Sukses

Viral Video Pengunjung Jilati Piring, Restoran Sushi di Jepang Hentikan Ban Berjalan

Video yang beredar memperlihatkan betapa kurang higienisnya restoran sushi yang menerapkan sistem ban berjalan.

Liputan6.com, Jakarta - Operator rantai restoran sushi utama Sushiro sementara waktu akan membatasi penggunaan ban berjalan untuk memesan makanan. Hal itu terjadi setelah pelanggan ditemukan telah menyalahgunakan dengan menjilat cangkir dan sushi yang tidak terpakai.

Mengutip dari Japan Today, Sabtu (4/2/2023), Akindo Sushiro Co mengatakan dalam siaran pers bahwa pelanggan akan diminta untuk memesan makanan di panel layar sentuh. Biasanya pelanggan bisa langsung mengambil makanan siap saji di piring yang lewat di ban berjalan dan melewati banyak pengunjung.

Langkah tersebut dilakukan setelah video perilaku tidak higienis oleh pelanggan di berbagai restoran beredar hingga mengumpulkan jutaan penayangan online. Akindo Sushiro mengajukan keluhan terhadap pelanggan awal pekan ini.

Hal ini membuat pihak restoran akan mempertimbangkan untuk kembali ke sistem aslinya. Selain itu, restoran Sushiro akan memasang papan akrilik di antara kursi dan ban berjalan untuk mencegah kontak yang tidak perlu antara sushi dan pelanggan.

Adapun jika pelanggan merasa tidak nyaman menggunakan cangkir teh dan bumbu yang disediakan di meja mereka, restoran akan menggantinya dengan yang berbeda saat diminta. Dalam sebuah video yang dibagikan secara luas di media sosial, seorang pelanggan di cabang Sushiro di Prefektur Gifu Jepang tengah menjilat bagian atas botol kecap yang terbuka.

Ia juga memasukkan tepi cangkir teh yang tidak terpakai ke dalam mulut mereka, dan kemudian menggosok sepiring sushi yang lewat dengan jari setelah menyentuh air liur mereka. "Ini hanya beberapa hal yang dapat kami lakukan sekarang dengan kemampuan terbaik kami. Kami dengan tulus meminta pengertian Anda," kata siaran pers tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Terorisme Sushi

Mengutip kanal Global Liputan6.com, 3 Februari 2023, dalam beberapa hari terakhir, istilah terorisme sushi ramai dibahas di lini masa. Istilah itu berawal dari sejumlah oknum yang merekam video tengah melakukan hal-hal menjijikkan di sebuah restoran sushi, rekaman pun menjadi viral.

Sebuah video yang dilihat hampir 40 juta kali di Twitter menunjukkan seorang remaja menjilati bagian atas botol kecap asin yang terbuka dan seluruh tepi cangkir teh yang kemudian dia letakkan kembali ke tempat semula. Apabila tindakan itu belum cukup buruk, video berdurasi 48 detik menunjukkan dia juga menjilati jarinya dan menggunakannya untuk menyentuh dua potong sushi yang lewat via sabuk konveyor. 

Seperti dikutip dari The Guardian, video direkam di cabang Sushiro di pusat Prefektur Gifu, Jepang. Peristiwa ini mendorong saham perusahaan induk restoran anjlok hampir 5 persen. Video berbeda lainnya menunjukkan seorang pria menyuap bubuk teh hijau dengan sendok yang kemudian dia letakkan kembali di dalam wadah bubuk teh hijau, sebelum menyemburkannya.

3 dari 4 halaman

Gempar di Jepang

Kejahatan kuliner ini telah memicu kegemparan di Jepang, industri yang diperkirakan bernilai US$ 5,7 miliar. Orang-orang meresponsnya dengan sangat marah, mengingat tindakan pelaku menunjukkan penghinaan akan standar kebersihan Jepang yang telah diakui dunia.

"Ini memuakkan," tulis seorang pengguna Twitter, sementara yang lain menambahkan, "Saya tidak bisa pergi ke restoran sushi yang memiliki sabuk konveyor lagi."

Sushiro, yang merupakan pemimpin pasar, mengatakan minggu ini bahwa pria yang membuat video viral tersebut sudah meminta maaf bersama dengan orang tuanya. Tetapi, perusahaan tetap memilih melanjutkannya secara hukum melalui pidana dan perdata.

Sementara itu ada kesalahpahaman saat berpikir bahwa orang-orang di Jepang makan sushi setiap hari. Tetapi, sajian ini merupakan bagian yang sangat umum dari makanan Jepang.

Dikutip dari Soranews24, Senin, 17 Oktober 2022, biasanya, sushi tidak terlalu berisiko atau sulit dicerna untuk orang dewasa. Tetapi bagi ibu hamil umumnya disarankan untuk menghindari mengonsumsi sushi.

 

 

4 dari 4 halaman

Sushi untuk Ibu Hamil

Hal tersebut disebabkan sistem kekebalan tubuh ibu hamil melemah dan peluang kontaminasi ikan mentah yang relatif lebih besar menuntut peningkatan kewaspadaan. Tentu bagi pecinta sushi, menekan keinginan mengidam sushi bukanlah hal yang menyenangkan.

Merespons hal ini, ada sebuah alternatif yang akan segera hadir, yakni sushi khusus untuk ibu hamil. Ide Kanetsu Sushi, demikian sushi disebut secara resmi diluncurkan pada musim gugur 2022 yang lalu.

Ini dihadirkan saat sebuah proyek crowdfunding diluncurkan dalam mencari dana untuk mengembangkan sushi untuk perempuan hamil. Kampanye itu telah mengumpulkan 1.113 persen dari target sasarannya.

Kanetsu berarti "dipanaskan" dan itulah bagian pertama untuk membuat sushi ini ramah untuk ibu hamil. Koki sushi Kanetsu Sushi dengan sangat hati-hati memilih potongan ikan kelas sashimi yang kemudian dimasak dan diletakkan di atas nasi sushi yang diberi cuka.

Potongan-potongan ikan tersebut lalu dimasukkan ke dalam freezer berkecepatan tinggi berbasis cairan khusus. Proses pembekuan cepat memberikan dua manfaat dengan meminimalkan jumlah waktu sushi bertahan di suhu kamar yang kondusif untuk bakteri dan mengurangi ukuran kristal es individu yang terbentuk, membantu menjaga rasa makanan selama pengiriman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.