Sukses

TCOI Chapter V, Pamerkan Interior Berkonsep Residensial Neo Klasik dan Modern

The Colours of Indonesia (TCOI) menjadi ruang pameran yang paling ditunggu untuk sumber inspirasi desain interior Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta The Colours of Indonesia (TCOI) menjadi ruang pameran yang paling ditunggu sebagai sumber inspirasi desain interior Tanah Air. Apalagi setelah dua tahun vakum karena pandemi, kini personil ID12 menampilkan karyanya bertema residensial neo klasik dan modern dalam gaya personal.

TCOI berlangsung pada 19 --30 September 2022 di Atrium Senayan City, Jakarta Pusat. Sebanyak 12 desainer yang terlibat kali ini terdiri dari Agam Riadi, Anita Boentarman, Ary Juwono, Eko Priharseno, Joke Roos, Prasetio Budhi, Reza Wahyudi, Roland Adam, Sammy Hendramianto S, Shirley Gouw, Vivianne Faye, dan Yuni Jie telah begitu dikenal publik.

Mendapat apresiasi tinggi di kalangan masyarakat kelas atas, kini mereka meraih citra solid dan secara konsisten memberikan kontribusi dan pelayanan kepada masyarakat melalui karya kolaboratif bertajuk TCOI Chapter V. "Ketika epidemi melanda, rumah tinggal merupakan satu-satunya tempat paling aman dan menjadi benteng pertahanan terakhir melawan pandemi. Tawaran terbaru kami pada residensial di pameran ini adalah memaksimalkan kenyamanan tinggal di sebuah hunian," ujar Eko Priharseno, anggota ID12 yang juga Kepala Bidang Kreatif TCOI Chapter V, saat konferensi pers di Jakarta, Senin, 19 September 2022.

Berdasarkan garis signature desain masing-masing desainer, akan dipamerkan 12 karya yang terbagi dalam dua kelompok besar gaya yaitu neo klasik dan modern. "Karya-karya terbaik masing-masing desainer interior ini diharapkan dapat dinikmati langsung oleh khalayak. Kami berharap karya ID12 dapat menginspirasi masyarakat ketika membangun hunian dalam gagasan baru tanpa kehilangan ciri khas pribadi pemilik rumah," sebut Agam Riadi, anggota ID12.

Sementara itu, hal yang berbeda dari pameran TCOI kali ini adalah sistem online dan tanpa tiket, pengunjung hanya perlu mendaftar dulu melalui website. "Sekarang pendaftaran dilakukan online untuk bisa tahu karakter pengunjung. Informasi mengenai pameran juga lebih mudah diakses dan tertata," tambah Eko.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Proyek Kolaborasi

Sementara itu, pameran TCOI Chapter V melibatkan banyak pihak yang saling berkesinambungan untuk menghasilkan karya terbaik. Seorang desainer interior akan menggunakan jasa pihak lain dari profesi berbeda untuk mewujudkan rancangannya, hal ini yang membuka tabir indahnya keragaman. 

TCOI kali ini juga menjadi deskripsi tentang bagaimana desainer interior Indonesia mengakomodir selera internasional melalui tatanan dan jemana lokal tanpa meninggalkan selera pribadi masing-masing desainer. "Pameran ini merupakan simbolis yang terpadu dan masif antara desainer interior dengan berbagai ahli serta desainer dari disiplin ilmu dengan profesi yang berbeda-beda seperti kontraktor, produk interior, desainer pencahayaan, penata taman, dan bunga untuk mewujudkan dan melengkapkan tampilan ruangan secara utuh," ungkap Ary Juwono, anggota ID12 dan Ketua Panitia TCOI Chapter V.  

Selain itu sebagai tempat penyelenggaraan, Senayan City turut andil dalam selebrasi TCOI Chapter V dengan menampilkan segi artistik dan interior berdesign mewah yang dipresentasikan demi menambah energi baru yang penuh inovasi dan kreativitas. "Hadirnya pameran TCOI Chapter V diharapkan dapat menginspirasi dan memberikan pengalaman untuk pengunjung," Kata Halina selaku Leasing & Marketing Communication Director Senayan City di kesempatan yang sama. 

3 dari 4 halaman

Dapur Multifungsi

Konsep hunian yang nyaman juga menjadi isu penting yang ingin diperlihatkan dalam Pameran TCOI Chapter V. Reza Wahyudi, salah satu desainer yang terlibat di pameran mengatakan sejak pandemi konsep tersebut yang hampir diterapkan oleh semua desainer interior.

"Rumah itu harus senyaman mungkin, bukan rumah mewah, bukan rumah minimalis, bukan klasik, tetapi harus sebuah rumah yang nyaman," kata Reza. 

Untuk dapur yang ingin dibuat nyaman, maka konsep yang ia tawarkan adalah multifungsi. Tak harus selalu sebagai dapur saja, tapi bisa berfungsi untuk tempat ngobrol keluarga dengan penambahan meja besar di tengahnya, kemudian ditempatkan dekat jendela bersama ruang olahraga dan terasnya.

Sementara mengenai pemilihan warna untuk dapur, maka bisa disesuaikan dengan selera masing-masing orang. Namun Reza menyarankan agar memilih palet yang netral, sementara warna favorit bisa ditambahkan untuk benda-benda dapur yang lebih mudah untuk diganti dibanding warna utama keseluruhan interior dapur.

 

4 dari 4 halaman

Hunian selama Pandemi

Tema residensial dalam pameran TCOI Chapter V bukan tanpa sengaja terinisiasi, tema tersebut telah melalui diskusi panjang. Residensial dalam arti hunian sangat cocok setelah pandemi karena orang makin menyadari tinggal di rumah adalah hal esensial.

Sejak penerapan WFH, rumah juga bukan hanya menjadi tempat bekerja tapi mengambil keputusan. Sehingga penghuninya membutuhkan ruang rumah yang nyaman untuk segala aktivitasnya. "Kalau dulu hanya artsitektural, tapi pandemi menyadarkan interior penting agar ingin hidup nyaman di dalam rumah," ungkap Eko Priharseno. 

Selain itu, karena lebih banyak berada di dalam rumah, maka desain interior lebih banyak mengambil area terbuka seperti teras yang diperbanyak. Akhirnya fungsi desainer interior juga menyatukan unsur dalam ruang ke luar ruang. 

Eko juga mengatakan saat pandemi proyek yang dikerjakan desainer untuk hotel memang berhenti, namun justru untuk hunian sangat sibuk. Trennya pun saat ini lebih semangat, dengan desain yang menyesuaikan karena ada perubahan gaya hidup di rumah seperti adanya desain westafel di teras hingga ruang olahraga. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.