Sukses

Menolak Tegakkan Kursi, Penumpang Pesawat Picu Insiden Keributan dalam Penerbangan

Pertengkaran antara beberapa penumpang India di penerbangan Thai Smile Airways tujuan Bangkok-Kolkata ini jadi viral di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi di India melaporkan dua penumpang pesawat yang terlibat dalam insiden keributan dalam penerbangan dengan rute Bangkok- Kolkata. Polisi Kota Bidhannagar di Kolkata mengenakan dakwaan KUHP India terhadap orang-orang yang melakukan penyerangan, pembatasan yang salah, dan intimidasi kriminal.

Hal itu dilakukan setelah adanya pengaduan dari Biro Keamanan Penerbangan Sipil, lapor The Times of India, dikutip Senin (2/1/2023). Rekaman insiden yang juga viral di media sosial menunjukkan pertengkaran antara beberapa penumpang pria di penerbangan Thai Smile Airways tak lama setelah tengah malam pada 27 Desember 2022.

Dua pria, tapi kemudian lebih banyak penumpang bergabung, terlihat memukul satu orang yang berusaha membela diri. Perkelahian diduga pecah lantaran salah satu penumpang menolak mengikuti instruksi keselamatan penerbangan.

Pesawat sedang meluncur di Bandara Suvarnabhumi ketika seorang penumpang yang duduk di kursi 37C merebahkan kursinya. Seorang awak kabin mengatakan pada pria itu untuk menempatkan kursinya pada posisi tegak, tapi penumpang tersebut mengatakan bahwa ia mengalami "sakit punggung". 

"Saya sering terbang. Saya tahu apa yang harus dilakukan," sang penumpang berkilah.

Penolakan pria itu untuk mengikuti aturan keselamatan menyebabkan kekhawatiran di antara penumpang lain dan keributan di penerbangan pun terjadi yang mengakibatkan pria itu diserang. Maskapai tersebut telah menyampaikan laporan pada Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India terkait kejadian tersebut.

Polisi menjelaskan bahwa kursi harus dalam posisi tegak agar tidak menghalangi penumpang di barisan belakang jika terjadi situasi darurat. Polisi Kota Bidhannagar menyebut bahwa orang-orang yang terlibat akan segera dipanggil untuk diinterogasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kronologi Kejadian

Kronologi kejadian diketahui lewat unggahan rekaman insiden yang viral di jagat maya. Seorang penumpang merekam rekaman pertengkaran itu dan mengunggahnya ke media sosial.

Video memperlihatkan dua penumpang pria bertukar hinaan, lalu pukulan hingga awak kabin terdengar berteriak pada orang-orang itu untuk meminta berhenti berkelahi. Salah satu pria terdengar mengatakan untuk duduk dengan tenang, sementara yang lain berkata, turunkan tangan.

Dalam hitungan detik, pertengkaran verbal berubah jadi fisik dengan satu pria menampar yang lain secara agresif. Penyerang terlihat melepas kacamatanya sebelum memukul pria lain beberapa kali.

Teman-teman diduga penyerang kemudian ikut meludah dan menampar pria itu beberapa kali saat ia mencoba membela diri. Seorang anggota kru mencoba menengahi sementara yang lain menyuruh orang-orang itu berhenti membuat keributan melalui pengumuman di mikrofon.

"Berhenti sekarang, berhenti," terdengar salah satu anggota kru berkata di mikrofon. Beberapa penumpang lain dalam penerbangan itu juga terdengar menyuruh orang-orang tersebut berhenti berkelahi.

3 dari 4 halaman

Membahayakan Penerbangan

Insiden amukan dalam penerbangan sangat membahayakan dan pelakunya kerap mendapat hukuman. Awal bulan Desember 2022 lalu, seorang penumpang yang mengganggu penerbangan maskapai Turkish Airlines tujuan Phuket dari Istanbul ditangkap setelah penerbangan dialihkan ke Bandara Internasional Jinnah Pakistan di Karachi.

Setelah penumpang ditahan penegak hukum setempat, penerbangan dilanjutkan ke Phuket. Penerbangan Turkish Airlines TK-172 dengan Airbus A330 dialihkan ke Karachi tiga jam setelah terbang di dekat perbatasan Iran-Pakistan.

Pengalihan itu bukan keadaan darurat, tapi merupakan tindakan pencegahan yang diambil awak pesawat. Thai Smile Airways belum membuat pernyataan resmi tentang insiden kemarahan udara dan tidak ada pembaruan tentang tindakan yang diambil terhadap pelanggar.

Di kesempatan berbeda, insiden di pesawat terjadi saat seorang wanita dari Queensland, Australia yang menggunakan kursi roda merangkak di lorong pesawat terbang Jetstar sekitar empat meter. Hal ini dilakukannya setelah staf diduga menolak permintaan menggunakan kursi roda lorong secara gratis, seperti dilansir dari 7news.com.au.

Laporan menyebut ia diduga diminta membayar kursi roda lorong untuk turun. Penumpang pesawat bernama Natalie Curtis itu dilaporkan berada dalam penerbangan Jetstar dari Singapura ke Bangkok, lapor Mothership.

Menurut Curtis dalam sebuah wawancara dengan 7news.com.au, ia menolak membayar karena tidak pernah diminta untuk membayar sebelumnya, sehingga ia memutuskan merangkak sejauh empat meter.

Curtis mengatakan, "Mereka semua hanya duduk-duduk sebentar dan pilihan yang tersisa adalah saya turun ke lantai dan merangkak." Curtis kemudian direkam oleh temannya, Natasha Elford, yang tengah bepergian bersama.

4 dari 4 halaman

Merangkak di Pesawat

Elford merekam temannya merangkak menyusuri lorong. Ia mengaku ingin membawa Curtis turun dari pesawat, namun tidak bisa lantaran cedera lutut. Video itu diunggah Curtis di grup Facebook, tapi ia kemudian menghapusnya dengan menjelaskan itu awalnya bermaksud sebagai bukti kejadian.

Ia juga mengatakan abhwa tindakannya itu bukan untuk mencari perhatian. 7news.com.au melaporkan, staf Jetstar diberitahu kursi roda lorong tidak tersedia setidaknya selama 40 menit saat pesawat tiba di Bangkok. Kursi roda Curtis memang dibawa ke pesawat, tapi terlalu besar untuk muat di lorong.

Dalam pernyataan Jetstar, yang dilaporkan CNA, seorang juru bicara membantah kursi roda lorong ditahan karena permintaan pembayaran. "Kami tanpa pamrih meminta maaf pada Nona Curtis atas pengalamannya baru-baru ini saat bepergian bersama kami," ungkap juru bicara itu.

Ia juga berkata, "Kami berkomitmen memberikan pengalaman perjalanan yang aman dan nyaman bagi semua pelanggan kami, termasuk mereka yang membutuhkan bantuan khusus."

"Sayangnya, hal ini tidak terjadi pada Nona Curtis menyusul miskomunikasi yang mengakibatkan penundaan ketersediaan kursi roda lorong di gerbang saat kedatangan dan kami sedang menyelidiki apa yang terjadi sebagai hal yang mendesak," imbuhnya.

Jetstar mengatakan telah menawarkan Curtis pengembalian uang dan kompensasi tambahan. Sementara, Curtis mengatakan tidak akan pernah terbang dengan Jetstar lagi. "Itu sangat memalukan jadi saya pasti tidak ingin orang lain mengalami apa yang saya alami," ia mengatakan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.