Sukses

Taman Bermain Ramah Anak Berkebutuhan Khusus Pertama di Hong Kong

Permainan di taman bermain ini dirancang untuk anak yang butuh peralatan adaptif, punya kebutuhan sensorik, maupun punya kecemasan dalam bersosialisasi.

Liputan6.com, Jakarta - Bermain sudah begitu lekat dengan anak-anak. Tak hanya bagi anak biasa, tapi juga mereka yang berkebutuhan khusus. Menjawab kebutuhan ini, Hong Kong sudah punya taman bermain inklusif pertama.

Melansir dari South China Morning, Minggu, 30 September 2019, taman bermain inklusif ini pertama kali dibuka pada Desember 2018 setelah dirancang selama empat tahun oleh organisasi pendidik anak-anak.

Pemerintah kota mengerahkan Departemen Layanan Arsitektur Tuen Mun untuk merancang taman seukuran lapangan sepak bola tersebut dan pelaksanaan fungsinya oleh Departemen Kebudayaan dan Hiburan.

Menurut survei dari Beyond, yayasan yang bergerak membantu anak berkebutuhan khusus,sekitar dua per tiga responden sangat puas dengan taman ini. Tapi, selebihnya banyak yang tidak tahu apa arti inklusi.

"Inklusi memungkinkan anak berkebutuhan khusus untuk hidup, bermain, dan belajar bersama teman mereka yang tidak berkebutuhan khusus tanpa dipisahkan," Kepala Eksekutif Beyond Janet Pau Tong menerangkan.

Gerakan membuat taman bermain inklusif ini juga didasari dari rasa iba pada kondisi masyarakat yang hingga kini masih mendiskriminasi dan melakukan stereotip pada anak berkebutuhan khusus.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pentingnya Bermain untuk Anak

Pada tahun 2016, sebuah studi mengenai taman bermain Tuen Mun dari Boys’ and Girls’ Clubs Association Hong Kong melibatkan 1200 anak-anak dan 450 orangtua menunjukkan hasil, taman bermain tersebut tidak menarik dan tidak menantang.

Tapi, telah tertulis jelas di Pasal 31 Koservasi PBB tentang Hak-Hak Anak, bahwa bermain sangat penting untuk pengembangan keterampilan fisik, kognitif, dan sosial anak. Melalui bermain, anak-anak dapat mempraktikkan kontrol motorik, berinteraksi, koordinasi gerak tubuh, dan berbagai pelajaran lain.

Menurut penelitian di Michigan State University tahun 2018, bermain adalah salah satu cara dan waktu untuk anak bisa memberi manfaat ilmu bagi otak mereka yang sedang berkembang.

"Peralatan permainan di Tuen Mun sengaja dirancang untuk merangsang indera. Contoh, ayunan piring yang dapat meningkatkan kesadaran dan keseimbangan spasial anak," ungkap Janet.

Dengan bekal ilmu psikologi semasa kuliah di Universitas Yale dalam bidang psikologi dan studi internasional, Janet mengatakan, taman bermain Tuen Mun ini sangat penting untuk anak dengan kebutuhan fisik yang memerlukan peralatan adaptif, atau bagi mereka yang memiliki kebutuhan sensorik maupun punya kecemasan dalam bersosialisasi.

Saat ini, untuk menciptakan kebahagiaan pada tiap anak, kurang lebih sebanyak 638 taman bermain dikelola oleh Departemen Kebudayaan dan Hiburan.

(Ossid Duha Jussas Salma)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.