Sukses

Croffle dengan 21 Varian Topping, Konsumen Bebas Pilih Sesuai Selera

Sebuah kafe yang namanya terinspirasi dari bahasa Minang memasukkan croffle ke dalam daftar menunya. Perbedaannya dari tempat lain adalah varian topping yang beragam.

Liputan6.com, Jakarta Croffle kini jadi camilan paling dicari. Dinamakan croffle karena merupakan gabungan dari dua jenis makanan, yakni croissant dan waflle. Rasanya yang enak dan ringan disantap membuat croffle populer.

Tak serupa dengan waffle, croffle memiliki tekstur yang lebih renyah di luar tapi renyah di bagian dalam. Karena popularitasnya, beragam tempat mencoba ikut arus dengan memasukkan makanan itu ke dalam daftar menu mereka. 

Salah satunya adalah Café Padusi di Pulomas, Jakarta Timur. Yang unik di sini adalah terdapat 21 varian topping untuk croffle mereka. Sang pemilik Café Padusi mengaku terinspirasi setelah melihat tayangan YouTube mengenai camilan di Korea Selatan.

 

 

 

 

"Aku pikir, di luar negeri itu snack sangat bermacam-macam, kenapa kita tidak mengadopsinya?" katanya ketika ditemui Liputan6.com, Senin (06/09/2021).

Cafe Padusi mengadaptasi croffle-nya ke dalam dua rasa, yakni manis dan asin. Untuk manis, di antaranya ada tambahan taburan cokelat, stroberi, nutella, biscoff, chocho banana, dan matcha. Sementara untuk asin, ada varian smoke beef, beef floss, dan sosis.

Menurut pengakuan salah seorang karyawannya, sejak diluncurkan pada Juni 2021 lalu, lebih dari 5.000 croffle yang terjual. Topping terfavorit pelanggan adalah croffle manis, seperti nutella, biscoff, cokelat dan chocho banana yang merupakan signature Cafe Padusi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ruang untuk Perempuan

Padusi ditata agar memberikan kesan nyaman dan homey dikunjungi keluarga. Bertempat dekat sekolah dan komplek perumahan, sasaran utamanya adalah keluarga dengan anak kecil atau remaja.

Bicara tentang nama kafe, padusi berasal dari bahasa Minang. Menurut penelusuran, padusi artinya adalah ‘perempuan’.

"Aku ingin memberi ruang untuk perempuan merasa nyaman di sini. Mereka bisa menulis, bekerja, bikin tugas sekolah, atau ajak anaknya ke sini. Padusi memang lahir untuk memberi ruang untuk perempuan," tutur founder Padusi bersemangat.

Tak hanya croffle, kafe juga menyediakan beragam camilan ringan untuk sarapan, seperti roti, risol, lemper ayam, pie, dan donat. Tersedia pula beragam racikan kopi dan teh, atau aneka minuman lainnya.

3 dari 4 halaman

Naikkan Mood

Jikun, gitaris /rif dan Citta, istrinya, termasuk yang sering mengunjungi kafe ini. Ia pun juga menikmati croffle keluaran Padusi yang diakuinya enak. Bahkan, Citta mengatakan bahwa salah satu dari manfaat memakan croffle adalah mampu menaikkan mood. Wajar saja karena salah satu kandungan dalam taburan croffle adalah gula.

Berdasarkan penelusuran The Kraze Magazine, croffle awalnya dibuat oleh pastry chef Louise Lennox pada 2017. Adonan croissant biasa lantas digulung dan ditempatkan ke dalam pembuat wafel untuk membuat kue puff yang lebih renyah.

Croffle juga populer di Korea yang banyak disajikan di kafe atau di warung kaki lima. Kafe pertama yang membawa croffle ke Negeri Ginseng adalah Auglet. 

4 dari 4 halaman

Camilan Tradisional Tampil Lebih Kekinian

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini