Sukses

6 Fakta Menarik Kabupaten Blitar, Memiliki Ikatan Sejarah Kuat dengan Majapahit

Desa Wisata Serang di wilayah selatan Kabupaten Blitar, Jawa Timur ini menyimpan segudang pesona.

Liputan6.com, Jakarta - Blitar adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pusat pemerintahan kabupaten ini berada di Kecamatan Kanigoro setelah sebelumnya satu wilayah dengan Kota Blitar. Pada 2020, penduduk Kabupaten Blitar berjumlah 1.223.745 jiwa dengan kepadatan 770 jiwa/km persegi.

Nama Blitar dipercaya berasal dari frasa bali dadi latar (kembali jadi halaman). Kata tersebut diteriakkan oleh Prabu Lembu Suro saat meregang nyawa di sumur yang dibuatnya sendiri sebagai mahar untuk Dewi Kilisuci.

Di Kabupaten Blitar juga mengalir Sungai Brantas yang merupakan sungai terpanjang kedua di Jawa Timur setelah Bengawan Solo (sebagian mengalir di wilayah Jawa Tengah). Sungai ini berperan penting dalam sejarah politik maupun sosial Provinsi Jawa Timur.

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Blitar. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Blitar yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Hari Jadi

Periode 1316--1317, Kerajaan Majapahit carut-marut karena terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Kuti dan Sengkuni. Kondisi itu memaksa Raja Jayanegara untuk menyelamatkan diri ke desa Bedander di Kabupaten Blitar (sekarang Dander, Kabupaten Bojonegoro). dengan pengawalan pasukan Bhayangkara dibawah pimpinan Gajah Mada.

Berkat siasat Gajah Mada, Jayanegara kembali naik tahta dengan selamat. Adapun Kuti dan Sengkuni berhasil diringkus dan kemudian dihukum mati. Karena sambutan hangat dan perlindungan ketat yang diberikan penduduk Desa Bedander, Jayanegara pun menghadiahi penduduk desa sebuah prasasti.

Pemberian prasasti ini merupakan peristiwa penting karena menjadikan Blitar berada di bawah naungan Kerajaan Majapahit, tapi bisa mengatur pemerintahan sendiri. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada Minggu Pahing bulan Srawana tahun Saka 1246 atau 5 Agustus 1324 Masehi, sesuai dengan tanggal yang tercantum pada prasasti. Tanggal itulah yang akhirnya diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Blitar setiap tahunnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

2. Candi Blitar

Letaknya yang strategis membuat Blitar sangat penting bagi kegiatan keagamaan, terutama Hindu, pada masa lalu. Ada lebih dari 12 candi tersebar di Blitar.  Adapun candi yang paling terkenal di daerah ini adalah Candi Penataran yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok.

Menurut riwayatnya, Candi Penataran dahulu merupakan candi negara atau candi utama kerajaan. Pembangunan Candi Penataran dimulai ketika Raja Kertajaya mempersembahkan sima untuk memuja sira paduka bhatara palah yang berangka tahun Saka 1119 (1197 Masehi).

Nama Penataran kemungkinan besar bukan nama candinya, melainkan nama statusnya sebagai candi utama kerajaan. Di sebelah timur Candi Penataran terdapat Candi Plumbangan yang berlokasi di Kecamatan Doko, yang oleh masyarakat setempat juga dijadikan sebagai objek wisata.

3 dari 6 halaman

3. Tradisi Siraman

Di Kabupaten Blitar, terdapat tradisi terkanal yang masih digelar oleh masyarakat sekitar hingga saat ini, yakni tradisi siraman atau jamasan Kiai Bonto. Kiai Bonto adalah sebuah wayang krucil yang terbuat dari kayu. Bentuknya seperti Togog, salah tokoh wayang.

Melansir kanal Jatim Liputan6.com, tradisi ini biasanya digelar sepaket dengan jamasan Kiai Pradah. Kedua benda itu diyakini peninggalan Kerajaan Mataram milik Sunan Prabu Amangkurat III atau Raden Mas Sutikno. Kedua benda itu sampai di wilayah Blitar Selatan karena dibawa Sang Prabu yang melarikan diri ke arah timur selatan Jawa, akibat perang saudara dengan saudaranya sendiri, Pangeran Puger.

Gong Kiai Pradah ada di daerah Lodoyo (sekarang Kecamatan Sutojayan) dan Kiai Bonto ditemukan di Dusun Pakel, Desa Kebonsari Kecamatan Kademangan. Dua lokasi itu hanya berjarak sekitar 25 kilometer.

Kiai Bonto bukan hanya terdiri dari satu wayang, melainkan tiga buah. Jamasan gong Kiai Pradah dilakukan setiap 12 Maulud demikian pula siraman Kiai Bonto. Masyarakat menyebut ritual ini Gerebeg Mulud. Konon ritual di Blitar ini sudah terlaksana sejak ratusan tahun lalu.

4 dari 6 halaman

4. Pantai Gondo Mayit

Blitar punya berbagai kawasan wisata yang menarik. Salah satunya adalah Pantai Gondo Mayit.yang berlokasi di Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar. Orang yang pertama kali mendengar nama pantai tersebut bisa saja takut atau bahkan enggan untuk mengunjunginya.

Gondo Mayit jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah bau mayat. Konon, berdasarkan cerita mitosnya, dulu di pantai ini sering ditemukan mayat yang bergelimpangan, baunya menyengat. Namun, kesan menyeramkan itu seakan hilang karena pesona keindahannya. 

Suasana yang sejuk dan asri membuat wisatawan nyaman liburan ke Pantai Gondo Mayit. Menikmati sunset di pantai selatan Blitar kala senja menjadi suatu pilihan wisatawan.

Di pantai ini sudah tersedia fasilitas yang dapat menunjang aktivitas wisatawan antara lain area parkir, pusat informasi, tempat ibadah, kamar mandi, wahana permainan, camping spot, rumah makan dan pusat oleh-oleh.

5 dari 6 halaman

5. Desa Wisata Serang

Desa Wisata Serang dinobatkan sebagai juara pertama kategori toilet umum terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia atau ADWI 2021. Desa yang berada di wilayah selatan Kabupaten Blitar, Jawa Timur ini menyimpan segudang pesona.

Desa wisata ini menawarkan beragam paket wisata dan atraksi menarik.Untuk wisata alam, wisatawan dapat menikmati keindahan Pantai Serang. Pantai yang jadi ikon wisata di Blitar ini terkenal dengan matahari terbenamnya, terlebih ketika Oktober--Februari ketika matahari terbenam berada tepat di tengah pantai.

Terdapat pula Pantai Serit dengan bebatuan warna-warni dan laguna sepanjang 1,5 kilometer dan Pantai Maesan di tenggara Pantai Serang. Pantai ini menjadi tempat pendaratan perahu nelayan. Ada pula Edukasi Konservasi Penyu, lokasi penangkaran konservasi penyu di Pantai Serang.

Desa ini juga memiliki wisata alam batuan kars, yakni Gua Kedungkrombang, dengan keindahan stalaktit dan stalagmit eksotik dihiasi pencahayaan di gua ini. Wisatawan juga bisa susur gua di Gua Grotol sepanjang 1,5 kilometer dengan bebatuan kars yang indah nan eksotik.

Desa Wisata Serang juga hadir memiliki wisata budaya, yakni Serang Culture Festival. Ini adalah festival desa wisata terbesar di Blitar Raya yang digelar sejak 2015 setiap tahun di September--Oktober dengan beragam rangkaian kegiatan.Ada pun sederet agenda tersebut meliputi festival layang-layang, festival patung pasir, parade jaranan, pelepasan tukik, Serang Beach Jazz Festival, dan lainnya.

6 dari 6 halaman

6. Kuliner Khas Blitar

Kabupaten Blitar punya makanan khas yang sayang buat dilewatkan. Salah satunya adalah Es Drop. Saat berkunjung ke kawasan makam Bung Karno atau di tempat-tempat wisata lainnya di Blitar, Anda akan sering menjumpai termos berwarna merah. Termos tersebut berisikan es drop, yang memiliki bentuk seperti es krim dengan bungkus kertas yang sangat khas.

Es krim ini pernah sangat populer pada 1990an. Selain rasanya yang beraneka ragam, pembungkus es krim yang unik menjadi daya tarik tersendiri dari jajanan kha Blitar ini.

Ada juga Wajik Kletik yang memiliki keunikan yaitu butiran ketan yang digunakan tidak sepenuhnya mengembang dan masih berupa butiran keras. Jajanan ini dibungkus dengan kulit jagung kering, sehingga memiliki cita rasa yang khas dan tekstur yang legit. Salah satu Wajik Kletik yang terkenal di Blitar adalah Wajik Kletik Bu Prayitno.

Ada juga Krengsengan yaitu masakan yang biasanya terbuat dari daging kambing yang dipotong kecil lalu diberi beragam bumbu. Kuliner khas lainnya dari Blitar adalah Es Dawet Srabi, Pecel Punten Khas Blitar, Ikan Kutuk, Lalapan Uceng dan Sayur Lodho.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.