Sukses

Dinding Bangunan di Pusat London Disemprot Cat Anti-Kencing, Pelajaran untuk Orang Suka Pipis Sembarangan

Masalah kencing sembarangan membuat sebuah distrik populer turis di pusat London, Inggris harus mengeluarkan kocek hingga Rp18 miliar untuk membersihkannya.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah distrik di pusat London yang terkenal karena kehidupan malamnya mencari cara mengatasi masalah kencing sembarangan. Mereka pun menemukan solusinya dengan cairan yang disebut 'cat anti-kencing.'

Pejabat di Soho, kawasan yang dipenuhi bar, restoran, bioskop, dan tempat hiburan yang berdampingan dengan apartemen dan perumahan, diketahui menyemprotkan cairan spesial di belasan dinding yang kerap dikencingi warga secara sembarangan.

Dengan kekuatan 'melindungi permukaan,' cat itu menciptakan lapisan penolak air transparan yang memercikkan kembali urin saat mengenai dinding. Hal itu merupakan sanksi instan bagi para pelanggar.

"Ini sangat efektif, kami sudah mencobanya," kata anggota dewan lokal Aicha Less pada AFP, sembari mendemonstrasikan kemampuan memercikkan kembali dari cat tak terlihat dengan sebotol air.

Dikutip Rabu (25/1/2023), Dewan Kota Westminster telah meluncurkan inisiatif itu menyusul banyaknya keluhan dari sekitar tiga ribu penduduk Soho, termasuk para pekerja dan pelaku bisnis. "Jelas sekali bahwa kencing sangatlah tidak menyenangkan dan penduduk kami sangat kecewa," kata Less, seorang kontraktor yang baru saja menyelesaikan penyemprotan di dinding bata di jalan perumahan yang sepi.

"Mereka keluar dari pintu depan di pagi hari dan mencium bau urin," tambahnya.

Penduduk setempat, sambung dia, "berhak hidup di lingkungan yang bersih dan aman." Cat anti-kencing, yang sebelumnya digunakan pemerintah lokal lain dan di Jerman, berencana disemprotkan ke 10 titik di Soho.

Kontraktor telah memasang peringatan bahwa dinding tersebut sudah disemprotcat khusus. Mereka juga memasang tanda dengan pesan berbunyi, "Tembok ini bukan urinoir."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jumlah Toilet Umum Berkurang

Westminster menghabiskan hampir 1 juta pound sterling atau lebih dari Rp18 miliar setiap tahunnya untuk membersihkan jalan, termasuk menyemprot jalan-jalan kecil. Less berharap strategi baru ini akan menurunkan biaya itu.

"Kami akan melihat apa dampaknya, katakanlah, dalam waktu enam bulan dan jika bau busuk di udara berkurang," kata Less.

Buang air kecil di tempat umum bisa jadi momok di daerah perkotaan dengan kehidupan malam yang sibuk di seluruh dunia. Penduduk setempat meyakini Soho paling rentan terhadap masalah tersebut.

Distrik seluas 0,6 kilometer persegi di jantung ibu kota Inggris ini menawarkan lebih dari 400 tempat berlisensi untuk menjual alkohol, sekitar seperempatnya buka hingga larut malam, menurut Tim Lord, kepala masyarakat Soho Society. Di sisi lain, sambung dia, jumlah toilet umum permanen berkurang.

Dua toilet bawah tanah yang tersisa di area itu ditutup selama pandemi dan belum dibuka kembali. Bahkan, desas-desus menyebut bahwa salah satunya akan dijual dan diubah jadi bar atau usaha komersial lain.

3 dari 4 halaman

Kawasan Konservasi

"Jadi sepanjang malam, Anda bisa melihat ribuan orang yang minum dan tentunya di musim panas dengan toilet tertutup, bau Soho," kata Lord. "Jika cat kencing berhasil, itu akan mengurangi masalah bau jalanan di musim panas, khususnya, jadi itu harus disambut baik. Kami harap ini berhasil."

Dewan Kota Westminster juga mempertimbangkan mengenakan denda lebih besar untuk mereka yang buang air kecil di depan umum. Saat ini, pelanggarnya dianggap melanggar pidana dan dapat dikenai denda 50--80 pound sterling atau sekitar Rp923 ribu hingga Rp1,5 juta.

Otoritas setempat juga sudah menyediakan tempat urinoir sementara di berbagai lokasi di Soho yang dibuka hanya pada Kamis hingga Minggu, saat area itu paling sibuk. Namun, Lord mengkritik kebijakan itu dengan menyebutnya 'sangat aneh,' yang pendekatannya harus 'di balik.'

"Anda tidak perlu bepergian terlalu jauh ke Eropa atau Amerika Utara dan Anda akan menemukan toilet umum yang sangat bersih dan dikelola dengan baik," katanya.

Ia menyambung, "Soho adalah bagian bersejarah yang sangat penting dari London yang ditata pada 1650-an dan sudah ada sejak lama. Ini adalah kawasan konservasi. Kami hanya berharap dewan lokal kami merawatnya. Ini adalah tempat yang bagus untuk hidup dan tempat yang seharusnya bersih."

4 dari 4 halaman

Masuk Destinasi Pilihan

Sementara itu, London masuk di urutan tiga besar destinasi pilihan para wisatawan dunia pada 2023 menurut studi TripAdvisor. London dipuji karena keragamannya, mulai dari daerah Camden yang memiliki "punky vibe", situs-situs bersejarah, hingga restoran berbintang Michelin dan pub tradisional.

"Saat membahas London, kemungkinannya tidak terbatas," tulis Tripadvisor

Sementara, di urutan nomor satu diduduki oleh Dubai, Uni Emirat Arab. Dubai dideskripsikan sebagai "sebuah destinasi yang mencampurkan budaya modern dengan sejarah, petualangan dengan belanja dan hiburan kelas dunia." Lokasi yang disorot adalah Dubai Opera, Burj Khalifa, Dubai Creek, IMG Worlds, hingga skydive di Palm Jumeirah.

Indonesia juga menempatkan Bali di daftar Travelers' Choice 2023 di posisi kedua. Tripadvisor menyebut Bali sebagai "sebuah surga yang terasa seperti sebuah fantasi."

Hal-hal menarik di Bali yang disorot mulai dari pasir putih, bekas kapal Perang Dunia II, keindahan hutan, kuil, dan monyet-monyet jahil. Ubud juga dipuji sebagai "ibu kota artistik" yang merupakan lokasi sempurna untuk melihat performa tarian budaya, belajar membatik, atau menyegarkan pikiran di kelas yoga.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.