Sukses

Ini yang Perlu Diperhatikan Sebelum Bleaching Gigi

Liputan6.com, Jakarta Tren gigi putih atau biasa disebut bleaching sangat diminati saat ini, baik remaja sampai orangtua. Hal itu dinilai bisa menambah kepercayaan diri meningkat. Lagi pula siapa yang tak mau gigi tampak putih dan bersih? Dengan begitu, kamu bisa senyum lebar tanpa ada rasa canggung sedikit pun.

Ternyata, perawatan bleaching bisa dilakukan oleh dokter gigi dan ada juga home bleaching yang bisa dilakukan oleh pasien sendiri tanpa harus ke dokter. Tetapi hal itu harus dengan rekomendasi dokter gigi.

Seperti dilansir liputan6.com, Dokter Spesialis Konservasi Gigi Rumah Sakit Daerah Merah Putih Kabupaten Magelang, Drg. Betagia Swandhika Wisesa Sp.KG mengatakan perawatan gigi hanya bisa dilakukan pada gigi yang terlihat saat pasien tersenyum lebar. Umumnya, dilakukan pada gigi kaninus (taring) kanan sampai kiri pada rahang atas dan rahang bawah.

Bleaching memberikan efek non permanen. Artinya, lambat laun gigi akan kembali ke warna aslinya,” ujar Drg. Betagia Swandhika Wisesa Sp.KG.

Selain itu, Drg Betagia melanjutkan bahwa dalam proses bleaching, pasien akan merasakan ngilu pada gigi dan itu umum terjadi.

“Selain itu, sebelum memutuskan untuk bleaching, pasien diharapakan untuk mempertimbangkan biaya perawatan tersebut. Tentunya dengan kemampuan masing-masing pasien,” tutur Drg Betagia.

Perlu diketahui, perawatan Bleaching merupakan perawatan estetik sehingga jika dilakukan di rumah sakit pemerintah sekalipun tidak akan ditanggung oleh BPJS.

“Banyak pasien yang belum tahu tentang ini,” ujar Drg Betagia.

Kriteria pasien yang boleh bleaching

Dalam perawatan bleaching tidak semua pasien bisa melakukan perawatan itu. Menurut Drg Betagia ada beberapa kriteria yang perlu dicermati:

-          Pasien yang memiliki karies pada area gigi yang akan di-bleaching

-          Adanya tambalan gigi yang luas

-          Adanya lesi pada area ujung akar gigi di dalam tulang,

-          Gigi hipersensitif dentin

-          Pasien lanjut usia.

“Selama pasien tidak masuk kategori di atas, boleh melakukan bleaching,” imbuhnya.

Pasca perawatan bleaching

Pada perawatan bleaching, bahan yang digunakan akan membuka pori-pori mikro yang ada dipermukaan gigi. Kemudian, masuk ke dalam pori-pori tersebut lalu beraksi dan membuat gigi jadi lebih putih.

Pori-pori yang terbuka ini akan tertutup dengan fosfat yang terkandung dalam air ludah. Proses ini terjadi hingga 72 jam pasca perawatan.

Pada fase ini, pasien diimbau untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman berwarna ekstrem, seperti kopi, teh, dan coklat. Hal itu dikarenakan makanan dan minuman tersebut bisa masuk ke pori-pori mikro gigi sehingga warna tidak maksimal.

“Pasien tetap harus kontrol ke dokter gigi 6 bulan sekali,” imbuh Drg Betagia.

Gunakan aplikasi terkini

Selama masa pandemi, masyarakat diimbau untuk tidak datang ke rumah sakit jika tidak penting sekali. Maka dari itu, bagi kamu yang ingin konsultasi mengenai perawatan bleaching bisa kok menggunakan aplikasi chat dokter saat ini.

Biasanya dalam aplikasi tersebut, terdapat dokter-dokter spesialis yang bisa kamu konsultasikan melalui aplikasi tersebut. Tak hanya dokter gigi saja, terdapat ratusan dokter spesial untuk memberikan solusi kesehatan kamu.

Lagi pula, dengan konsultasi pakai aplikasi tersebut, pasien juga bisa diberikan resep obat secara langsung. Mudah kan? Chat sekarang dokter spesialismu.

Yuk, konsultasikan dahulu sebelum perawatan!

 

(*)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini