Sukses

3 Kunci Utama Membangun Startup dan Menginspirasi Anak Muda untuk Berbisnis

Memperluas relasi atau networking termasuk kunci utama agar bisnis startup dapat terus berkembang.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu cara memperingati hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei adalah membangkitkan semangat anak muda dalam berbisnis. Kehadiran startup atau perusahaan rintisan yang dikelola oleh anak muda dalam beberapa tahun terakhir semakin menjamur di Indonesia berkat perkembangan teknologi dan kemudahan akses internet.

Laporan Mapping and Database Startup Indonesia tahun 2018 lalu mengungkapkan bahwa hampir 70 persen penggerak startup merupakan Generasi Y atau biasa disebut kaum milenial. Untuk itu, layanan pembayaran digital ShopeePay menghadirkan ShopeePay Talk bertema 'Muda Mudi Bangsa, Bangkit Bangun Bisnis', Jumat (21/5/2021).

Dalam kesempatan itu, Bonifasius Wahyu Pudjianto, Direktur Pemberdayaan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengungkapkan, idealnya, setiap startup terdiri dari beberapa anggota yang memiliki tiga karakter penting atau yang biasa dikenal sebagai “The Startup Triangle Team'.

Pertama adalah Hustle, yakni orang yang ahli menjual ide dan memperkenalkan perusahaannya. Yang kedua Hipster, yakni orang yang mahir membuat tampilan aplikasi maupun website yang menarik dan user friendly.

Ketiga adalah Hacker, yaitu orang yang ahli memaksimalkan penggunaan teknologi bagi perkembangan bisnis. "Kombinasi tim yang tepat akan menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para investor," ucapnya.

Sementara Abraham Viktor selaku CEO Hangry menjelaskan, memperluas relasi atau networking termasuk kunci utama agar bisnis termasuk startup dapat terus berkembang. Hal ini juga dapat menambah wawasan baru, membuka kesempatan kerja sama dan peluang bisnis baru, atau bahkan menciptakan inovasi yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Peka dan Adaptif

 "Sebagai milenial yang tumbuh di era digital, literasi teknologi jadi salah satu keuntungan yang harus dimaksimalkan untuk memperluas relasi seperti aktif berkenalan melalui jejaring sosial bisnis, bergabung di grup pebisnis, dan masih banyak lagi," terang Abraham.

Ia menambahkan, para pelaku bisnis harus mampu menangkap peluang dan mengubahnya menjadi inovasi bisnis yang berdampak positif bagi kehidupan banyak orang. Hal ini merupakan salah satu kunci utama yang esensial saat bergelut di dunia bisnis.

Di sisi lain, Syarif Rousyan Fikri, Co-Founder & CEO Pahamify, mengatakan, pelaku bisnis dan startup harus bisa peka terhadap keadaan, adaptif pada perubahan, dan lihai melihat peluang dengan mindset problem solving yang kreatif.

"Salah satu cara untuk membuka peluang baru adalah melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Selain mendorong inovasi, kolaborasi juga mampu memberikan nilai tambah dan memperkaya layanan serta produk," tutup Fikri.

3 dari 3 halaman

Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.