Sukses

Mengapa Orang Suka Menyentuh Wajah dan Bagaimana Cara Menghentikannya?

Menyentuh wajah saat ini sangat tidak disarankan karena akan memperbesar risiko infeksi COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta -  Para ahli kesehatan telah menyarankan untuk sebisa mungkin tak menyentuh wajah, terutama bagian hidung, mulut, maupun mata, guna mencegah penularan virus corona COVID-19.

Tapi, bagi sekian banyak orang, imbauan itu jauh lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Nyatanya, manusia bukan dengan sengaja mengabaikan seruan tersebut. Pasal, DNA manusia terancang untuk sering menyentuh wajah, bahkan tanpa disadari.

"Sewaktu masih janin di dalam rahim, kita sudah menyentuh wajah," terang psikolog Natasha Tiwari mengutip laman Mirror, Selasa (17/3/2020).

Tiwari menjelaskan bahwa menyentuh wajah adalah cara pikiran bawah sadar manusia memberi ketenangan dengan mengaktifkan titik-titik tekanan tertentu.

"Jadi, setiap kali Anda berkata pada diri sendiri, 'Berhenti menyentuh wajah!', "Jangan menyentuh wajah!', Anda mengatakan pada diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang sama sekali tidak wajar bagi Anda," tuturnya.

Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa. Jadi, kalau Anda memiliki anak, kemungkinan mereka juga akan menyentuh wajah mereka. Meski begitu, kata Tiwari, bukan berarti kebiasaan tersebut tidak bisa dihindari.

Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan sentuhan pada wajah di tengah pandemi virus corona COVID-19.

"Walau hampir mustahil untuk benar-benar berhenti menyentuh wajah, cara yang dapat dilakukan adalah menghilangkan kebiasaan yang membuat Anda harus menyentuh wajah," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menyilangkan Tangan

Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan mengganti kebiasaan memakai lensa kontak dengan kacamata. Juga, pemakaian makeup yang lebih sedikit.

"Dengan begitu, Anda tidak perlu melakukan touch-up sepanjang hari," jelasnya. Ia juga menyarankan perubahan kebiasaan menggerakkan tangan saat berbicara.

"Berusahalah untuk menyilangkan tangan dan meletakkannya di pangkuan Anda. Saat muncul keinginan untuk mengangkat tangan dan menyentuh wajah, Anda akan lebih sadar akan apa yang Anda lakukan," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.