Sukses

Cerita Ibu Ikut Anak Remajanya ke Kelas demi Ajari Kesopanan kepada Guru

Sebelum masuk ke kelas secara mendadak, sang ibu kerap mendapat laporan bahwa anaknya kerap bertindak kasar, termasuk kepada gurunya.

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki anak remaja yang sedang dalam masa pubertas menjadi tantangan bagi para orangtua. Emosi yang tidak stabil, kondisi fisik yang berubah dan hal lainnya harus ditangani dengan cara yang tepat agar buah hati tidak terjerumus ke langkah yang salah. Cara setiap orangtua menangani anak juga berbeda-beda, ada yang sengaja membiarkan anaknya mengeksplorasi diri, ada juga yang menjaga ketat.

Namun, ada sedikit perbedaan pada Becky Crandley, seorang ibu dari Inggris dalam menangani putranya yang kini berada di kelas 8. Sang ibu datang dengan tak diundang ke kelas anaknya agar dia tidak berperilaku kasar pada guru. Becky melakukan ini untuk memberikan efek jera pada anaknya.

Dilansir dari Mirror, 23 September 2019, putra Becky ini sudah menunjukkan sikap pemberontaknya sejak duduk di kelas tujuh. Dia kerap melawan dan berperilaku kasar pada gurunya di sekolah. Akhirnya, dia datang ke sekolah The Sittingbourne Community College dan duduk di samping anak remajanya ini.

Becky merasa dia sudah perlu turun tangan setelah mendapatkan surel dari gurunya mengenai dua insiden akibat perilakunya yang bermasalah. "Semua bermula dari tahun lalu, sikapnya berubah. Saya pikir ini adalah bagian dari pertumbuhan, tapi sikapnya yang kasar dan tidak menghormati orang lain membuat saya tidak tahan," ujar Becky.

Selain surel, dia juga mengaku sudah sering mendapat telepon pengaduan tentang anaknya. Pihak sekolah juga telah sering melakukan skorsing dan isolasi, tapi hukuman tersebut tidak memberikan efek jera pada putranya. Melihat situasi yang ada, dia menawarkan diri untuk datang dan ikut dalam kelas matematika anaknya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Memberikan Efek Malu

Becky mengaku dia sudah sering mengancam anaknya bahwa dia akan ikut dengannya ke kelas, tapi anaknya selalu menganggap dia bercanda. Setelah mendapat beberapa kali telepon dan surel, ibu lima anak ini membulatkan tekadnya untuk melakukan ancamannya tersebut.

"Anakku tidak tahu apa-apa, dan dia pasti sangat malu. Aku diperkenalkan di depan kelas sebagai ibunya," kata Becky lagi.

Becky mengaku bahwa perilaku anak masa kini semakin buruk dan orangtua harus semakin berani untuk mengurusi hal tersebut. Dia mengatakan bahwa akan sangat menakutkan jika anak nakal dibiarkan terlalu lama.

Awalnya, Becky mengaku sebagai ibu yang lembut dalam mengurus anaknya. Tapi, saat menemukan anaknya bersalah, dia merasa harus tegas dan mengajari sekuat tenaga tentang kebenaran.

"Satu hal yang tidak bisa saya toleransi adalah ketidaksopanan anakku kepada wanita dan orang yang lebih tua. Anak tertuaku yang telah duduk di SMP baru-baru ini telah berlaku kurang ajar pada guru wanitanya," tulis Becky pada laman Facebooknya.

Becky berharap aksinya ini dapat memberikan pelajaran dan kejutan untuk putranya. Dia menambahkan bahwa saat dia masuk ke kelas, wajah anaknya langsung memerah karena malu. (Novi Thedora)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.