Sukses

Fungsi Unik Jendela Abad ke-17 Italia di Masa Pandemi

Sebelum pandemi, jendela-jendela ini hanya berperan sebagai aksen, tanpa fungsi.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi membuat banyak adaptasi baru dilakukan di berbagai sektor. Kendati demikian, dalam praktiknya, mengadopsi kenormalan baru tak melulu menggunakan komponen tak familiar. Pemandangan di Italia, misalnya.

Mengutip laman Lonely Planet, Senin, 10 Agustus 2020, para pelaku bisnis makanan dan minuman di Negeri Pizza memanfaatkan kembali jendela abad ke-17 dalam operasionalnya. Jendela ini akhirnya punya peran unik sebagai medium menghidangkan minuman.

Tradisi penghidangan macam ini sebenarnya bukan kali pertama tampak. Pemandangan serupa pertama kali handir di tengah publik pada era 1600-an saat pandemi lain melanda Italia. Kedai-kedai gelato dan bar di Tuscany sekarang kembali memanfaatkannya untuk berbisnis, sekaligus menerapkan physical distancing.

Jendela ini tak hanya dimanfaatkan untuk layanan takeaway, namun juga dine-in yang kapasitasnya masih secara ketat dibatasi. Menurut organisasi kultur non-profit, Buchette del Vino, setiaknya ada 150 gerai makanan dan minuman di Tuscany yang sudah kembali memanfaatkan jendela kuno tersebut.

Sementara, ada lebih dari 100 aksen arstiektur ini bisa ditemukan di area pusat sejarah Florence. Berawal dari wine di abad ke-17, jendela ini sekarang sudah jadi medium menghidangkan ragam sajian minuman lebih bervariasi.

"Mereka menghidangkan minuman lewat jendela, tapi tak menerima pembayaran langsung di tangan mereka. Pihak restoran, bar, atau kafe bakal menyediakan wadah untuk menaruh uang yang didinfeksi dengan cuka sebelum dikumpulkan," ungkap pihak Buchette del Vino.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebanyakan untuk Takeaway

Seiring waktu dan permintaan akan pengadaan jendela ini berkurang di bangunan bisnis kuliner, keberadaannya berkurang, walau tak semuanya ditutup. Beberapa sempat jadi semacam aksen tanpa fungsi.

Namun sekarang, berkaca pada kondisi pandemi, beberapa pemilik bisnis di Florentine, termasuk Osteria delle Brache and Babae, telah membuka kembali jendela mereka. Ukurannya memungkinkan gelas ragam ukuran muat saat dihidangkan ke pelanggan.

Jendela ini umumnya dipakai pelanggan yang tak memanfaatkan layanan makan di tempat. Ragam foto kembali beroperasinya jendela lawas ini pun sempat memenuhi media sosial dan dianggap sebagai ide yang unik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.