Sukses

Cara Membuat Ketupat Lebaran yang Lembut

Simak bahan-bahan dan cara membuat ketupat Lebaran yang lembut berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta - Hari Lebaran sangat identik dengan sajian yang didampingi dengan ketupat. Idulfitri juga akan dibarengi dengan momen santap bersama keluarga tercinta, mulai dari menikmati opor ayam, rendang, sampai sambal goreng ati.

Lantas, bagaimana cara membuat ketupat? Ada beberapa bahan yang harus disiapkan sebelum berlanjut ke langkah-langkah pembuatannya. Simak resepnya seperti dikutip dari Cookpad, Minggu (1/5/2022).

Bahan-bahan:

Resep kreasi Hayati MS dari Cookpad.

10 buah kulit ketupat

Beras secukupnya

Garam

Air rebusan

 

Langkah pembuatan:

1. Siapkan beras, sesuaikan dengan besar ketupat. Cuci bersih seperti akan memasak nasi, beri garam secukupnya dan aduk rata.

2. Siapkan kulit ketupat yang sudah dicuci, buka ujungnya. Masukkan beras dengan sendok. Isi hingga setengah ketupat jika beras pera, apabila beras pulen isi hingga 2/3 bagian. Bila ingin ketupat agak empuk atau lembek, kurangi isinya.

3. Rapikan kembali. Setelah selesai, ikat menjadi satu agar mudah dimasukkan.

4. Didihkan air, panci ditutup agar air cepat mendidih.

5. Masukkan ketupat, pastikan semua ketupat terendam air. Rebus selama 15 menit dengan api besar dan panci tertutup.

6. Setelah 15 menit, matikan kompor. Diamkan selama 30 menit. Tutup panci tidak boleh dibuka.

7. Rebus kembali ketupat, saat air menyusut bisa ditambahkan agar semua ketupat terendam. Rebus selama 15 menit dengan api besar dan panci tertutup.

8. Angkat lalu gantung ketupat. Biarkan hingga dingin agar lebih set saat dipotong.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tentang Ketupat

Dikutip dari kanal Citizen Liputan6.com, ketupat adalah hidangan khas Asia Tenggara berbahan dasar beras yang dibungkus dengan selongsong terbuat dari anyaman daun kelapa atau janur. Terdapat dua bentuk ketupat, yakni kepal dan jajaran genjang.

Masing-masing bentuk punya alur anyaman yang berbeda. Untuk membuat ketupat perlu dipilih janur yang berkualitas yaitu yang panjang, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.

Selain di Indonesia, ketupat juga dijumpai di Malaysia, Singapura dan Brunei. Biasanya ketupat disuguhkan dengan opor ayam, rendang dan masakan-masakan khas masing-masing daerah yang mengandung santan.

Ketupat telah berkembang akibat kreativitas kuliner di beberapa daerah. Ketupat telah ada pertama kali sejak zaman Wali Songo. Makanan ini diperkenalkan oleh salah satu wali, yakni Sunan Kalijaga, yang pada waktu itu berdakwah menyebarkan agama Islam di pulau Jawa.

Tapi, di zaman Sunan Kalijaga makanan itu bukan bernama ketupat seperti yang kita ketahui sekarang. Istilah yang dikenal saat itu adalah Bakda yang artinya setelah. 

3 dari 4 halaman

Asal Usul Ketupat

Kala itu, ada dua Bakda, yakni Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Lebaran adalah saat Hari Raya Idul Fitri. Seluruh umat Islam diharamkan berpuasa pada hari itu.

Sedangkan Bakda Kupat dilaksanakan satu minggu setelah lebaran dan ini merupakan hari raya bagi yang melaksanakan puasa Syawal selama enam hari. Dalam bahasa Jawa, Kupat singkatan dari "ngaku lepat." Artinya, mengakui kesalahan.

Maka dari itu, selalu ada prosesi sungkeman sebagai salah satu tradisi lebaran masyarakat Indonesia saat Hari Raya Idul Fitri. Orang yang lebih muda bersimpuh di hadapan orangtua sambil meminta maaf atas kesalahan yang pernah diperbuat.

Ada juga yang ternyata menyebut kepanjangan dari kupat adalah "laku papat" atau empat tindakan. Empat tindakan ini kita lakukan saat hari raya tiba yaitu lebaran, luberan, leburan, laburan. Kata lebaran sendiri artinya usai yang menandakan bahwa waktu berpuasa di bulan Ramadhan sudah selesai. 

 

 

4 dari 4 halaman

Asal Usul

Lalu, kata luberan berasal dari kata meluber atau melimpah. Jadi, kita diharapkan berbagai rezeki kepada yang membutuhkan melalui zakat dan sedekah.

Kemudian, kata leburan artinya habis melebur. Maka dari itu, saat lebaran tiba semua dosa dan kesalahan akan melebur karena semua umat muslim saling bermaaf-maafan.

Terakhir, kata laburan berasal dari kata labur atau kapur. Zat kapur dikenal sebagai penjernih air atau pemutih dinding. Harapannya, saat Hari Raya Idul Fitri, setiap insan kembali suci baik lahir maupun batin, merayakan kemenangan.

Selain itu, acara untuk menyimpan ketupat agar lebih tahan lama. Anda dapat menyimpan ketupat dalam kulkas dengan membungkusnya menggunakan plastik terlebih dahulu.

Untuk menghangatkannya kembali, Anda  bisa mengukusnya, namun jangan direbut. Ketupat yang masih utuh lebih tahan lama dibandingkan ketupat yang sudah dipotong. Setelah itu, Anda dapat kembali menyantap ketupat yang telah dihangatkan tadi dengan beragam lauk pauk pendamping.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.