Sukses

Puasa Media Sosial Bisa Perbaiki Hubungan Percintaan

Ketergantungan media sosial bisa berubah menjadi kecanduan sehingga bisa menganggu hubungan dengan pasangan.

Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya puasa di bulan Ramadan, puasa media sosial juga banyak manfaatnya. Selama ini media sosial sering disalahkan atas rusaknya sebuah hubungan. Banyak waktu yang dihabiskan di media sosial atau medsos membuat pertengkaran antar pasangan makin meningkat.

Seperti dilansir dari Times of India, meningkatnya jumlah waktu yang dihabiskan orang di media sosial menciptakan kesenjangan pasangan. Hal itu membuat kehidupan mereka tidak bahagia.

Ditambah lagi di masa pandemi seperti ini, saat banyak orang menghabiskan waktu di rumah sehingga lebih banyak waktu untuk mengakses internet, termasuk medsos.

Tidak mengherankan bahwa hasil studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal 'Computers in Human Behavior', menyatakan kalau mereka yang mengurangi waktu penggunaan media sosial mereka, apalagi lebih aktif secara fisik menunjukkan lebih sedikit gejala depresi daripada kelompok kontrol atau mereka yang hidupnya terlalu dikontrol media sosial.

Seperti diketahui, ketergantungan medsos dapat dengan cepat berubah menjadi kecanduan kalau tidak dikendalikan. Selain mengurangi waktu berkualitas yang dihabiskan pasangan dengan satu sama lain, ketergantungan yang berlebihan pada media sosial juga bisa menyebabkan keretakan di antara pasangan karena masalah kecil.

"Ketergantungan yang berlebihan dan meningkatnya penggunaan media sosial telah menjadi penyebab meningkatnya keprihatinan di antara semua orang," terang Shweta Singh, konsultan psikolog senior.

Padatnya jadwal dan pekerjaan, membuat banyak orang tidak punya waktu untuk saling mencintai. Ini menyebabkan perbedaan dalam pasangan bisa tumbuh karena kurangnya komunikasi dan masalah yang belum terselesaikan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gaya Hidup Lebih Sehat

"Terlalu banyak membuka media sosial dapat menyebabkan rasa tidak aman ketika seseorang terus memeriksa profil orang lain dan membandingkan hidupnya dengan orang lain," jelas Shweta.

Selain itu, banyak pasangan merasa sulit untuk move on setelah putus karena mereka masih tetap berteman dengan mantan mereka.

Sebuah studi baru-baru ini di mana 286 orang berpartisipasi menunjukkan bahwa detoks atau puasa media sosial, di mana mereka secara bertahap mengurangi penggunaan media sosial. Hal itu, membantu mereka memperbaiki gaya hidup dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan, termasuk kehidupan cinta mereka.

"Setelah dua minggu puasa Facebook gaya hidup mereka jadi lebih sehat dan hubungan percintaan semakin baik. Kalau bisa menjalaninya sampai tiga bulan setelah percobaan. Kehdiupan mereka jadi lebih sejahtera. Jadi cukup dengan detoks medsos selama beberapa waktu saja, tidak perlu berhenti sama sekali," tutur Julia Brailovskaia, peneliti utama penelitian dari Ruhr University di Jerman,

3 dari 3 halaman

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini