Sukses

Skandal Kostum Seragam Nazi Pangeran Harry Bakal Masuk Jalan Cerita Serial The Crown

Pangeran Harry menyalahkan Pangeran William dan Kate Middleton atas skandal kostum seragam Nazi yang dipakainya di pesta Halloween.

Liputan6.com, Jakarta - Cerita seputar Pangeran Harry tidak kunjung berhenti. Yang terbaru adalah kabar produser serial The Crown Season 6 yang akan memasukkan skandal kostum Nazi yang dipakai anak kedua Raja Charles III di pesta Halloween sebagai jalan cerita, menurut media The Sun.

Pada 2005, Duke of Sussex menghadiri pesta pakaian bertema 'pribumi dan kolonial' yang digelar pelompat jauh Olimpiade Richard Meade. Harry hadir mengenakan seragam lengkap dengan ban lengan swastika yang merupakan ciri khas Nazi.

Fotonya saat berpesa tersebar luas. Pihak keluarga kerajaan segera mengeluarkan permintaan maaf setelah foto itu muncul di halaman depan The Sun.

"Saya sangat menyesal jika saya telah menyinggung," kata Pangeran Harry yang saat itu berusia 20 tahun. "Itu pilihan kostum yang buruk, dan saya minta maaf."

Pangeran Harry mengungkapkan dalam memoarnya "Spare" bahwa dia berbicara dengan Kepala Rabbi di London dan mengatakan bahwa kunjungan tersebut "berdampak yang mendalam" padanya. Dalam memoar yang sarat pengakuan kontroversial, Harry mengklaim saudara laki-lakinya dan Kate Middleton yang saat itu masih berstatus pacar lah yang menyuruhnya mengenakan kostum Nazi tersebut.

"Saya menelepon Willy dan Kate, menanyakan pendapat mereka. Seragam Nazi, kata mereka," tulis Harry. "Mereka berdua tertawa terbahak-bahak. Lebih buruk dari pakaian leotard Willy! Jauh lebih konyol! Yang, sekali lagi, adalah intinya."

Harry belakangan menyebut momen itu sebagai 'salah satu kesalahan terbesar dalam hidupnya'. Netflix kini berencana membuat ulang drama untuk season terakhir dengan Luther Ford berperan sebagai Pangeran Harry dan Ed McVey sebagai Pangeran William. Musim terakhir serial itu dijadwalkan tayang pada 2023.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perpecahan Pertama Pangeran Harry dan William karena Kostum Nazi

Dikutip dari Page Six, sejarawan kerajaan Robert Lacey sebelumnya menulis bahwa sinyal pertama permasalahan kakak adik ini datang ketika Harry dipaksa menanggung beban kemarahan publik atas kostum Nazi, meski William membantu memilihkan pakaian itu.

"Harry memilih kostumnya (didampingi) kakak laki-lakinya yang saat itu berusia 22 tahun, yang telah tertawa sepanjang perjalanan kembali ke Highgrove, rumah pedesaan Raja Charles III, dengan adik laki-laki yang seharusnya ia bimbing ke pesta," tulis Lacey dalam bukunya keluaran 2020, Battle of Brothers.

Lacey menyebutkan bahwa Pangeran Harry mulai merasa terasingkan dari keluarganya setelah skandal tersebut. Dalam buku, disebutkan bahwa Harry kembali mengevaluasi keterlibatan kakak laki-lakinya dan tindak ketidakadilan.

"Itu membuat Harry merasa kesal, bahkan terasing," tulis Lacey. Ia menyebutkan seolah William adalah orang yang akan membujuk Harry ke dalam "caranya yang sesat dan merusak diri sendiri."

Untuk pertama kali, saat itu, hubungan kedua saudara ini "benar-benar rusak" dan mereka hampir tidak berbicara, bahkan Harry kemudian membenci William karena lolos begitu saja, menurut penulis buku. Tahun berikutnya juga tidak ada pembicaraan antara keduanya karena Harry berulang kali tidak suka disebut sebagai pria musim gugur yang lucu untuk tindak kepahlawanan saudaranya.

3 dari 4 halaman

Adu Fisik Harry dan William karena Meghan Markle

Menyusul penerbitan bukunya, Spare, Harry juga menyerang William dengan pengakuan bahwa ia telah dibanting karena dipicu sosok Meghan Markle. Harry mengklaim bahwa konfrontasi tersebut dialaminya di kediaman mereka di London pada 2019. Ia mengatakan William menyebut Meghan Markle sebagai orang yang 'sulit, kasar, dan abrasif,' yang disebut Harry 'membeo narasi pers' tentang profil istrinya.

Konfrontasi kedua kakak beradik itu meningkat. Harry menulis, William 'sampai mencengkeram kerah bajuku, merobek kalungku, dan... menjatuhkanku ke lantai.'

Kejadian itu, menurut Harry, mengakibatkan cedera di punggungnya. Dikutip dari The Guardian, Kamis, 5 Januari 2023, pernyataan itu jadi salah satu dari banyak pengakuan yang termuat di buku biografi Harry, Spare, yang akan memicu kehebohan serius bagi keluarga Kerajaan Inggris.

Guardian memperoleh salinan buku yang rencananya akan terbit pada pekan depan, meski buku dijaga ketat sebelum dirilis. Judul buku itu diambil dari pepatah lama di lingkaran kerajaan dan bangsawan, yakni anak lelaki pertama adalah seorang pewaris gelar, kekuasaan, dan kekayaan, dan anak kedua adalah cadangan bila sesuatu terjadi pada anak sulung.

4 dari 4 halaman

William dan Harry Saling Berteriak

Harry menulis dalam buku biografinya bahwa William ingin berbicara tentang 'seluruh malapetaka' dalam hubungan mereka dan pergumulan dengan pers. Ketika William tiba di Nottingham Cottage, tempat Harry tinggal di sudut Istana Kensington, suasananya, kata Harry, sudah 'panas sekali.'

Setelah William mengeluh tentang Meghan, sambung Harry, dia mengatakan kepadanya bahwa kakaknya hanya mengulang narasi media dan ia mengharapkan hal yang lebih baik. Tapi, William, menurut Harry, menuduhnya tidak rasional, yang memicu kedua pria itu saling berteriak. 

Harry lalu menuduh saudara lelakinya yang menjadi pewaris takhta itu tak bisa memahami alasan adiknya tidak puas hanya jadi cadangan. Mereka lalu saling menghina, sebelum William mengklaim bahwa ia berusaha membantu.

Harry berkata, "Apakah kamu serius? Tolong aku? Maaf - apakah itu yang kamu sebut ini? Membantuku?"

Komentar itu, kata Harry, memicu kemarahan William yang mengumpat sambil berjalan ke arahnya. Harry yang mengaku takut pada sikap kakaknya saat itu, pergi ke dapur yang diikuti oleh kakaknya yang marah.

Harry melanjutkan bahwa dia menyodorkan William segelas air sambil berkata, "Willy, aku tidak dapat berbicara denganmu ketika kamu seperti ini."

Harry kembali menulis, "Dia menurunkan gelasnya, memanggil saya dengan nama lain, lalu mendatangiku. Itu semua terjadi begitu cepat. Sangat cepat. Dia mencengkeram kerah bajuku, merobek kalungku, dan dia menjatuhkanku ke lantai. Saya mendarat di mangkuk anjing yang retak di bawah punggungku, potongan-potongannya melukaiku."

"Saya berbaring di sana sejenak, bingung, lalu berdiri dan menyuruhnya keluar," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.