Sukses

Ayah di China Terkena Serangan Jantung Saat Bantu Anaknya Kerjakan Soal Matematika

Seorang ayah frustasi saat membantu putranya mengerjakan tugas matematika hingga mengalami serangan jantung.

Liputan6.com, Jakarta - Matematika salah satu pelajaran yang jadi momok banyak orang. Tak terkecuali seorang ayah di China yang sangat frustrasi saat membantu anaknya mengerjakan tugas itu hingga mengalami serangan jantung.

Insiden yang nyaris merenggut nyawa itu dimulai ketika warga Shenzhen berusia 45 tahun, bernama Liu, mulai membantu anaknya, siswa kelas tiga SD, mengerjakan tugas matematika. Tetapi selama dua minggu terakhir ini ia mulai mengalami sakit ringan di dadanya setiap kali ia merasa frustrasi dengan anaknya itu.

Keadaan sangat buruk terjadi pada Minggu, ketika Liu sangat kesal setelah mengulangi pertanyaan matematika yang sama kepada putranya sebanyak tiga kali untuk mendapatkan jawabannya. Saat itu ia mulai mengalami nyeri dada dan sesak napas, dan akhirnya pingsan.

Liu dibawa ke Rumah Sakit Rakyat Ketiga di Shenzhen keesokan harinya. Saat itu, ia mulai kejang dan mulut berbusa sebelum pingsan lagi. Untungnya, petugas medis dapat memberikan pertolongan hingga kondisi pria itu stabil.

Pemeriksaan selanjutnya mengungkapkan bahwa Liu menderita infark miokard, di mana arteri koroner utamanya hampir sepenuhnya tersumbat, secara efektif memutus aliran darah ke jantung. Ahli jantung Dr. Gao Hong mengatakan kondisi Liu dipicu oleh emosi yang kuat, rasa frustrasi yang ia alami saat membantu tugas matematika anaknya,  dilansir dari New York Post, Selasa, 6 Oktober 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan yang Pertama

Secara khusus, kegelisahan Liu menyebabkan tekanan darahnya melonjak, yang pada gilirannya merusak pembuluh darah dan jantungnya, kata Gao. Kebiasaan merokoknya yang lama tak mampu membantu mengatasi kegelisahannya.

Untungnya, melalui operasi darurat, Liu dapat terhindar kematian akibat matematika dan saat ini sedang memulihkan kondisinya di rumah sakit. Ia mengucapkan terima kasih kepada Dr. Gao. Sang dokter mengatakan ia tak bisa membayangkan kondisi Liu  bila ia tak segera memeriksakan diri ke rumah sakit.

Ini bukan pertama kalinya seseorang mengalami serangan jantung akibat stres menghadapi soal matematika. Diberitakan Oddity Central, pada November 2019 seorang ibu juga menderita serangan jantung saat membantu putranya mengerjakan tugas matematika.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.