Sukses

Dukung Artis Lokal, Senator Usul Drama Korea Dilarang Diputar di Filipina

Senator Filipina Jose Ejercito Estrada dikecam atas komentarnya terkait pelarangan acara televisi atau drama Korea Selatan di Filipina.

Liputan6.com, Jakarta - Senator Filipina Jose Ejercito Estrada dikecam atas komentarnya terkait acara televisi atau drama Korea Selatan harus dilarang di Filipina. Usulan tersebut adalah respons pria yang akrab disapa Jinggoy itu untuk mendukung para artis lokal Filipina.

"Dari apa yang saya amati, kami terus menayangkan serial televisi Korea Selatan dan rekan senegara kami mengidolakan aktor Korea, sementara artis kami kehilangan pekerjaan," kata Estrada saat sidang anggaran Senat untuk Dewan Pengembangan Film Filipina pada hari Selasa, 18 Oktober 2022, dikutip The Manila Times, Jumat (21/10/2022).

Ia menambahkan, "Jadi, kadang-kadang saya berpikir untuk melarang pertunjukan asing ini sehingga artis kita sendiri yang harus kita tampilkan."

Salah seorang yang mengkritik pernyataan Estrada adalah Gubernur Cavite Juanito Victor "Jonvic" Remulla. "Pada puncak pandemi ketika sebagian besar dari kita dikurung di rumah, drama Korea dan KPop memberi banyak harapan dan inspirasi bagi orang Filipina," tulis Remulla di Twitter dan menyebut dirinya adalah salah satu penggemar.

"Orang Korea juga menjadi turis teratas yang datang ke Filipina. Mereka mencintai negara kita sementara kita mencintai mereka karena hiburan kelas dunia mereka," tambahnya.

Remulla mengungkapkan bahwa orang harus belajar dan terinspirasi oleh prestasi yang ada di Korea Selatan. "Tidak ada batasan dalam budaya pop. Belajar dan ambil inspirasi dari apa yang telah dicapai orang Korea," tambah Remulla. "Masyarakat harus diberi kebebasan untuk memilih konten hiburan yang mereka inginkan. Tidak perlu ada larangan. Yang dibutuhkan adalah berpikir luas."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kritik Pedas

Pihak lain juga turut buka suara, di antaranya keponakan mantan presiden Rodrigo Duterte. "Kami menonton acara televisi Amerika di channel Filipina. Politisi tampaknya tidak memiliki masalah dengan mereka. Itu tidak 'membunuh' industri hiburan Filipina," tulis Nuelle Duterte di Facebook.

"Ada apa dengan obsesi mantan napi Jinggoy dengan drama Korea? Rasisme? Karena itu jelas bukan tentang kepedulian mereka terhadap industri. Lihat bagaimana mereka melepas ABS-CBN," tambahnya.

Kritik lainnya untuk senator tersebut juga membanjiri jagat maya. "Ini adalah imbauan. Jangan menyentuh industri KDrama," komentar seorang warganet di halaman Facebook Estrada pada Rabu, 19 Oktober 2022 dalam campuran bahasa Inggris dan Filipina.

"Inilah satu-satunya hal yang baik untuk stres dan depresi kita. Coba perhatikan mereka lalu bandingkan sehingga Anda dapat melihat perbedaannya. Jangan sentuh hal-hal yang menghilangkan depresi kita. Jangan paksa kita untuk menonton show klise dan overacting," lanjut warganet itu.

"Dukungan kita sendiri? Banyak serial televisi di sini yang berdasarkan cerita KDrama," tulis warganet lainnya. "Mau beli apa di pasar, asli atau palsu?"

3 dari 4 halaman

Klarifikasi

"Jinggoy ingin melarang teledrama Korea? Tapi bukan film Hollywood?" tulis jurnalis veteran Raissa Robles di Twitter pada Rabu.

"Apakah dia serius? Cari tahu alasan mengapa acara kami tidak mengumpulkan pemirsa seperti K-drama daripada mengoceh tentang mereka," tulis seorang warganet di Twitter pada Selasa. "Anda seniman, kan? Anda harus tahu apa yang laku atau tidak. Lihat acara seperti Maria Clara [di Ibarra]. Kenapa jadi hits?"

Nama Estrada menjadi trending di Twitter dengan lebih dari 1.810 hits pada Rabu. Estrada yang merupakan mantan aktor film, mengklarifikasi di akun Facebook-nya pada Rabu bahwa ia membuat pernyataan itu karena frustrasi.

"Mengenai apa yang saya katakan pada Selasa di acara-acara buatan luar negeri, pernyataan saya berasal dari rasa frustrasi bahwa sementara kami terlalu bersemangat dan ingin merayakan industri hiburan Korea Selatan, sayangnya kami membiarkan film kami sendiri memburuk karena kurangnya dukungan dari publik bioskop," katanya di Facebook-nya pada Rabu. "Saya berharap semangat kababaya (sesama orang Filipina) kami dalam menggurui seniman asing dapat direplikasi untuk mendukung bakat lokal kami yang saya yakini juga kelas dunia."

4 dari 4 halaman

Batasi Film Berbau Kekerasan

"Saya tidak menentang keberhasilan Korea Selatan di bidang hiburan dan memang, kami harus banyak belajar dari mereka. Tapi jangan sampai kita melupakan karya sesama seniman Filipina," tambah Estrada. "Kesuksesan fenomenal Korea Selatan berakar pada kecintaan mereka pada negara. Sudah saatnya kita mengikuti contoh mereka dan melakukan hal yang sama untuk industri hiburan kita sendiri yang paling baik, nyaris tidak bertahan."

Gabriela Women's Party mengatakan pada Rabu bahwa alih-alih mengecilkan hati orang Filipina dari menonton K-drama dan program asing, pemerintah harus lebih berupaya meningkatkan industri hiburan lokal dengan membatasi film-film kekerasan dan provokatif yang menggambarkan adegan-adegan yang meromantisasi dan memuja kekerasan terhadap perempuan, terutama kekerasan fisik dan pemerkosaan.

"Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah melihat menjamurnya film-film kekerasan dan seksi dengan tema-tema yang streaming pornografi softcore di berbagai platform online seperti Netflix dan Vivamax," kata Gabriela dalam sebuah pernyataan. "Ini telah menjadi perhatian utama Partai Perempuan Gabriela karena film-film ini menampilkan aktris muda yang digambarkan sebagai objek seksual," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.