Sukses

Blibli Batasi Konsumen Berbelanja Bahan Pokok dan Produk Sanitasi

Blibli menyebut ada perubahan tren berbelanja selama pandemi corona COVID-19 berlangsung.

Liputan6.com, Jakarta - Panic buying menjadi reaksi masyarakat yang ketakutan kehabisan stok menghadapi pandemi corona Covid-19. Untuk mengatasi hal itu, Blibli menerapkan kebijakan pembatasan berbelanja secara online, khususnya untuk bahan pangan dan produk sanitasi, per 18 Maret 2020.

Pembatasan pembelian di antaranya berlaku untuk produk beras, minyak goreng, dan mi instan. Pembatasan ini juga diperluas ke produk-produk sanitasi seperti cairan antiseptik, hand sanitizer, dan sabun cuci tangan.

Saat pelanggan berbelanja, Blibli telah mengatur secara otomatis agar kuantitas produk yang dapat dimasukkan ke keranjang belanja sesuai batas. Ketika memasukkan lebih dari batas kuantitas yang ditentukan, pelanggan tidak dapat melanjutkan proses check out dan pembayaran.

Penerapan ini berlaku baik untuk produk yang Blibli sediakan sendiri dan produk yang dijual langsung oleh mitra merchant.

"Dengan membatasi pembelanjaan, kami ingin memastikan bahwa semua pelanggan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan produk yang mereka butuhkan. Pembatasan ini juga sesuai dengan ajakan kami ke pelanggan untuk #beliseperlunya," kata Fransisca Krisantia Nugraha, Senior Vice President of Trade Partnership Blibli, dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Jumat (20/3/2020).

Selain membatasi pembelanjaan, Blibli mengklaim memantau merchant-merchant secara rutin agar tidak ada yang menjual produk dengan harga yang melampaui harga normal.

Fransisca menambahkan, "Apabila kami menemukan harga yang tidak normal dari para merchant, kami akan menindak mereka dengan tegas melalui peringatan keras, diikuti dengan penangguhan produk yang dijual agar tidak dapat diakses oleh publik."

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perubahan Tren Belanja

Pandemi COVID-19 telah berdampak pada tren belanja online. Di tengah berlangsungnya gerakan #dirumahaja, para pelanggan beralih ke platform e-commerce untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Perubahan situasi juga telah mempengaruhi tren berhubungan dengan jenis-jenis produk yang dicari dan dibeli oleh pelanggan di Blibli. Setelah pengumuman resmi dari pemerintah akan kasus COVID-19 pertama, peningkatan pertumbuhan terlihat pada produk sanitasi, makanan ringan, serta makanan instan.

Memasuki tahap kerja di rumah, peningkatan pembelanjaan mulai beralih ke produk makanan segar, multivitamin dan suplemen, serta obat-obatan. Dengan semakin banyaknya konsumen yang beralih ke belanja online, Blibli menjamin operasional pengiriman tetap berjalan dengan lancar.

"Kebersihan produk dan paket saat pengantaran juga menjadi prioritas kami sehingga kami meninggikan standar operasional prosedur (SOP) sanitasi di gudang, hub, dan layanan logistik Blibli Express Service (BES)," kata Fransisca.

Peningkatan SOP termasuk contactless shipping, atau pengiriman tanpa kontak, guna mengurangi kontak langsung antara kurir BES dan pelanggan. Tanda tangan elektronik yang seharusnya dilakukan saat pelanggan menerima paket diganti dengan pengambilan foto oleh kurir.

Blibli juga menjamin kebersihan dan kesehatan kurir dengan mewajibkan penggunaan masker dan sarung tangan saat bertugas. Penyesuaian lain yang Blibli lakukan adalah memperpanjang waktu pengembalian produk menjadi 30 hari, berlaku hingga 31 Maret 2020.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.