Sukses

Hindari Infeksi Virus Corona, Ahli Ungkap Cara Bikin Masker Sendiri

Tutorial ini merupakan respons dari makin jarangnya masker akibat penyebaran virus corona.

Liputan6.com, Jakarta - Sedari pertama merebak, memakai masker bedah telah disebut para ahli sebagai upaya pencegahan infeksi virus corona. Wajar bila seiring luas penyebaran virus tersebut, barang satu itu habis di mana-mana hingga akhirnya makin jarang didapati.

Melansir laman South China Morning Post, Sabtu (15/2/2020), mengatasi krisis ini, para ahli mengungkap cara membuat masker sendiri dengan fungsi hampir sama efektifnya sebagaimana versi di pasaran.

Dimulai dengan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat masker, yakni kertas dapur, tisu, karet gelang, alat pembolong, selotip, penjepit kertas, gunting, kawat berlapis bahan plastik, kacamata, serta folder file dari plastik.

Kemudian, langkah pembuatan. Pertama, bersihkan tangan dan semua bahan sampai benar-benar bersih. Kemudian, tumpuk dua lapis kertas dapur dan taruh tisu di atas salah satu sisinya. Gunting bagian tersebut jadi dua sisi sama besar.

Setelah digunting, rekatkan dengan selotip di kedua ujung, kemudian bolongkan dengan alat pembolong. Ikat karet gelang di kedua sisi sebagai pengait ke telinga. Kemudian, rekatkan kawat berlapis plastik di bagian atas dan bawah.

Gunting plastik file folder jadi dua bagian dan jepit menggunakan penjepit kertas di kedua gagang kacamata. Kemudian, kombinasikan pemakaian masker dan kacamata modifikasi tersebut demi melawan infeksi virus corona.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cover 90 Persen Filtering

Langkah-langkah tersebut merupakan instruksi dalam video yang dirilis akun media sosial Dewan Konsumen Hong Kong, beberapa waktu lalu. Proyek ini merupakan diinisiasi Rumah Sakit Universitas Hong Kong-Shenzhen.

Disebutkan di sana, bahwa masker buatan rumah tersebut punya tingkat 90 persen tingkat filtering dari masker bedah yang biasa dijual. Kendati, para ahli juga tetap menyarankan penggunaan masker bedah sebagai pelindung dari penyebaran infeksi virus corona.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.