Sukses

Meghan Markle Dukung Protes Perempuan Iran Lewat Kaus

Meghan Markle berbicara tentang revolusi yang dipimpin oleh perempuan dan gadis muda di Iran selama acara Spotify di Los Angeles pada Selasa, 18 Oktober 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Meghan Markle menyuarakan dukungannya kepada para perempuan Iran. Hal tersebut tampak dari kaus yang dikenakannya dalam Women@Spotify di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Selasa, 18 Oktober 2022.

Dikutip dari People, Kamis (20/10/2022), dukungan pada perempuan Iran itu ditunjukkan Duchess of Sussex dalam acara tersebut dengan berbalut kaus bertuliskan "Women, Life, Freedom" yang ditulis dalam bahasa Persia. Adapun keterangan itu  merujuk pada protes yang sedang berlangsung di Iran setelah kematian Mahsa Amini.

Meghan Markle menghadiri acara tersebut bersama presiden badan amal Archewell miliknya, Mandana Dayani dan wakil presiden eksekutif komunikasi global, Ashley Momtaheni, yang keduanya warga Iran. Dayani turut membagikan momen kebersamaan dengan Meghan di akun Instagram pribadinya.

"Saya sangat bersyukur bisa bekerja dengan perempuan luar biasa seperti Meghan, rekan dan teman Iran saya, Ashley Momtaheni, saat kami terus menyoroti keberanian para perempuan dan gadis muda di garis depan salah satu gerakan feminis terpenting dalam hidup kita," tulis Dayani dalam unggahan Instagram bersama dua foto dari acara tersebut.

Dayani menambahkan, "Pada acara hari ini, Meghan berbicara tentang revolusi yang dipimpin oleh perempuan dan gadis muda di Iran, keberanian yang mereka tunjukkan setiap hari, serta kepemimpinan dan pembelaan hak asasi manusia mereka: perempuan, kehidupan, kebebasan."

Sementara, Mahsa Amini meninggal dunia pada 16 September 2022 setelah ditahan oleh Polisi Moralitas Iran karena diduga mengenakan jilbab terlalu longgar. Demonstrasi pecah setelah kematiannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kerusuhan di Iran

Sejak itu, kerusuhan telah menyebabkan banyak gangguan di seluruh negeri. Tak sedikit dari perempuan di sana yang membakar jilbab atau memotong rambut mereka sebagai bentuk protes.

Pada Selasa, 18 Oktober 2022, pemanjat tebing Olimpiade Iran Elnaz Rekabi juga kembali ke negara itu setelah menjadi berita utama karena berkompetisi tanpa penutup kepala selama Kejuaraan Asia di Seoul. Sedangkan pemerintah Iran mewajibkan perempuan untuk memakainya.

Rekaman pendakian Rekabi dibagikan di media sosial. Banyak yang mengatakan penampilannya kemungkinan merupakan "tindakan pembangkangan" terhadap persyaratan. Sebuah unggahan ke halaman Instagram-nya kemudian mengatakan bahwa dia tidak mengenakan jilbab selama pendakiannya karena "waktu yang buruk dan panggilan tak terduga bagi saya untuk memanjat tembok."

"Penutup kepala saya terlepas secara tidak sengaja," kata pesan itu, sesuai terjemahan yang dibagikan oleh BBC. Sementara, dalam unggahannya pada Selasa, Dayani berbicara tentang betapa berartinya dukungan publik Meghan bagi dia dan perempuan Iran lainnya.

3 dari 4 halaman

Kata Meghan

"Sebagai seorang perempuan Iran yang meninggalkan negara asalnya untuk mengejar kebebasan ini, saya sangat bersyukur atas bagaimana dia memilih, lagi dan lagi, untuk mengadvokasi perempuan di seluruh dunia. Hari yang membanggakan di Archewell, dan terutama bagi saya dan Ashley Momtaheni," kata Dayani.

Pada Rabu, 19 Oktober 2022, Meghan juga berbicara kepada Variety tentang bagaimana perempuan lain, seperti mendiang Ratu Elizabeth II, telah mengilhami konsepnya sendiri tentang kepemimpinan perempuan. "Tentu saja, dalam hal kepemimpinan perempuan, dia adalah contoh paling cemerlang dari apa yang terlihat," kata Meghan dalam fitur sampul majalah Power of Women.

"Saya merasa sangat bersyukur bisa menghabiskan waktu bersamanya dan mengenalnya," tambah perempuan berusia 41 tahun tersebut.

Ketika ditanya seperti apa proses berduka sejak kematian Ratu Elizabeth II pada 8 September 2022, pembawa acara Archetypes itu menyampaikan rasa terima kasihnya atas curahan dukungan global dan dia dapat berada di sana untuk suaminya, Pangeran Harry.

"Yang sangat indah adalah melihat warisan yang bisa ditinggalkan neneknya di banyak bidang," kata Meghan.

4 dari 4 halaman

Soal Kepemimpinan Perempuan

"Ini adalah masa yang rumit, tetapi suami saya, yang selalu optimis, berkata, 'Sekarang dia bersatu kembali dengan suaminya,'" tambah Meghan, merujuk pada Pangeran Philip, yang meninggal pada April 2021 di usia 99 tahun.

Merefleksikan apa yang Meghan pelajari dari mendiang raja, yang meninggal pada usia 96 tahun, Meghan mengatakan dirinya telah memikirkan kembali kunjungan solo pertama mereka bersama pada 2018. "Saya telah merenungkan pertemuan resmi pertama yang saya lakukan dengannya, betapa istimewanya perasaan itu. Saya merasa beruntung," katanya kepada Variety.

"Saya terus bangga memiliki kehangatan yang menyenangkan dengan ibu pemimpin keluarga," ungkap ibu dua anak ini.

Sementara, Meghan Markle dan Pangeran Harry turut menghadiri pemakaman kenegaraan mendiang Ratu Elizabeth II pada Senin, 19 September 2022, waktu Inggris. Dikutip dari Page Six, Selasa, 20 September 2022, Duchess of Sussex terlihat memakai satu set anting mutiara dan berlian yang dihadiahkan padanya oleh Ratu menjelang outing solo pertama dengan Pangeran Harry pada 2018. Gaun jubah hitam rancangan Stella McCartney yang dipakainya mungkin akrab bagi penggemar kerajaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.