Sukses

Flossie, Kucing Tertua di Dunia yang Usianya Setara Lebih dari 120 Tahun Standar Manusia

Flossie dinobatkan sebagai kucing tertua di dunia menurut Guinness World Records.

Liputan6.com, Jakarta - Flossie baru saja dinobatkan sebagai kucing tertua di dunia oleh Guinness World Records. Kucing calico yang tinggal di Orpington, tenggara London itu kini hampir berusia 27 tahun, atau setara dengan lebih dari 120 tahun versi usia manusia.

Kucing berbulu cokelat dan hitam itu menerima pengakuan resmi dari Guinness World Records pada Kamis, 24 November 2022, dengan memecahkan rekor usia 26 tahun dan 329 hari, menurut rilis resmi. Walau terlihat buruk dan tuli, Flossie dilaporkan secara umum dalam keadaan sehat.

"Saya tahun sejak awal bahwa Flossie adalah kucing yang istimewa, tetapi saya tidak membayangkan akan berbagi rumah dengan pemegang rekor dunia," kata Vicki Green, pemilik Flossie yang mengadopsinya setelah hewan peliharaan tua itu diserahkan kepada lembaga amal untuk kesejahteraan kucing, Cats Protection, pada Agustus 2022, dikutip dari Daily Mail, Jumat (25/11/2022).

"Dia sangat penyayang dan menyenangkan, serta manis terutama saat kamu mengingat berapa usianya. Saya sangat bangga karena Cats Protection menjodohkan saya dengan kucing yang luar biasa," ia menambahkan.

Flossie sudah berpindah-pindah rumah sejak lahir sebagai anak kucing liar di dekat Rumah Sakit Merseyside di Liverpool, barat laut Inggris, dalam beberapa bulan pertama hidupnya pada 1995. Dia lalu diadopsi oleh seorang pekerja di rumah sakit itu dan tinggal bersama selama 10 tahun sebelum pemilik pertamanya meninggal dunia.

Flossie kemudian diasuh oleh saudara perempuan pemilik sebelumnya. Setelah 14 tahun, pemilik keduanya meninggal. Dia kemudian bersama putra pemilik keduanya selama tiga tahun, sebelum dipercayakan kepada sukarelawan di Cats Protection.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Advokasi Pemilik

Saat itulah kabar tentang usianya yang luar biasa mulai menyebar dan perjalanan untuk memastikan rekornya dimulai. "Kami tercengang saat melihat catatan dokter hewan Flossie menunjukkan dia berusia 27 tahun," kata Naomi Rosling, koordinator cabang Cats Protection, dalam rilisnya.

Menurut rilis tersebut, sebagian besar pemilik kucing lebih suka mengadopsi kucing yang jauh lebih muda, sedangkan hewan tua sering menjalani hari-hari terakhir mereka di tempat penampungan. Tapi, Green punya preferensi berbeda.

"Saya selalu ingin memberi kucing yang lebih tua kehidupan yang nyaman di kemudian hari," kata Green, yang berharap cerita Flossie akan mendorong calon pemilik kucing untuk menyediakan tempat berlindung bagi hewan peliharaan yang lebih tua.

Green memastikan di usia Flossie setua itu, dia memiliki nafsu makan yang sangat baik. "Dia tidak pernah mengangkat hidungnya saat makan enak, kecuali saat dia meringkuk di selimut kuning favoritnya."

Rekor yang dipegang Flossie belum bisa mengalahkan rekor Crème Puff. Usianya mencapai 38 tahun tiga hari saat hewan itu meninggal pada 6 Agustus 2005. 

Sedangkan, anjing tertua, Pebbles, tercapat mati sebelum anjing fox terrier itu sempat merayakan ulang tahun ke-23 pada 3 Oktober 2022. Rekor anjing tertua kini dipegang Gino Wolf, yang tinggal bersama pemiliknya di Los Angeles. Usianya saat ini 22 tahun 2 bulan.

3 dari 4 halaman

Menyelinap di Bagasi

Kucing terkenal dengan tingkahnya yang tak biasa, terutama kucing oranye. Beberapa waktu lalu, perwakilan dari Adminstrasi Transportasi Keamanan (TSA) mengatakan telah mendeteksi seekor kucing di dalam koper. Kucing itu ternyata tidak sengaja terbawa oleh salah satu penumpang pesawat saat diperiksa di Bandara Internasional John F. Kennedy, New York, Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari New York Post pada Rabu, 23 November 2022, seorang petugas menyadari hal tersebut saat dirinya menemukan beberapa helai bulu kucing berwarna oranye yang keluar pada resleting koper penumpang. Dia semakin terkejut karena menemukan bulu dan terlihat juga saat diperiksa dengan sinar X-ray.

"Penumpang menyebutkan bahwa kucing tersebut milik orang lain yang tidak ada di dalam pesawat," ujar Lisa Farbstein, juru bicara TSA.

Penumpang gelap itu ditemukan ketika alarm berbunyi di titik pemeriksaan bagasi terdaftar JFK pada 16 November, menurut perwakilan TSA Lisa Farbstein. Petugas melihat gambar sinar-X dan melihat garis besar binatang yang jelas. Farbstein mengunggah foto dari kejadian tersebut. 

Terlihat bulu oranye menyembul dari koper hitam di antara celah ritsleting oranye, yang telah terlepas. "Petugas terkejut menemukan kucing oranye di dalam tas diperiksa di @JFKairport setelah melewati unit sinar-X. Traveler mengatakan kucing itu milik orang lain di rumah tangganya. Sisi baiknya, kucing itu keluar dari tas dan kembali ke rumah dengan selamat."

 

4 dari 4 halaman

Tak Terduga

Lalu, bagaimana kucing itu bisa masik di dalam tas tanpa ada yang mengetahui? Penyebabnya ternyata tak terduga.

Pemilik kucing, Alix tidak menyangka bahwa Smells, nama kucing oranye itu, masuk ke dalam tas seorang tamu yang berkunjung ketika dia sedang bekerja. Ia mengaku tidak sadar kucingnya hilang sampai akhirnya mendapat telepon dari pihak Bandara JFK yang menyatakan bahwa kucingnya ada di Bandara.

"Dia ingin tahu apakah ada alasan seseorang mencuri kucing saya dan pergi ke Florida," ujarnya pada New York Post pada Rabu, 16 November 2022.

Alix langsung meluncur ke bandara untuk mengambil kembali kucingnya. Di saat bersamaan, pihak berwenang bandara siap mencap penumpang ke dalam daftar larangan terbang. Namun, Alix langsung meyakinkan pihak berwenang bahwa itu semua adalah sebuah kesalahan.

"Kucing ku memang suka masuk ke dalam tas atau kotak, dan ternyata salah satunya naik ke koper. Itu hanya kesalahan," lanjutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.