Sukses

Ayam Goreng Korea Dikritik Hanya Bermodal Saus, Rasa Dagingnya Tidak Enak

Ini bukan kali pertama kritikus makanan itu menyoroti penyajian ayam goreng Korea.

Liputan6.com, Jakarta - Berbicara kuliner Korea Selatan, representasinya bisa sangat banyak, dari ragam hidangan kimchi, sampai pilihan jjigae yang tidak kalah menggugah selera. Tapi, daftarnya tidak lengkap tanpa ayam goreng nan khas.

Dengan umumnya dijual dalam potongan sayap dan paha ayam, sajian ini dikenal lewat tekstur garing di luar dan lembut daging saat digigit bagian dalamnya. Tidak lupa, berbagai pilihan saus yang melengkapi satu porsi ayam goreng Korea.

Popularitas hidangan ini pun berbuah pilihan saus yang menggila. Sah-sah saja sebetulnya, tapi menurut kritikus makanan Hwang Kyo Ik, melansir Korea Times, Rabu, 10 November 2021, kreasi itu justru mengabaikan satu poin esensial: potongan ayam.

Hwang baru-baru ini membuat serangkaian unggahan di Facebook-nya, mengklaim bahwa ayam goreng Korea terlalu mahal. "Ayam goreng Korea kurang enak. Kurang enak karena (potongan) ayamnya kecil-kecil," tulisnya.

Ia mengatakan, ayam goreng yang saat ini disajikan di restoran di Korea terbuat dari ayam broiler kecil dengan berat sekitar 1,5 kilogram. "Beberapa orang bersikeras bahwa ayam pedaging kecil ini rasanya lebih enak daripada ayam pedaging besar," ujar Hwang.

"Saya ingin tahu apakah mereka pernah mencoba ayam pedaging besar dengan berat sekitar 3 kilogram," imbuhnya.

Kritikus makanan ini kemudian mempresentasikan data dari Administrasi Pembangunan Pedesaan Korea Selatan, membandingkan ayam kecil dan besar. Laporan tersebut menyebut kenaikan biaya dan daging hambar sebagai masalah utama dalam memproduksi ayam kecil, sementara ayam besar dapat mengurangi biaya produksi hingga 20 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bermodal Rasa Saus

Hwang mengatakan, konsumen ayam goreng Korea di negara lain menikmati ayam goreng yang dibuat menggunakan ayam berukuran lebih besar. "Ayam goreng Korea dinikmati bukan karena rasa dagingnya, tapi karena rasa sausnya. Itu juga mahal," katanya.

Hwang menambahkan bahwa konsumen Korea harus mengeluh tentang perusahaan yang menjual daging ayam kecil, tapi mahal. Ia mengaku akan terus jadi salah satu yang konsisten mengangkat masalah ini.

"Ketika saya mengatakan dalam sebuah wawancara beberapa tahun lalu bahwa (daging) ayam tidak berasa karena ukurannya yang kecil, saya menerima rentetan kritik online, seperti 'Hwang Kyo Ik tidak tahu makanan,' 'Orang Korea lebih suka ayam kecil,' dan 'Orang asing bilang ayam Korea itu enak,'" katanya.

3 dari 4 halaman

Ayam Disembelih Terlalu Dini

Hwang mengklaim, beberapa orang cenderung dengan sengaja mengabaikan informasi ini. Mereka disebut "ingin percaya bahwa ayam goreng Korea, yang mereka makan saat beranjak dewasa, rasanya lebih enak daripada di negara lain."

Ia telah mengkritik ukuran kecil ayam Korea selama beberapa tahun dan menunjukkan bahwa ayam di sana disembelih terlalu dini. Daging ayam dikatakannya memiliki rasa dan tekstur lebih baik ketika dibiarkan tumbuh lebih lama.

Hwang mengatakan dalam sebuah wawancara radio pada 2019 bahwa restoran ayam goreng Korea telah mengembangkan teknik menggoreng yang baik dan saus unik untuk menyembunyikan fakta bahwa daging ayam di Negeri Ginseng tidak enak. Ia menyebut, ayam tidak boleh disembelih sampai beratnya mencapai setidaknya 3 kilogram.

 

 

 

Kalau enggak sempet masak sendiri, yuk PO saja di ManisdanSedap, banyak masakan rasa rumahan yang pas buat lauk makan siangmu. Berasa dimasakin ibu.

Yuk PO Sekarang di ManisdanSedap!

4 dari 4 halaman

Infografis Diplomasi Lewat Jalur Kuliner

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.