Sukses

Sejarah Killiney Kopitiam yang Legendaris, Bermula dari Komunitas Hainan di Singapura

Nama Killiney Kopitiam baru dipakai pada 1993, tetapi usia kedai kopi Hainan tertua di Singapura itu sebenarnya lebih dari seabad.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi warga Singapura, nama Killiney Kopitiam bukan sekadar kedai kopi biasa. Killiney menjadi bagian sejarah Negeri Singa yang sudah dirintis lebih dari seabad lalu, tepatnya pada akhir 1919. Produk kopinya termasuk salah satu cinderamata ikonis dari Singapura. Siapa yang tidak sempat singgah di kedainya langsung, bisa sedikit terobati dengan menyeduh racikan kopi Killiney di rumah masing-masing.

Dalam SingapoReimagine MICE Virtual Show yang berlangsung awal Maret 2021, Killiney Kopitiam terjadwal sebagai salah satu destinasi tur virtual dengan peserta dari berbagai negara. Liputan6.com diundang Singapore Tourism Board (STB) berkesempatan mendengarkan langsung cerita dari Manager Operasional sekaligus barista kedai kopi itu, William Ling, dipandu oleh pemandu tur bernama Tan Boon Yick.

Boon menerangkan kedai pertama berlokasi di 67 Killiney Road, tak jauh dari kawasan pusat perbelanjaan Orchard Road di Singapura. Bangunannya masih kokoh berdiri dengan elemen peranakan sangat kental mulai dari fasad. Siapa sangka jika kedai kopi itu tidak sejak awal dinamai Killiney, melainkan Kheng Hoe Heng Coffeeshop.

Adalah campur tangan pelanggan kedai kopi bernama Woon Tek Seng yang tak bisa pindah ke lain hati. Saking cintanya kepada racikan kopi, teh hingga roti panggang di situ, ia bermimpi untuk memiliki kedai kopi itu sendiri. Impiannya terwujud pada 1993 saat ia membeli kedai kopi itu, merenovasinya, dan menamainya sebagai Killiney Kopitiam.

Keotentikan kedai itu dipertahankan hampir dari semua sisi. Begitu memasuki kedai, kesan vintage langsug terasa meski hanya disaksikan secara virtual. Meja-meja persegi dengan permukaan marmer hijau dilengkapi sejumlah kursi kayu ditata rapi untuk menyambut tamu. Sementara, di dinding dalam kedai terpasang sejarah tentang kedai kopi dan gambar pria bernama Ah Gong.

Ah Goong ialah barista terlama di kedai kopi itu yang paling mengerti takaran minuman dan makanan di sana. Woon mempertahankannya bersama dua pekerja lain karena percaya bahwa konsistensi rasa sangat krusial bagi kelangsungan kedai kopi itu. Lewat pengalaman mereka pula, keterampilan membuat selai kaya, roti panggang, kopi, dan teh diteruskan kepada generasi yang lebih muda.

Ah Goong pensiun sebagai chef kedai kopi itu setelah 54 tahun mengabdi. "Dia lalu pulang ke kampung halamannya di Hainan dan meninggal di sana," kata William.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengaruh Kuat Hainan

Pengaruh Hainan diakui sangat mengakar pada cita rasa kuliner Singapura. Boon menjelaskan alasan mengapa warga Hainan banyak berkecimpung di dunia kuliner. Menurut dia, komunitas Hainan termasuk yang telat datang ke Singapura dari China daratan.

Saat bidang pekerjaan lain sudah dikuasai warga dan pendatang yang lain, yang tersisa adalah sektor kuliner. Dari situlah berkembang kuliner peranakan di Singapura.

Muncul pula pertanyaan mengapa kopi justru yang menjadi minuman warga, padahal selama ini Tiongkok terkenal akan tradisi minum tehnya? Boon berpendapat jika warga saat itu banyak yang bekerja sebagai buruh kasar alias kuli. Mereka membutuhkan minuman yang bisa memberi energi di pagi hari. Dari situlah, budaya minum kopi terbentuk dan kedai-kedai kopi bermunculan.

Khusus di Killiney Kopitiam, William menjelaskan kopi yang digunakan merupakan campuran antara robusta dan arabika dengan rasio 70:30. Karenanya, rasa kopi Killiney dominan pahit dibandingkan asam.

Ia pun mempraktikkan cara menyeduhnya yang ternyata mirip dengan teknik seduh kopi di kedai-kedai kopi Belitung, yakni air panas dituang ke dalam teko logam berisi bubuk kopi yang ditaruh di kaus kaki sebagai saringan. Biasanya menyeruput kopi di pagi hari didampingi roti panggang berisi selai kaya dan telur setengah matang. Menu tersebut cukup untuk energi hingga siang hari sebelum makan besar.  

"Sarapan ala orang Hainan yang terkenal adalah french toast (roti ala perancis), soft boiled egg (telur setengah matang), dan kopi," jelas Boon. 

 

3 dari 4 halaman

Produksi Massal

Sejak tahun lalu, Killiney membuka pabrik makanan dan minuman instan untuk memperluas pasar. Terdapat beberapa varian kopi yang diproduksi, seperti Premium White Coffee, Premium Kopi-o, dan Premium Milk Tea. Dalam sehari, Killiney mampu memproduksi 500--600 produk.

Killiney juga meluncurkan bumbu masak instan untuk para konsumen. Bumbu instan tersedia dalam beberapa varian, seperti mee rebus dan laksa, yang merupakan menu makanan berat yang menjadi favorit pengunjung.

Di samping, Killiney Kopitiam juga menjadi salah satu waralaba F&B terbesar di Singapura. Total ada sekitar 60 outlet yang tersebar di berbagai negara. Kedai terbaru di Palo Alto, California, Amerika Serikat, yang dibuka tahun lalu.

 

4 dari 4 halaman

Manfaat Detoks Kopi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.