Sukses

Kota-Kota Paling Mengecewakan di Dunia Menurut Warganet, Ada dari Indonesia

Entah itu karena makanan, jalanan kota, atau suasana yang buruk, hampir setiap pelancong pernah mengalami liburan sangat mengecewakan.

Liputan6.com, Jakarta - Entah itu karena makanan, jalanan kota, atau suasana yang buruk, hampir setiap pelancong pernah mengalami liburan sangat mengecewakan. Dalam sebuah utas Reddit yang viral, mereka pun berbagai sederet pengalaman, membentuk daftar kota paling mengecewakan di dunia.

Dalam utas yang menarik ribuan komentar, pengguna Reddit yu/0_7_0 bertanya pada orang-orang tentang kota yang paling membuat mereka kecewa. Alasan yang dibagikan pun beragam, mulai dari kekhawatiran akan keamanan, makanan yang buruk, hingga hanya tempat-tempat yang "tidak menghipnotis."

VICE World News menghimpun, seperti dilansir Selasa, 7 Desember 2021, Atlantic City di Amerika Serikat (AS) menempati posisi teratas sebagai salah satu tempat yang paling dilebih-lebihkan. Ini terutama di antara wisatawan yang mengharapkannya jadi Las Vegas versi pesisir timur AS.

"Atlantic City jauh lebih kotor dari yang saya kira," kata seorang pengguna, sementara pengguna lain menggambarkannya sebagai "menggigit apel hanya untuk menyadari bahwa itu adalah bawang."

Tempat lain yang menurut pengguna terlalu dilebih-lebihkan adalah Marrakesh, Maroko. Mereka menyebut kota itu melayani pandangan turis dan kehilangan semua rasa keaslian dalam prosesnya.

"(Marrakesh) luar biasa sebelum sekitar tahun 2000, tapi sekarang rasanya seperti versi Disneyland dari budaya mereka untuk melayani turis barat. Kostum Ali Baba berpura-pura jadi pengembara gurun," kata seorang pengguna.

"Setengah dari 'barang buatan tangan' mereka hanyalah barang murahan dari China. Anda tidak bisa berjalan 20 kaki tanpa didekati penipu. Seperti, secara harfiah setiap blok. Seluruh kota hanya terasa seperti fasad untuk menarik uang turis yang bodoh," sambung yang lain.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ada dari Indonesia

Para pengguna juga dengan cepat menyebut atraksi turis populer, Air Terjun Niagara, yang sering disebut sebagai salah satu keajaiban dunia. Namun, objek wisata ini dikatakan tidak lagi membuat pengunjung seolah menyatu dengan alam.

"Saya tidak tahu air terjun ini akan berada di kota. Saya pikir itu terletak di taman nasional. Seluruh tempat ini terasa seperti pusat perbelanjaan raksasa," kata seorang pengguna.

Sementara sebagian besar pengguna setuju dengan sudut pandang ini, itu juga memicu percakapan menarik seputar apa yang menyebabkan pemisahan taman nasional di AS. "Urbanisasi Air Terjun Niagara benar-benar mengilhami para konservasionis untuk melobi sistem taman nasional," tulis yang lain.

Dubai adalah kota lain yang mendapat kecaman karena apa yang dianggap pengguna sebagai kedangkalan tertinggi. "Memutuskan untuk menghabiskan 10 hari di sana, tapi ternyata 24 jam saja sudah cukup. Terlalu banyak mal, tidak ada budaya," kata seorang pengguna.

Seorang pengguna lain menyoroti bagaimana Dubai dibangun di atas tenaga kerja yang diimpor dari negara tetangga. "Negara itu dibangun di atas darah dan jiwa buruh murah dari Pakistan, India, Sri Lanka, dan Bangladesh," tulisnya.

Yang lain juga merasa bahwa Bali, yang dulunya surga pantai indah, kini jadi pusat wisata berbasis Instagram tanpa jiwa. 

"Bali banyak berubah dalam 10 tahun terakhir. Dulu sangat indah dan menakjubkan… sekarang penuh dengan 'pengembara digital' dan makanan yang terlalu mahal," kata seorang pengguna. "Saya ingat ketika itu (Bali) jadi tempat selancar yang keren dengan makanan murah."

Banyak pengguna juga memilih Beijing, yang mereka rasa bukan hanya tujuan overhyped, tapi juga "tempat rasisme merajalela." "Terintimidasi oleh tingkat keamanan bersenjata di mana-mana, harus melawan begitu banyak penipu, tidak suka disentuh dan ditertawakan ketika di kereta bawah tanah (saya orang Eropa yang sangat putih dengan rambut keriting). Secara keseluruhan, ini sangat menantang meski ada beberapa pemandangan yang menakjubkan," tulis seorang pengguna.

3 dari 4 halaman

Dari Rasisme sampai Tingkat Keamanan

Rasisme tampaknya jadi tema berulang, muncul sebagai salah satu faktor utama yang membuat pengalaman bepergian di luar negeri tidak tertahankan. "Setiap kali saya pergi ke Paris, saya belajar bagaimana mengatakan, 'Maaf saya tidak bisa berbahasa Prancis, saya orang Amerika yang bodoh' dalam bahasa Prancis. Orang Paris menyukainya," kata seorang pengguna.

Tapi, bukan hanya rasisme yang membuat banyak pengalaman perjalanan terasa aneh dan tidak aman. Dalam beberapa kasus, pengguna benar-benar terbuka tentang menghadapi bahaya di jalan-jalan kota baru.

"Ditembak 5 menit setelah tiba di Rio," ungkap seorang warganet.

Pengguna lain menyebut Myrtle Beach, sebuah kota di Carolina Selatan, AS, memiliki banyak "sabu dan pembunuhan," selain hanya benar-benar murahan tanpa alasan. Ia juga merasa bahwa menemukan kota yang ditimpa kemelaratan jadi pengalaman terburuk.

"New Orleans," tambah mereka. "Makanannya enak, musiknya bagus, tapi kotanya mengerikan, baunya seperti kencing dan muntah ke mana pun kami pergi."

Beberapa merasakan hal yang sama tentang Manila di Filipina. "Lalu lintas sangat buruk, dan sangat kotor," kata seorang pengguna. "Bangunan yang bagus, tapi seluruh pengalaman itu membuat stres."

Naples adalah tujuan lain yang disebut sebagai "lengket seperti meja McDonald's." Banyak juga yang mengeluhkan betapa tidak amannya kota Italia itu.

Pada akhirnya, utas Reddit ini tidak harus selalu dipercaya sepenuhnya, tapi tetap terinformasi akan membantu. Fakta-faktanya tidak universal, tapi pengakuan perjalanan pelancong mungkin lebih kuat daripada ulasan "ahli."

4 dari 4 halaman

Infografis 8 Tips Liburan Akhir Tahun Minim Risiko Penularan COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.