Sukses

6 Lokasi Wisata yang Jadi Saksi Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Banyak lokasi wisata yang bisa dijadikan referensi untuk mengenang kembali peristiwa kemerdekaan Indonesia. Berikut beberapa di antaranya.

Liputan6.com, Jakarta - Merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia bisa dilakukan dengan beragam cara, salah satunya dengan wisata sejarah. Sejak Indonesia, lokasi wisata yang menjadi saksi sejarah kemerdekaan.

Lokasi wisata tersebut tersebar dari berbagai daerah di Indonesia, seperti di Jakarta, Jawa Barat. Hingga ulang tahun kemerdekaan ke-76 Indonesia pada 2021 tempat tersebut tetap eksis dan masih sering dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara.

Tempat tersebut mulai dari berupa gedung hingga berbentuk tugu yang berkaitan dengan proklamasi kemerdekaan RI. Berikut Liputan6.com merangkum tempat-tempat tersebut sambil mengenang masa proklamasi kemerdekaan.

1. Gedung Joang 45

Tempat ini pertama disebut karena di lokasi ini menjadi tempat berkumpulnya para pemuda pergerakan Indonesia. Bangunan yang sempat bernama Gedung Menteng 31 menjadi kawah candradimuka bagi pemikiran-pemikiran para pemuda untuk meraih kemerdekaan Indonesia.

Di tempat inilah gagasan para pemuda, seperti Sukarni, Wikana, Khairul Saleh, Achmad Soebardjo, BM Diah, Adam Malik, Sayuti Melik, SK Trimurti, dan lain-lain yang melahirkan gerakan revolusioner yang kemudian dijuluki Angkatan Baru Indonesia. Tujuan mereka adalah merebut kemerdekaan Indonesia.

Para pemuda yang "menculik" Sukarno-Hatta ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, itu merupakan mereka yang aktif di Gedung Menteng 31. Gedung tersebut saat ini telah menjadi museum yang menghimpun ribuan koleksi, berupa lukisan, dokumen, patung, dan juga dilengkapi perpustakaan, ruang pameran, dan ruangan khusus untuk anak-anak.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

2. Rumah Rengasdengklok

Rumah Djiauw Kie Siong dikenal dengan Rumah Rengasdengklok. Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda terhadap Sukarno dan Hatta.

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00. WIB, Sukarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dibacakan Bung Karno dan Bung Hatta pada Jumat, 17 Agustus 1945. Bangunan bersejarah tersebut terletak di RT. 1/RW. 9, Kampung Kalijaya, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

3 dari 6 halaman

3. Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Bangunan ini awalnya kediaman Laksamana Maeda. Pada 16 Agustus 1945 Tadashi Maeda mempersilakan rumahnya menjadi tempat disusunnya perumusan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Bung Karno dan Hatta, Achmad Soebardjo, dan Sayuti Melik merancang naskah proklamasi. Sayuti Melik merupakan juru ketik naskah tersebut.

Terletak di Jalan Imam Bonjol No. 1 Menteng, Jakarta Pusat, gedung dengan arsitektur Eropa (Art Deco) yang dibangun pada 1920 ini sudah beberapa kali berubah fungsi. Gedung ini sempat menjadi kediaman resmi Duta Besar Kerajaan Inggris. Pada 1984, gedung ini menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

4 dari 6 halaman

4. Tugu Proklamasi

Dari Rengasdengklok Sukarno-Hatta dibawa ke Jakarta untuk mengumumkan kemerdekaan Indonesia. Di rumah bekas kediaman Sukarno inilah naskah proklamasi kemerdekaan RI dibacakan untuk pertama kali oleh Sukarno pada 17 Agustus 1945.

Pada kompleks taman ini terdapat monumen dua patung Sukarno-Hatta berukuran besar yang berdiri berdampingan. Kedua patung tersebut mirip dengan dokumentasi foto ketika naskah proklamasi pertama kali dibacakan.

Di tengah-tengah dua patung proklamator terdapat patung naskah proklamasi terbuat dari lempengan batu marmer hitam, dengan susunan dan bentuk tulisan mirip dengan naskah ketikan aslinya. Tugu tersebut dibuat oleh Yos Masdani Tumbuan.

 

5 dari 6 halaman

5. Rumah Pengasingan Sukarno di Ende

Tempat lain yang bisa dijadikan referensi untuk wisata sejarah adalah rumah pengasingan Sukarno di Ende, Flores. Soekarno diasingkan ke Ende, Flores selama 4 tahun 9 bulan sejak tahun 1934--1938.

Selama pengasingan, Bung Karno memiliki akses yang terbatas. Ia sering kali merenung di Taman Perenungan. Di sinilah, ilham kelima butir Pancasila muncul.

6. Rumah Pengasingan Sukarno di Bengkulu

Selain di Ende, tempat lain yang bisa untuk berwisata sejarah terkait kemerdekaan Indonesia adalah Rumah Kediaman Bung Karno. Objek wisata sejarah rumah pengasingan Bung Karno yang ditempati semasa menjalani pengasingan di Bengkulu pada 1938--1942.

 

6 dari 6 halaman

Infografis Perayaan Khas Kemerdekaan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.