untuk menumbuk nasi dalam Bahasa Sunda. 

Dikutip dari Indonesia Travel, Tanjung Lesung menawarkan tempat rekreasi dan resor yang menghadap ke Gunung Anak Krakatau, satu-satunya peninggalan dari Gunung Krakatau yang melegenda. Tanjung Lesung memiliki panjang bibir pantai sekitar 15 km dengan luas area seluas 1.500 hektare.

Di Tanjung Lesung, wisatawan dapat menikmati keindahan hamparan pasir putih lembut, tanaman hijau subur, air biru yang jernih, serta angin tropis yang segar bertiup di sekitar pantai. Terdapat beragam aktivitas yang bisa dicoba, mulai dari bermain voli pantai, berselancar, naik perahu motor, hingga snorkeling dan diving untuk menikmati keindahan terumbu karang dan ikan berwarna-warni. 

Anda juga dapat mencicipi kuliner lokal, seperti sate bandeng, rabeg banten, dan nasi uduk empal. Pada saat matahari terbenam, Anda dapat menikmati pertunjukan seni Banten yang spektakuler seperti tarian api, debus, pertunjukan musik tradisional, dan budaya lainnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Kampung Wisata Suku Baduy

Salah satu daya tarik utama Banten adalah suku khasnya Baduy, yang menarik banyak wisatawan domestik untuk menjelajahi suku tersebut. Dilansir dari laman Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Kampung wisata Suku Baduy Banten terletak di Desa Cibeo, Kabupaten Lebak, sekitar 40 km dari Rangkasbitung. 

Objek wisata ini adalah wisata alam sekaligus budaya yang menarik untuk dijelajahi. Selain menikmati keindahan alam yang masih sangat bersih dan asri, Anda juga bisa mengenal budaya Suku Baduy yang tinggal di dalamnya.

Suku Baduy terdiri dari dua bagian, yaitu Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar. Suku Baduy Dalam merupakan suku yang sangat primordial dan menghindari kebudayaan modern, sedangkan Suku Baduy Luar sudah mengenal kehidupan modern. Namun, kedua masyarakat ini tetap berpegang teguh pada tradisi mereka, seperti tidak menggunakan alas kaki, teknologi yang terlalu modern, dan transportasi.

Kehidupan masyarakat Suku Baduy yang hidup dengan filosofinya sendiri membuat orang yang mengunjungi harus menghormati dan menghargai peraturan adat. Jika ingin mengunjungi Suku Baduy, Anda perlu pergi ke Rangkasbitung dengan menggunakan kendaraan pribadi atau umum. Setelah itu, Anda dapat melanjutkan perjalanan ke Ciboleger dengan kendaraan omprengan dan dilanjutkan dengan berjalan kaki. 

3. Bukit Waruwangi

Bukit Waruwangi adalah tempat wisata alam yang indah dan hits di Banten, dengan pemandangan perbukitan yang memukau layaknya di Selandia Baru dan suasana yang asri. Dalam kondisi normal, lokasinya dapat ditempuh dengan waktu sekitar tiga jam dari Jakarta. 

Dikutip dari Dinas Pariwisata Provinsi Banten, wisatawan dapat menikmati keindahan alam, berswafoto di spot-spot yang instagramable, menikmati wahana air, nongkrong di Pondok Kopi Rangkong, atau bahkan melakukan camping. Harga tiket masuk wisata Bukit Waruwangi cukup terjangkau, yaitu Rp 3.000 per orang dan biaya parkir yang terpisah untuk motor dan mobil. 

Tempat ini sangat mendukung untuk kemping dan outbond, dan sudah tersedia fasilitas toilet umum dan anjungan di atas bukit. Wisata Bukit Waruwangi adalah tempat yang tepat untuk merelaksasi diri dari rutinitas dan menghilangkan rasa bosan dengan suasana yang penuh kesan.

3 dari 4 halaman

4. Pulau Sangiang

Pulau Sangiang terletak di Selat Sunda dan diapit oleh Pulau Sumatra dan Jawa. Dikutip dari Indonesia Kaya, pulau ini memiliki luas 700 hektare dan merupakan destinasi wisata yang menawarkan jelajah pulau, snorkeling, dan panorama matahari tenggelam. Pulau ini juga merupakan taman wisata alam, sehingga alamnya terjaga dan memiliki tiga ekosistem yaitu hutan daratan rendah, hutan pantai, dan hutan payau, yang membuat flora dan fauna di pulau ini hidup bebas dan terjaga.

Di pulau ini terdapat Gua Kelelawar dan Gua Tungku yang memiliki keunikan masing-masing dan Pantai Pasir Panjang yang memiliki pasir lembut dan ombak yang kecil sehingga sangat aman untuk menjadi arena bermain keluarga. Pengunjung juga bisa menikmati keindahan panorama matahari tenggelam di Pantai Batu Mandi. Di pantai ini juga terdapat Menara Pantau yang dapat dikunjungi dengan izin dari petugas yang sedang bertugas.

Pada masa penjajahan Jepang, pulau ini digunakan untuk menyimpan harta karun hasil rampasan masyarakat Indonesia yang disimpan di dalam bungker yang terletak di dalam pedalaman hutan Pulau Sangiang. Pulau ini pernah dijadikan sebagai destinasi wisata unggulan dengan taraf internasional tetapi proyek ini dihentikan pada 1998 karena krisis moneter di Indonesia.

5. Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon adalah sebuah Kawasan Taman Nasional yang terletak di ujung paling barat pulau Jawa, tepatnya di kecamatan Sumur dan Cimanggu kabupaten Pandeglang provinsi Banten. Dilansir dari laman Dinas Pariwisata Provinsi Banten, luas Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon adalah 122.956 Ha, dan 44.337 Ha dari keseluruhan luas Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon merupakan perairan.

Pada 1 Februari 1992, Komisi Warisan Dunia UNESCO menetapkan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Natural World Heritage Site. Taman Nasional Ujung Kulon juga merupakan rumah bagi Badak Jawa yang sangat terkenal dan terancam punah. 

Alamnya yang terjaga, vegetasi yang tumbuh dengan bebas serta pantainya yang indah membuat anda akan melupakan kepenatan aktivitas sehari-hari. Di beberapa wilayah, Anda bahkan dapat melihat satwa-satwa liar yang hidup dengan bebas. Beberapa wilayah yang biasa dikunjungi oleh wisatawan di Kawasan Nasional Ujung Kulon adalah Gunung Honje, Semenanjung Ujung Kulon, Pulau Peucang, Pulau Handeleum dan Pulau Panaitan.

Biaya masuk Kawasan Nasional Ujung Kulon cukup murah, anda cukup membayar Rp5.000/orang pada hari libur atau Rp7.500/orang pada akhir pekan. Anda dapat melakukan kegiatan seperti berkemah, penelusuran hutan, wild life viewing, menyelam, snorkeling, bersampan, berselancar dan memancing.

4 dari 4 halaman

6. Arung Jeram Sungai Ciberang

Sungai Ciberang di Cipanas, Lebak, Banten, merupakan destinasi favorit bagi pecinta olahraga menantang, terutama untuk para traveler penyuka tantangan yang memacu adrenalin. Berbeda dengan wahana arung jeram buatan di kota-kota besar, arung jeram di Sungai Ciberang menawarkan sensasi yang lebih nyata karena letaknya yang agak sedikit ke pedalaman Banten, membuat alam sekitarnya terjaga dan masih asri nan alami.

Menurut laman Dinas Pariwisata Provinsi Banten, ada belasan riam yang terletak di sungai Ciberang dan masing-masing riam memiliki karakteristiknya masing-masing. Pemandangan hijaunya pepohonan Taman Nasional Gunung Halimun yang masih asri dan alami menjadi salah satu daya tarik arung jeram di Sungai Ciberang ini. Selain itu, para wisatawan juga bisa menyaksikan beragam aktivitas warga saat melewati kampung demi kampung.

Banten Rafting Ciberang (BRC) mengelola arung jeram di sungai Ciberang dengan pemandu yang sudah berpengalaman dan profesional. Harga paket wisata yang ditawarkan variatif, mulai dari Rp50.000 hingga Rp350.000 per orang. Untuk paket lengkap, harganya sekitar Rp 205.000 per orang, dimana wisatawan akan berkesempatan mengarungi rute sepanjang 11 Km plus minuman selamat datang, makan siang, dan sajian es kelapa muda. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.